Bab 16 Meteor

35 2 5
                                    


Setelah makan, Ban Sheng naik taksi untuk mengantar Lin Weixia pulang. Lin Weixia membuka pintu mobil dan baru saja duduk, ketika sesosok tubuh kurus duduk di samping.

Lin Weixia menatapnya dengan bingung, Ban Sheng bersandar di kursi belakang dengan santai, berkata: "Aku akan mengantarmu pulang."

Lin Weixia berbalik dan melihat ke luar jendela mobil. Ponsel di saku Ban Sheng membunyikan pesan pengingat "ding", dia mengambilnya dan membuka pesan

Qiu Minghua: [Ban Ye, aku di-bully.]

Qiu Minghua: [Kamu harus bantu aku mengembalikan harga diriku.]

Qiu Minghua: [Sialan, baru keluar dari warnet langsung ketemu geng dari Sekolah Menengah Ketujuh, aku tunggu kamu datang.]

Qiu Minghua: [??? Kamu nggak peduli pada ku lagi?]

Setelah melihat kalimat terakhir, Ban Sheng mengirimkan serangkaian elips, mengetik sebaris teks di kotak dialog dan mengirim: [Tidak bisa mengurusnya. ]

Artinya, ada seseorang yang harus dia urus.

Layar ponselnya kembali menyala, Layar menyala pada detik berikutnya, dan nada suara Qiu Minghua terdengar seperti tembakan senapan mesin, mengirimkan sederet tanda tanya: [???? Siapa, siapa yang harus kamu urus?]

Semakin cemas Qiu Minghua, semakin Ban Sheng tidak mengatakan apa-apa. Dia mematikan layar ponselnya dan dengan sengaja menutup teleponnya, membiarkan Qiu Minghua penasaran.

Ban Sheng secara pribadi mengantar Lin Weixia ke pinggir jalan. Lin Weixia membuka pintu mobil dan turun. Ada genangan air dangkal di jalan.Di jalan terdapat genangan air, Lin Weixia memegang payung dengan hati-hati menghindari genangan air, suara santai Ban Sheng terdengar dari belakang:

"Lin Weixia."

Lin Weixia menoleh dengan bingung, Ban Sheng duduk di dalam mobil, hanya melihatnya dan berkata, "Selamat malam."

Dari kejauhan, cahaya lampu melintas dan memantul di mata Ban Sheng.

Seperti ada bintang jatuh jatuh.

...

Setelah Winter Solstice, musim dingin yang sesungguhnya datang ke Nanjing. Orang-orang mulai mengenakan mantel wol tipis. Pakaian musim dingin yang disediakan sekolah Shen Gao masih berupa rok kotak-kotak seragam. Dibandingkan dengan musim panas, pakaian ini memiliki lapisan ekstra kaus kaki setinggi lutut.

Dalam rangka merayakan datangnya Natal, ssekolah mengizinkan setiap kelas memiliki satu malam kegiatan bebas. Kegiatan di kelas 2-1 adalah bertukar hadiah saat malam Natal.

Setiap siswa di kelas harus membeli hadiah, kemudian membungkusnya dan menyajikannya sebagai hadiah di malam natal.

Setelah kelas usai, semua orang berdiskusi dengan suara pelan tentang hadiah apa yang harus dibeli. Dari waktu ke waktu, mereka melirik ke arah orang yang diam-diam mereka sukai, berharap orang itu yang akan mendapat hadiahnya.

Gadis-gadis itu berkumpul di sekitar Liu Sijia, berbicara ke segala arah, dan meletakkan tangan mereka di pundaknya: "Sijia, kamu mau memberikan apa?"

"Hei, semua anak laki-laki bergegas untuk mendapatkan apa pun yang dia berikan, tapi yang paling penting adalah Ban Sheng pasti akan mengenali hadiah Sijia dalam sekejap."

Mendengar nama Ban Sheng, mata Liu Sijia yang indah memancarkan senyum, membuat wajahnya semakin cantik.

Meskipun gosip tentang Liu Sijia dan Ban Sheng semakin sedikit, namun semua orang sudah lama sepakat bahwa mereka adalah pasangan yang serasi di surga. Bagaimanapun, sikap Liu Sijia semakin jelas menunjukkan ketertarikannya pada Ban Sheng, tidak lagi menjaga jarak seperti dulu.

Can You Hear_Ying Cheng (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang