I | PROLOG

266 47 7
                                        

Hai!

Selamat datang di sini, namaku Kuruka Raita. Ini adalah novel pertamaku, ayok dong bantu support biar rame. Di novel ini akan ada plot-twistnya.

***
Petunjuk :

"Semua yang terjadi bukanlah kebetulan. Pasti ada sebab tertentu bagi hidupmu."

Pagi yang sangat cerah. Semerbak awan mengapung di antara langit dan bumi, semilir angin meraba pagi yang berbunyi. Pandangan langit yang begitu memanjakan mata. Namun, pagi hari tak pernah lepas dari polusi udara.

Lelaki itu melangkahkan kakinya usai turun dari mobil dengan santai, membenarkan kaca mata hitamnya yang sedikit terasa kurang nyaman. Parasnya begitu tampan, bak pangeran dalam negri dongeng. Model rambutnya yang dipotong kurang rapi, tetapi menambah kesan ketampanan dalam dirinya. Hidung yang sedikit mancung, berpadu dengan kulit kuning langsatnya. Rahang yang tegas, juga tinggi badannya yang ideal.

Hari ini adalah hari pertama ia memasuki sekolah barunya, BINA GARUDA. Setelah sekian lama ia tak merasakan kehidupan di sana, akhirnya ia kembali. Dia memasuki area sekolah, membuat siapapun terpana padanya. Dia sama sekali tak mempedulikan, hanya satu tujuannya sekarang, ruang kepala sekolah.

Beberapa langkah berjalan, ia tiba di ruangan kepala sekolah. "Permisi!" Ucapnya, penuh wibawa.

Wanita paruh baya, tetapi paras cantiknya masih melekat, menghampiri dia dengan senyuman yang indah. Dia pun masuk ke dalam ruangan, wanita paruh baya itu melebarkan tangannya dan memberikan pelukan hangat untuk siswa baru tersebut.

"Semalat datang sayang, maaf tadi Mama gak dengar suara mobil yang antar kamu." Dia tersenyum manis dan melepas kaca matanya. Wanita yang menyebut dirinya sebagai Mama, melepaskan pelukannya itu.

Marseny. Itu adalah nama yang tertera pada pin jas wanita itu, kedudukannya sebagai kepala sekolah. Ia telah menjabat sebagai kepala sekolah selama 15 tahun. Lalu, anak lelaki yang di depannya adalah anak bungsunya.

"Aku bisa langsung masuk 'kan Ma?" Tanyanya, memastikan.

"Tentu sayang, kemarin kita telah berunding. Sesuai dengan bakat kamu, kamu ada di kelas XII-IPA-1. Mari Mama antar," papah Marseny.

Mereka berdua menuju ruangan kelas XII-IPA-1 yang tak jauh dari sana, selesai Marseny mengantarkan dia langsung kembali ke ruangan kerjanya. Marseny meyakini, jika anaknya akan dapat beradaptasi dengan baik.

Dia memasuki ruangan kelas, semua mata tertuju padanya. Dia mencari kursi yang kosong untuk di duduki, yang sebelumnya diceritakan oleh Ibunya. Sepasang matanya menyoroti kursi barisan kedua yang berada di dekat tempat duduk wanita, dekat jendela. Ia langsung menghampirinya dan duduk.

Sorak riuh teman-temannya yang ingin berkenalan dengannya, hingga sebelum kebisingan menguasai ruang seorang guru pun masuk ke dalam kelas, membuat semuanya terdiam. Sebelum jam pelajaran di mulai, guru terlebih dahulu akan selalu menggunakan absensi untuk mencatat para siswa yang tidak hadir, baik dengan alasan maupun tanpa alasan. Pelajaran pertama adalah Fisika.

"Baik, saya akan absen terlebih dahulu. Sebelumnya, ini adalah hari pertama kalian memasuki kelas XII-IPA-1, ada perubahan posisi absenan, terutama seperti apa yang kalian ketahui jika ada siswa baru yang masuk hari ini."

