PW 7 : secuil Harapan

1.2K 26 0
                                    


perkenalkan namaku ian, umur ku baru 6 tahun aku tinggal dengan ibundaku, kami sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, kadang bila aku sudah mendapat teman yang lebih tua, ibuku langsung membawaku pergi, kadang juga ketika ada paman yang memberi kami uang, malam nya ibu selalu mengajakku pergi dari pintu belakang meninggalkan, tapi tak lama ini ibu bilang sedang mengandung dan aku akan punya adik baru, wajah ku begitu sumringah mendengar itu tapi tidak dengan ibunda ku, wajahnya kian hari bertambah pucat, dan tidak ada lagi paman-paman yang mengunjungi rumah kami untuk memberi uang.

ibundaku selalu berpesan agar aku selalu menyayangi adikku dan menjaganya, aku yang begitu sayang dengan keluargaku selalu mengiyakan, ibu ku bilang ia mengandung selama 9 bulan dan pada bulan kedua aku di antarkan ke rumah besar milik paman gendut, ketika masuk aku begitu senang, paman itu sangat baik kepadaku ia membelikan aku donat juga eskrim setiap aku datang, paman gendut itu juga memberikan uang kepada ibu jika aku tidur di rumah nya, ibu juga sering datang kerumah itu untuk sekadar membereskan rumah paman.

aku awalnya sangat menyukai paman ini karena ia selalu meneraktir aku dan ibu, ia juga memperbolehkan aku tidur di kasur yang empuk, cuman aku selalu bertanya tanya kenapa paman itu selalu memelukku ketika aku tidur, ia juga selalu mengelus rambut ku saat hendak tidur, kadang-kadang ia juga membelikan baju anak perempuan untuk aku coba, pernah sekali paman itu mengajak ku untuk mandi bersama, tp ibu ku berteriak sambil melarang, kemudian ibu menyuruh ku untuk mandi di lantai atas sedangkan ia pergi ke kamar dengan paman gendut.

namun setelah hari itu paman gendut itu makin sering memelukku juga terus menerus mengajakku untuk tidur bersama, ia kadang menyuruh ku tidur tanpa baju tapi aku selalu mengingat pesan ibu, ibuku bilang kalo aku nggak boleh nunjukin kemaluanku ke siapapun kecuali keluargaku sendiri, jadi sebisa mungkin aku menolak dengan halus agar tidak di pukul seperti ibu.

hari demi hari, malam demi malam terlewat, paman gendut itu terus berbicara pada ibuku tapi aku tak tau apa yang mereka bicarakan, intinya paman itu bilang dia akan melunasi hutang ibuku jika aku tidur semalam dengan nya, aku yang mendengar itu merasa aneh dengan paman itu bukan nya aku dan paman selalu tidur bersama.

malam nya aku pergi ke kamar paman saat ibu belanja makanan untuk esok hari, aku berkata pada paman kalau tadi aku mendengar paman bicara dan aku mau melakukannya (tidur bersama), "anehh" pikirku... kenapa paman gendut ini terkejut, paman itu dengan gugup menjawab pertanyaan ku lalu menyeret ku ke kasur.

P:"he-he-he, kamu tau maksudnya kan ian" tanyanya sambil terus menarik ku
I:" iya, aku mau tidur dengan paman"
P:"kalau gitu sekarang lepas baju mu"
suruh nya, sambil menidurkan ku di bawah nya
I:"nggak mau kalau itu, kann ibu udah bilang"
P:"gapapa ibu kamu kan nggak ada di rumah paman" jawab nya

ntah kenapa paman gendut jadi semangat gitu, dia membuka baju ku dengan paksa, ketika aku melawan paman itu membentak ku sehingga aku takut bukan main, jadi aku memilih diam, dia membuka celana lalu terlihat seperti batang panjang keluar, paman gendut itu terus memainkan itu nya sambil ngos-ngosan, aku hanya diam saja karena tangan kiri paman menggenggam tanganku dengan keras, entah apa yang paman gendut itu lakukan tapi aku berpikir itu salah, tak lama ia ingin membuka celana ku namun aku melawan, dia tak menghiraukan ku, lalu..

lalu dari belakang ibuku memukul kepala paman gendut itu dengan panci yang begitu besar hingga paman itu tak sadarkan diri, ibu lalu membenarkan baju ku dan kita pergi dari pintu belakang, di dalam bus ibu berkata " itu yang akan di dapat jika kita memamerkan barang berharga kita ke orang lain (burung maksud nya), ibu akan datang memukulnya" kata ibu sambil menyenangkanku sambil berkata ia akan mengajakku ke kebun binantang setelah adek lahir.

lalu sampailah kita di area kumuh dimana ibu selalu pulang kesini setelah setiap kali pergi dari rumah mewah milik paman-paman baik itu, dengan membawa sejumlah tas milik paman gendut itu ibu berkata ia akan berhenti bekerja sampai adek lahir.

judul : PERMEN COKLAT

NOTE :
• jangan lupa vote kalo mao lanjut
• vote = suka (baca bab selanjutnya)
• SINI-SINI ini ada series nya lo

[BxB] $17 Karangan Penjahat$Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang