1. Hari pertama MPLS

779 73 22
                                    

Happy Reading!
-------------------------------

Fajar mulai terlihat, embun pagi terasa sangat menyejukkan hati, udara yang sangat sejuk pada pagi hari membuat pria yang masih terlelap dalam tidurnya terpaksa terbangun karena alarm yang tak berhenti berbunyi. Ini hari pertama Ardhioniel memasuki dunia yang baru nya di jenjang masa menengah atas, dengan kepintaran nya itu ia pun mengambil jurusan IPA, pantas saja anak pintar.

Ardhioniel pun menggeliatkan tubuhnya dan mulai bangkit dari tidur, kini ia sedang memposisikan tubuhnya untuk duduk. "Huft, hari pertama sekolah. Semoga aja osis nya ga galak deh." ucapnya, setelah itu ia segera beranjak dari kasur nya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, dan memakai seragam putih abu untuk pertama kalinya.

"Bun, bang Ardhi sekarang mpls ya?" tanya Ardha kepada bunda nya yang sedang memoleskan selai pada roti untuk sarapan pada pagi hari ini.

"Iya dek, nanti kamu dianter bunda ya. Takut abang kamu terlambat soalnya kan masih hari pertama, ga lucu banget kan kalau terlambat." jawab bundanya.

Ardha pun memikir sejenak lalu ia menganggukkan kepalanya setelah mendengar penuturan dari sang bunda. "Tapi bunda gapapa nganter Ardha? Ardha bisa kok berangkat sendiri kan udah gede." ucap nya dengan nada sombong ke sang bunda.

"Alah kamu aja masih kelas 9 dek, sok sok an bisa sendiri. Tidur aja harus minum susu dulu baru bisa tidur." ucap sang bunda dengan kekehan di akhir kalimat nya. Melihat perubahan ekspresi dari sang anak membuatnya terkekeh geli karena berhasil menjahili Ardha.

"Ihh bunda mahhh." rengek Ardha tak suka dengan bunda nya yang selalu menjahili nya, padahal masih pagi loh ini.

"Udah deh dek daripada ngerengek gajelas mending kamu duduk terus makan nih roti bunda mau ke kamar abang kamu dulu." perintah sang bunda sembari menaruh sepiring roti dengan selai coklat di atas nya. Mendengar perintah bunda nya Ardha pun mengacungkan kedua jempol dan tersenyum gigi khas Ardhalion.

Setelah berada di depan kamar sang anak bunda pun langsung mengetuk pintu. Namun, belum saja satu ketukan berhasil pintu kamar Ardhioniel sudah terbuka dan menampakan sosok yang tampan dari balik pintu.

"MasyaAllah bang ganteng banget, udah dewasa ya anak bunda sekarang." ucap sang bunda bangga dengan Ardhi, kedua tangan nya pun memegang pundak sang anak sembari mengelus dengan lembut dan senyuman yang tulus.

"Iya bundaa, Ardhi udah dewasa sekarang. Ardhi udah tau apa yang harus Ardhi lakukan kedepannya, bunda jangan khawatir yaa." ucap Ardhioniel dan ia pun langsung memeluk Melody bunda dari Ardhioniel dan Ardhalion.

"Yaudah sayang kamu sarapan dulu di bawah itu Ardha udah nunggu, kayaknya juga udah dimakan roti nya. Ayo cepet biar ga telat udah jam berapa sekarang." ucap Melody sembari melihat jam yang melingkar di tangan kiri nya dan menarik tangan Ardhi menuju ke lantai bawah, tepatnya di meja makan. Ardhioniel pun terkekeh melihat kelakuan bunda nya itu yang terlihat sangat terburu buru padahal kan sekarang masih jam 6.15 sedangkan para murid baru mpls masuk jam 7.00 "Bunda lucu deh pantes papah bucin banget." ucap Ardhi di dalam hati nya.

***

"Ge, semua udah siap?" tanya perempuan yang memakai papan nama bertuliskan Ketua Osis yang baru saja keluar dari ruang osis.

"Udah kok shan. Eh iya btw, ini semua murid baru nya langsung di arahin ke lapangan?" tanya Gracia sama perempuan yang tadi mengajak nya bicara, Shani.

"Iya, nanti langsung di arahin ke lapangan aja sama anak keamanan." ucap Shani.

"Yaudah kalau gitu, aku sih berharap ya ada yang ganteng" Shani pun terkekeh mendengar ucapan wakil osis nya yang sepertinya sedang mengincar murid baru mpls, Gracia.