"Akashi Sereyn Adhikari!" Seru Pertyca, guru Fisika yang dikenal dengan ketegasannya.

"Hadir!" Dia. Lelaki itu bersuara, membuat semua orang tau siapa namanya. Nama murid baru tersebut sangat tampan, persis seperti orangnya.

Akashi adalah anak bungsu Marseny, hubungan mereka tidak pernah diketahui oleh publik sekolah. Bahkan guru-guru pun tidak mengetahui hubungan mereka. Akas sangat menggemari dunia berhitung, seperti matematika. Terakhir kali dia berhasil menjadi juara pertama dalam Olimpiade National JAPAN. Itu adalah pencapaian paling luar biasa dalam hidupnya, sebelum akhirnya ia kembali ke Indonesia atas permintaan Marseny.

"Bercelly Harviana Qaniya!"

"Hadir Bu!" Akas memperhatikan setiap nama yang guru sebut, dia melihat wanita yang bernama Bercelly ternyata sangat pendiam.

Bercelly. Memiliki postur tubuh yang ideal, dia sangat menyenangi mata palajaran olahraga. Bercelly adalah juara umum semester kemarin. Selalu menduduki peringkat tertinggi, sejak awal memasuki sekolah tersebut. Bercelly dikenal sebagai wanita pendiam, tetapi bukan berarti tidak mempunyai penggemar di sekolahnya. Penggemarnya lumayan ramai, ada beberapa siswa tidak menyukainya karna terkesan sangat jutek dan cuek, termasuk pada lelaki dan sampai terhadap guru pun cuek. Dia tidak menanyakan atau melakukan hal yang sekiranya kurang diperlukan.

"Callisany Qiberna Harmony!"

"Iya Bu, saya selalu hadir dong!" Sahut Callisany.

Berbeda halnya dengan Celly, Lisa adalah type orang yang sangat ramah dan friendly. Dia menduduki peringkat pertama pada semester kemarin. Sesuai dengan namanya, Harmony, dia sangat menyukai dunia seni. Terutama musik, baginya musik adalah bagian penting dalam hidupnya. Penggemarnya lebih ramai dari Celly, hanya berbeda sedikit saja.

"Daisen Kayseri Karrada!"

Hening, rupanya lelaki itu hanya mengangguk tanpa bersuara. Daisen dikenal sebagai lelaki pendiam dan dingin, dia lebih pendiam dari Akas, tetapi tentunya Akas lebih dingin meskipun sifatnya bukan pendiam. Bu Tyca pun hanya tersenyum, Daisen memang terbiasa seperti itu.

Daisen menduduki peringkat ketiga pada semester kemarin, dia sangat telaten dan menggemari komputer. Bahkan dia pernah meng-hack, sebuah kejanggalan di sekolah ini. Penggemarnya hampir sama dengan Celly. Karena sikap mereka yang sama-sama pendiam, membuat pandangan siswa lain tentang mereka hampir sebanding.

Peringkat 2 siapa?

"Evelyn Yashany Difhana!"

"Saya di sini!"

Akhirnya Akas tau siapa nama wanita di sampingnya. Ia Evelyn kerap disapa dengan Hany, nama tengahnya. Dia siswa berprestasi dalam bidang tata rias dan kecantikan, tepat beberapa bulan yang lalu dia berhasil menjuarai ajang festival fashion show tingkat nasional, dia tiba di 3 besar. Penggemar Hany adalah paling terbanyak di antara semua siswa di sana. Juga parasnya yang cantik, dan tubuhnya yang ideal. Hany juga type orang yang bukan pendiam, tetapi juga tidak friendly. Hany berhasil meraih peringkat 2 semester kemarin, setelah silih berganti dengan Lisa.

Bu Tyca melanjutkan dengan mengabsen siswa lain, hingga berlanjut ke pembelajaran.

***

Untuk prolognya segitu dulu ya!

Kalo mau cepat lanjut, kalian harus bantu vote dan komen. Karna, dukungan kalian adalah semangatku.

Jum'at, 06 Juni 2025.

ABCDE | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang