⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!Dengan perasaan gamang, Cio meninggalkan Chika bersama Shani di rumah sakit berjalan pun rasanya berat ia melangkah. Sebelum sampai dirumah dia terlebih dahulu pergi ke suatu tempat. Cio sudah menjadwalkan pertemuan itu. Setelah sampai didepan pintu, Cio segera mengetuknya. Seseorang dari dalam mempersilahkan Cio masuk. Satu ruangan yang cukup hening hanya mereka berdua saja. Cio memulai pembicaraan, menyampaikan maksud dan tujuannya. Orang yang menjadi lawan bicara Cio pun hanya menganggukkan kepalanya saja, sesekali dia juga merespon perkataan Cio. Apa yang Cio bicarakan terkadang mendapat penolakan darinya, tapi setelah itu Cio menjelaskan kembali apa yang menjadi keinginannya. Cukup lama perbincangan yang mereka lakukan, setelah mendapat kesepakatan Cio mengakhiri pertemuannya dengan berjabat tangan. Setelah itu Cio pergi meninggalkan tempat tersebut.
***
Setelah mimpi buruk yang dia alami, kesehatan Gracia sedikit menurun. Gracia selalu menolak jika Sean mengajak dirinya untuk ke rumah sakit. Karena Gracia selalu mengingat masa lalunya. Ketika dia harus berjuang sendirian dirumah untuk melahirkan anaknya tanpa bantuan siapapun jangankan untuk pergi ke rumah sakit bahkan dia tidak pernah mengecek kandungannya. Bukan tidak ingin karena memang kondisi ekonominya saat itu yang tidak memungkinkan. Rasa sesal Gracia kala itu kenapa dia sangat menuruti suaminya yang selalu beralasan tidak punya uang untuk ke rumah sakit, padahal Gracia tau kalau suaminya itu suka berfoya-foya dibelakangnya. Tapi karena rasa cinta dan lebih memikirkan anak yang ada dalam kandungannya dia memilih untuk terus bertahan berharap jika anaknya lahir suaminya akan berubah, nyatanya tidak suaminya malah semakin menggila.
Bahkan dia pernah memberikan obat pada Gracia dengan dalih itu adalah vitamin untuk kandungan. Gracia bahagia karena ternyata suaminya masih perhatian. Dengan senang hati dia meminum obat yang diberikan suaminya, tapi setelah itu perutnya mengalami kontraksi yang cukup hebat. Bahkan sampai pendarahan, tapi hebatnya lagi bayi yang ada dikandungnya tetap bertahan meskipun suaminya itu berkali-kali menyuruh Gracia dan mencoba berbagai hal agar kandungannya gugur.
"Gak mau mas." Ucap Gracia pada Sean.
"Sekali ini aja sayang, badan kamu demam Mas khawatir." Ucap Sean dia menempelkan tangannya pada kening Gracia.
"Aku gak papa ko mas, istirahat sebentar nanti juga sembuh."
"Pokoknya kamu harus ikut mas ke rumah sakit. Gak ada penolakan, mas mohon." Sean terus membujuk Gracia.
"Tapi ..."
"Udah kamu ga usah inget itu lagi, kamu sama mas. Mas janji akan lakukan semua yang terbaik buat kamu. Kejadian dulu gak akan pernah kamu alami lagi. Kamu percaya sama mas?" Sean menatap dalam mata istrinya.
"Ya sudah aku mau mas."
"Nah gitu dong. Kamu diem disini aja, biar mas yang nyiapin semuanya." Ucap Sean yang beranjak dari kasur.
Sean menyiapkan tas milik Gracia yang akan dia bawa, lalu dia juga mengambil sweater untuk Gracia pakai agar dia tidak kedinginan. Gracia terus memperhatikan Sean, sungguh dia beruntung bertemu dan memiliki Sean sebagai suaminya. Sean selalu menjadikan Gracia ratu dalam hidupnya, rasa sakit karena orang dimasa lalu kini terobati dengan hadirnya kembali Sean dalam hidupnya.***
SKIP
Sean dan Gracia sudah sampai dirumah sakit saat sampai ditempat parkir, Gracia melihat seseorang yang sepertinya dia kenali.
"Loh itu kan."
Sean yang baru saja turun dari mobilnya pun segera mendekat pada Gracia."Apa? Siapa sayang?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
DiversosTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.