"Shan, itu kayaknya semua udah pada kumpul anak anak nya. Ini yang divisi acara bisa langsung mulai atau gimana?" tanya laki laki yang sepertinya bertugas sebagai divisi acara.

"Kita pembukaan dulu, kalian semuanya kumpul di satu tempat, jangan ada yang misahin diri. Gue sama Gracia mau ke ruang guru dulu." setelah Shani memerintahkan seperti itu semuanya pun berkumpul menjadi satu dan melihat ke arah lapangan banyak sekali murid baru yang terpencar ke sana ke sini. "Semoga aja gaada yang nakal dan buat gaduh." timpal salah satu anggota osis.

"Yang pasti anak ips si yang sering nakal sama buat gaduh mah fen." ucap temannya menimpali penuturan dari Feni, yang bertugas sebagai pubdekdok.

"Guys kumpul ke lapangan cepet." teriak Shani memerintah kepada semua anak osis untuk segera menuju ke lapangan. "Mana yang acara, langsung dimulai. MC cepetan langsung ke podium." ucap Shani memerintah, mereka yang merasa terpanggil pun langsung melaksanakan apa yang di perintahkan oleh ketua osis nya itu.

"Tes tes mohon perhatian semuanya acara akan segera dimulai." ucap kedua MC yang sedang berada di podium.

Usai menyampaikan beberapa hal kedua MC itu pun memperkenalkan dirinya dan memberi sambutan kepada ketua osis SMA Angkasa 48. "Saya Jinan." ucap nya, "Dan saya Sisca." lanjut salah seorang MC yang berada di samping nya. "Selanjutnya, yaitu sambutan dari ketua osis SMA Angkasa 48, kepadanya kami persilahkan."

Shani pun merasa bahwa dirinya sudah dipanggil, kini ia sedang bersiap dan menetralkan nafas nya sebelum naik ke atas podium. Sambutan pun di mulai dengan hikmat tanpa kerusuhan sedikit pun mungkin karena anak keamanan mengomeli murid baru, mungkin (?).

Waktu semakin berjalan, matahari semakin naik dan menunjukkan sinar yang sangat panas. Banyak murid baru yang sudah lelah bahkan ada yang jongkok karena sudah tak kuat berdiri, untung saja sesi sambutan sudah selesai, sekarang adalah sesi perkenalan anggota osis dan sesi teka teki mpls yang membuat mereka yang ada di sana ketar ketir bukan main.

"Halo semuanya izinkan kami untuk memperkenalkan diri ya. Saya Shani selaku ketua osis di SMA Angkasa 48, terimakasih." ucap Shani memperkenalkan dirinya.

"Kak 08 berapa?"
"Kak udah punya pacar belum?"
"Kak cantik banget boleh kali jadi pacar gue."
"Kak Shani kamu sempurnaaa."

Shani yang mendengar pujian dari murid baru di sekolah nya pun hanya merespon dengan senyuman dan kekehan kecil. "Banyak yang nge fans tuh sama kamu Shan." timpal Gracia.

"Hallo semuanya aku Gracia always smilee." kini giliran Gracia yang sedang memperkenalkan dirinya. Namun, disaat ia sedang memperkenalkan diri, mata nya tak sengaja menangkap sosok laki laki yang memiliki paras tampan, tinggi, gagah, manik mata yang berwarna coklat, alis yang tebal, hidung yang mancung, dan bentuk bibir yang sempurna. Sungguh, Gracia di buat takjub dengannya, "Gre kok diem." ucap Jinan menyenggol lengan Gracia.

Gracia pun menyadari bahwa ada yang menyenggol lengannya maka dengan sadar ia pun langsung mengucapkan kata terimakasih dan dilanjutkan dengan anggota osis lainnya yang sedang memperkenalkan diri, ya walaupun dirinya sendiri masih menetralkan detak jantung nya yang tak karuan setelah melihat laki laki itu.

Jika dilihat dari papan name tag nya, dia bernama Ardhioniel. Gracia sekarang sudah tau siapa namanya, dan ia berharap semoga saja ia yang menjadi mentor sesosok bernama Ardhioniel itu.

***

Nazwa note's :

Hallo semuanyaaa, ini cerita baru aku tentang GreNiel yaa, untuk kalian yang suka kapal gaib bisa dibaca cerita aku yang ini

Aku harap kalian suka ya dengan cerita yang sudah aku buat, terimakasih 🤗🙏

Long Journey || GreNiel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang