Bab 37// Di Duga Hamil

102 4 0
                                    

Reza yang merasa bersalah ia memeluk istrinya, tidak perduli banyak saksi mata yang melihatnya. Menyakiti perasaan istrinya sangatlah tidak baik untuk dilakukan berulang ulang.

Sangkaan mereka mulai aneh, gelagat dan percakapan yang membuat Reza murka. Agnes tidaklah hamil, jika hamil Reza akan memberhentikan istrinya untuk sekolah. Baginya kesehatan lebih penting daripada ia harus sekolah selalu mendapatkan tidak baik dari hujatan para temanya.

Bunga melongo, bagaimana bisa Agnes bisa hamil? Dirinya terlalu ternodai dari seorang guru yang ia sukai. Menelan ludahnya, dan tak disangka ia menjadi seperti tidak yakin jika Agnes hamil.

"Mas, mas tidak bersalah dalam hal ini! Maafkan Agnes udah banyak salah, dan Agnes nya sudah banyak merepotkan mas" ucapnya.

Tidak hanya itu, seluruh kelas pada melihat sosok kedua pasangan ini tanpa berkedip menyaksikan drama Korea yang tersulut sebuah fakta jika Agnes telah hamil.

Mungkinkah Agnes hamil? Tidak mungkin, tapi Reza belum pernah menyentuhnya dan ia menggendong istrinya agar dibawa ke UKS. Reza akan menemani istrinya, ia memberikan minyak kayu putih agar perutnya tidak kembung.

Walaupun Agnes malu, tapi ia berusaha menutupi kedua matanya dengan jas milik suaminya. Reza segera berlari, disana ada kedua temanya yang membantunya.

Tak percaya, pujaan hati mereka telah di rebut oleh Agnes Anella. Seorang siswa yang pintar, bahkan membuat semua orang akan tergila gila dengan kecantikannya.

Banyak hujatan yang terjadi dengan Agnes saat ini.

"Benarkah Agnes hamil, jika ia siapakah calon bayi anak tersebut?"

"Gila banget Agnes hamil?"jika benar mereka menikah umur Agnes kan masih muda, masa iya Agnes menikah dengan om om"

"Salut dong, ternyata pak Reza jiwanya pemberani. Aku juga mau di gendong pak Reza seperti itu, aduh mereka pasangan romantis banget kayak bintang Korea"

"Ah pak Reza emang the best, kok bisa Agnes bisa mendapatkan cowok tampan seperti pak Reza, pak Reza Luna padamu"

Seluruh murid dibuat meleleh melihat jika pak Reza mengendong Agnes seperti itu. Tak dibayangkan rasanya, ingin mereka di gendong seperti itu.

Wajah istrinya sudah mulai pucat, ia takut terjadi sesuatu yang membahayakan.

Reza takut dan membawa istrinya ke RS. Termasuk pak Sofian, ia mulai tak percaya jika pak Reza guru paling setia pada isterinya.

Altar, juga Billy membantu Reza. Salah satu dari mereka agar menyetir untuk Agnes segera dibawa ke RS.

"Minggir kalian, jangan ganggu Agnes. Biarkan kami membawa Agnes ke RS. Loh yang nyetir Billy, gue takut kalau mobil pribadi soalnya pernah bawa mobil nyokap, malah ketubruk pembatas jalan" ujar Altar ia panik meskipun dirinya tak pernah menyetir mobil.

"Alasan loh, ya kali loh alasan doang. Za, loh masuk di tengah biar gue yang nyetir"

"Oke bos, "

Tak lama mereka melaju, berupaya agar tidak kebut kebutan di jalan.

Sementara putri terhenyak tidur, ia cukup pulas tidur didalam mobil. Meskipun pasangan itu tidak membangunkan putri.

Merasa ada yang aneh, dan melihat jika mobilnya tengah jalan dan ia mengucek kedua bola matanya. Kaget bukan? Disana ada papa Altar yang akan resmi menjadi seorang ayah untuk putri.

Malah putri bercakap yang tak penting, membuat Altar menjadi marah.

"Yee, jalan lagi hore, loh kenapa ada papa Altar dan om Billy. Dimana bunda?"ucapnya yang berdiri tempat duduk mobil.

"Heh, ni anak malah bising aja. Duduk ga?"kalau ga, nanti om Reza marah bunda Agnes lagi sakit"

"Sakit?"apa karena ulah putri ya! Bunda, jangan tinggalkan putri, putri kangen bunda"

"Enak saja, om juga ga mau kehilangan bunda."

Tak ada jalan pilihan, macet di perjalanan menunggu antrian panjang.

Wajah yang cantik alami dari Agnes kini pucat pasi, tak ingin menampakan sisi kesedihannya kini Reza terus memeluk istrinya.

Apakah mereka akan sampai di RS yang mereka tuju?

Jangan lupa komen + vote💕

Guruku Adalah Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang