i want to die.

236 34 9
                                    

i swear you'll like it


''

"Kirim tugas ini pada Opsir Kim." Suruh pria berumur 40 dengan seragam lengkap kepolisiannya. Opsir Myung mengangguk, lantas ia menghubungi Opsir Kim.

Myung Jaehyun mengambil ponselnya lalu menelpon temannya itu "Leehan, ada tugas untukmu. Alamatnya..."

Leehan mengangguk menyetujuinya. Meletakkan secangkir kopi, Leehan harus menghentikan acara santai-santainya malam ini. Ia pun lantas menuju mobilnya, berangkat menggunakan mobil hitam itu.

Sebelum membelah jalanan di malam ini, Leehan menatap sebuah penggalan dari tangkap layar yang ia lihat kemarin. Tangkap layar itu memperlihatkan sebuah berita yang akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan.

Bagaimana seorang artis terkenal dikabarkan menghilang sedari kemarin malam. Dan artis itu sangat Leehan kenali.

Tapi Leehan harus mengerjakan masalah lain yang lebih penting. Yakni ada sebuah proyek bangunan yang digunakan oleh sekte sesat untuk melakukan hal-hal tidak wajar.

Bangunan proyek itu sudah di tutup sebulan yang lalu, tapi para warga bilang mereka masih merasakan bahwa ada kegiatan di dalamnya, dan bau amis selalu tercium bila melewati tempat itu. Keluhan itu sudah di dapatkan selama seminggu penuh. Dan Leehan bertugas untuk cek ke lokasi seorang diri.

Itu adalah pernggalan cerita kala Leehan sudah bekerja menjadi seorang polisi muda. Tapi inti ceritanya adalah kala Leehan masih duduk di bangku kelas duabelas.

Saat itu, Leehan sibuk sekali mengerjakan latihan soalnya di bangku miliknya. Hingga seseorang datang mengusik Leehan yang tengah fokus mengerjakan.

Orang itu menggebrak meja Leehan hingga sang empu terkejud. Leehan mendongah menatap Taesan yang datang menghampirinya.

"Masih ingin jadi polisi-polisian?" sindir Taesan padanya. Leehan mengangkat bahunya merasa tak peduli dengan ucapan Han Taesan. Taesan yang tak digubris itu merasa sebal.

"Hei, Kim Leehan." Panggil Taesan merasa kesal. Pemuda itu berjongkok hingga kepalanya tersandar di meja milik Kim Leehan. Leehan berdecih. "Apa," jawabnya sedikit malas menanggapi Han Taesan.

"Lo lebih cocok jadi idol, Han. Liat wajah lo, tampang lo, suara lo." Ucap Taesan pada Leehan yang nampak tak peduli. Sudah seminggu lebih Taesan mengganggunya dan menyuruhnya untuk mengikuti audisi di Seoul sana.

Tapi Leehan tidak mau. Taesan bahkan sudah membujuk temannya, Jaehyun, Riwoo, bahkan Sungho. Tapi semuanya menolak mentah-mentah karena sudah memiliki plan masa depan mereka masing-masing.

"Ayolaah Leehanku yang manis," bujuk Taesan sedikit menyerah. Leehan melirik Taesan. "Kenapa kamu gak belajar aja? Ujian tengah semester bentar lagi datang." Ujar Leehan yang membuat Han Taesan merengut.

Alasan lain Taesan mendesak Leehan untuk ikut audisi adalah karena ia tak berani pergi ke sana seorang diri. Taesan ingin mengikuti audisi tapi ia tak percaya diri.

"Terserah lo aja, lah." Akhirnya Taesan berdiri lalu memberikan susu pisang ke arah Leehan. Leehan hanya melirik sebotol susu itu tanpa menjawabnya. "Ambil, tangan gua pegel, nih." Suruh Taesan memajukan botol itu.

Leehan menerimanya, lantas Taesan mendengus sambil tersenyum. "Belajar yang bener." Ucap Taesan sembari mengacak-acak rambut hitam Leehan. Leehan terpaku, ia seketika merasakan hal aneh yang menjalar di tubuhnya.

"Iya."

**

Singkatnya, seminggu telah berlalu dan ujian pun sudah mereka lalu. Leehan kini tengah bersantai di tengah taman di siang hari. Setelah ujian rasanya hati Leehan menjadi lebih ringan dan enteng.

I want to die. | gongfourz ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang