ch.1

275 16 1
                                    

"APA!?"

"santai aja nada suaranya kak Cristian."ucap adiknya kaget.

"Gimana mau santai papa tiba-tiba main jodohkan aku sama orang lain."ucap Christian duduk ngangkang di sofa dengan ekspresi kagetnya.

"Bukan anak orang tapi anak sahabat papa nak."elak papa

"Sama aja itu papa."ucap Christian malas menyandarkan punggungnya di sofa memejamkan matanya pusing.

"Maunya nak, soalnya papa sudah ada ikatan janji sama kakek ya jika papa akan jodohkan anaknya sama anak papa."ucap papa pada Christian yang diam.

Christian duduk tegap ekspresinya datar sekali.

"Ininya papa aku ganteng."puji Christian senyum manis

"Iya anakku sayang."balas papa senyum cerianya.

"Kenapa tidak Raisha aja pa."ucap Christian menunjuk Raisha sampingnya yang lagi main hp.

"Aku? Gak bisa."ucap Raisha santai main hpnya.

Christian mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa gitu"ucap Christian

"Karna aku masih pelajar."jawab Raisha langsung dapat jitakan kepalanya sama Christian.

"Apa bedanya sama kakak yang masih pelajar juga."ucap Christian memutar bola matanya malas.

Raisha cengar-cengir dia.

"Ekhem! Semuanya tenang dulu."ucap pria pertama tegasnya langsung diam dan sunyi ruangannya.

"Bang Candra akan wakili papa untuk jelasinnya alasan kamu dijodohkan."ucap Candra menatap lainnya serius dia meminta izin papa yang di setujui papa ia melihat para adeknya.

"Jadi papa sudah buat ikatan janji sama almarhum ayahnya om Givan sahabat papa dimana saat mereka memiliki anak akan dijodohkan tetapi,karna papa memiliki anak 10 dan anak om Givan hanya satu seorang cewek dan..."

"Tunggu bang."potong Christian cepat langsung semuanya menatapnya.

"Abang bilang anak om Givan cewek? Kenapa tidak Aziz ajakan ya."lanjut Christian mengangkat dua tangannya tanda setuju.

"Tidak bisa."jawab Candra memangku dagunya dengan dua tangannya yang dikepalin jadi satu ia menatap Christian.

"What??"

"Makanya dengarkan dulu penjelasan Abang jangan asal potong."ujar Candra langsung mereka tertawa kecil sedangkan Christian hanya diam malu.

"Kamu bilang kenapa tidak Aziz, jawabannya tidak bisa karna Aziz, Raisha dan Michie masih dibawah umur dan terlalu dini soal ini lalu alasan kamu yang dijodohkan karna umur kamu sudah 18 tahun,sudah bisa jadi kepala rumah tangga."ucap Candra memperbaiki kacamatanya yang sedikit miring.

"Oh itu tidak bisa,aku tidak mau nikah mudah lagian dia cewek dan aku juga cewek jadi mana bisa..."

"Bisa karna kamu futa dek."ucap Abang keduanya senyum simpul seketika Christian terdiam bisu.

"Ininya bang Candra,bang Williem,kak Gracia,kak Oniel,bang Indra,kak Ashel, Raisha, Aziz dan Michie sama papa aku tersayang.walaupun aku futa tidak semudah itu aku menerima perjodohan ini apalagi kita keluarga terkaya no.1 se-Asia,bisa berbahaya jika masyarakat tau salah satu anak Alexandre Christien menikah sesama jenis."ucap Christian panjang lebar bicaranya sampai terengah-engah dia bahkan Michie memberi Christian minum.

"Tapi kita belum publish,baru bang Candra sama bang Williem berarti gak akan ketahuan deh."celetuk Oniel dengan wajah polosnya.

Christian menatap kakaknya datar (sialan emang kak Oniel) batin Christian.

"Ok cukup pembahasannya anggap Christian setuju sama perjodohan ini, lebihnya kita bahas di group karna papa sudah telat pergi kerja."ucap papa mendapat telpon sama manajernya segera bangkit pergi ia.

Christian melongo melihat lainnya ikut pergi kerja,kuliah dan sekolah.

DI SEKOLAH

"Aaa...emang tega mereka pada gue."dengus Christian memukul meja kafe pelan,saat ini  ia sama temannya nongkrong di kafe milik kampus Hasan.

Oh ya Christian sekolah di Chungdam high school dimana sekolah ini satu gedung sama gedung kampus Hasan,cuma diberi pembatas antara gedung sekolah dan gedung kampus.

"Ya Udah terima aja."ucap temannya minum jus.

"Mulut Lo mau gue sumbat pakai lakban nya bang Zean."kesal Christian yang dapat cengiran sama Zean.

"Kenapa..."

KYAAA!!

triakan anak cewek kampus heboh di kafe berhasil buat atensi Christian dan temannya beralih sama triakan tadi.

"Ada apaan?"heran Christian

"Entah, heboh kali kafe ini."celetuk Shani mengetikkan bahu gak tahu.

Christian menatap kerumunan orang dan dia melihat seorang cewek berseragam SMA sepertinya dipermalukan sama dua cowok dengan makian mengelontorkan kata-kata yang gak pantas didengarnya,entah keberanian darimana Christian bangun dari duduknya menghampiri kerumunannya.

"Eh Christian mau kemana!"panggil Anggi

"DASAR JALANG!!"

cowok itu mau menampar cewek itu langsung ditahan sama Christian tangan cowok itu.

"Lo suka main kekerasannya?"ucap Christian dingin pegangannya ditangan cowok itu makin kuat membuat cowok itu kesakitan.

"Aakh! Sakit tangan gue..."

"Sakit, lebih sakit cewek itu karna dikatain gak-gak sama Lo bahkan dikasari dan Lo baru diginiin sakit? Banci."remeh Christian melepas kasar tangan cowok itu ia melirik sekilas cewek itu yang terus menunduk sedangkan sang cowok itu memegang tangannya sakit.

"Lo siapa,masih SMA sok belagu sama senior kampus."sinis cowok itu pada Christian.

"Gue pacarnya kenapa."jawab Christian senyum sungging ia melangkah tiga kali ke cowok itu dengan santai.

Semua orang langsung heboh mulai berbisik-bisik yang dibilang Christian tadi,bahkan cewek itu sama kagetnya menatap punggung Christian.

"Lo bilang gue belagu,emang benar.kuat untuk melindungi pacar gue bukan seperti Lo cuma penggemar yang cintanya ditolak dan berani sama cewek."lirih Christian tekan perkataannya ia menusuk-nusuk pundak cowok itu dengan jari telunjuknya.

"Sebaiknya Lo cabut dari hadapan gue sebelum gue panggil Zean dan gengnya untuk menyingkirkan Lo berdua yang pecundang ini."lanjut Christian bisik tersenyum kecil dia.

Dua cowok itu terdiam paku lalu mereka pergi dari hadapan Christian.

Christian balik badan menatap gadis itu yang menatapnya dari tadi tersenyum tipis Christian.

KYAAA!!

semua orang langsung heboh sama senyuman Christian yang tipis dan teman Christian sama temen gadis itu datang berbarengan memanggil nama mereka berdua.

"Christian / Muthe"

"Maaf"lirih Christian senyum pada Muthe dia balik badan melihat temannya sudah didepannya.

"Kamu ngapain sih pergi gitu aja."ucap Tia cemburut.

"Maaf aku tadi nolongin orang."sahut Christian mengelus kepala Tia lembut, mereka pergi dari tempat kerusuhan tadi.

Muthe masih terdiam ditempatnya begitu Christian yang gak dia kenal datang menolongnya dan Christian mengaku sebagai pacarnya tentu dia terkejut sekali dan melihat Christian pergi bersama anak-anak kampus yang sepertinya temannya.

(Tapi sepertinya dia SMA Chungdam high school dan dia keren sekali kalau dilihat-lihat tapi apa dia cewek atau cowok?) Batin Muthe

"Muthe kamu gak papa?"tanya teman Muthe khawatir.

"Gak papa tadi ditolong sama anak yang namanya Christian tadi."ucap Muthe langsung mereka syok.

"SERIUS!"pekik mereka heboh.

TBC

crismuth || matchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang