1.Prolog

420 5 2
                                    

Sekarang-sekarang ini aku sangat jarang pergi ke kantin. Mengapa ? Ada dua hal yang tidak bisa aku tinggalkan. Yang pertama untuk memainkan biolaku dan yang kedua untuk melihat lelaki yang suka bermain basket lebih tepatnya berlatih basket. Ya,aku menyukainya .. Siapa ? Dia adalah Harry Edward Styles. Dia adalah anak terpopuler di sekolah ini dan ia tergabung dalam club bola basket di sekolahku.

Namaku Jeanine Erricabeth Johnson. Aku adalah gadis yang masih duduk di bangku high school yang bisa di bilang tidak populer atau lebih tepatnya jauh dari kata populer di sekolah ini. Aku mempunyai 3 sahabat yaitu Eleanor Calder, Danielle Peazer, dan Perrie Edwards. Aku sangat dekat dengan mereka tapi aku lebih dekat dengan Eleanor. Ia tahu segalanya apa yang aku rasakan. Bukannya aku tidak menyayangi Dani atau Perrie. Aku sangat sayang mereka semua. Tapi yang lebih mengerti tentang perasaanku itu Ele.

Oh iya Dani adalah pacar dari Liam James Payne,salah satu teman Harry yang se-club dengannya dan juga populer. Sedangkan Perrie adalah pacarnya Zayn Javvad Malik,teman se-club Harry juga yang tak kalah populernya.

Aku tidak tahu sejak kapan aku menyukai Harry. Setelah aku pikir-pikir, aku menyukainya saat kejadian itu. Saat kejadian kepalaku terkena oleh bola basket yang dilempar olehnya. Aku hampir saja pingsan karena itu. Ia menolongku dan membawaku ke UKS. Setelah aku dibawa ke UKS ia langsung meninggalkanku di UKS.

Memang tidak elit tapi itu sangat berharga bagiku. Ia selalu di kepung oleh gadis -gadis yang meng-idolakannya. Banyak yang meminta tanda tangannya, fotonya, dll. Ia memang sangat populer. Untuk mengucapkan terima kasih saja sangat susah bagiku.

Aku berharap suatu saat aku bisa mengobrol dengannya dan mengucapkan terima kasihku karena ia telah menolongku. Tapi mungkin itu sangat mustahil untukku.

"Ayolah Jean .. Kita ke kantin yuk .." ajak Dani sambil memasang muka memelas

"Tadi aku sudah ke kantin Dani .."

"Kalau kau ingin ke kantin susul kita saja ya.." kata Perrie

"Okay .."

"Kita duluan ya.. Bye Jean .." kata Ele

Mereka bertiga langsung keluar dari kelas. Aku langsung duduk menghadap jendela. Tepat di depan kelasku ada lapangan basket dan di sanalah tempat Harry dan yang lainnya berlatih basket.

Aku mengambil biolaku dan memainkannya. Aku memainkan biola sambil memandang ke arah lapangan basket tepatnya ke arah Harry. Berharap ia memerhatikanku juga.

'Apa yang kau pikirkan itu Jeanine ? Tidak mungkin Harry akan memerhatikanmu.. Ia tidak mungkin menyukaimu. Kau hanyalah gadis yang jauh dari kata populer ..'

Kadang aku sering berfikir kalau Dani dan Perrie sangat beruntung mempunyai pacar seperti Liam dan Zayn. Aku memang sering bertemu dengan Liam dan Zayn. Itupun untuk bertemu Dani dan Perrie. Jarang sekali aku mengobrol dengan Liam dan Zayn. Malah bisa dibilang tidak pernah.

Aku kembali memerhatikan Harry. Ia sangat mahir bermain basket. Bahkan saat dia sedang men-drible bola ia sungguh sangat keren.

"Harry itu memang sangat keren ya.."

"Bukan keren.. Ia sangat amat keren.."

"Tidak salah jika ia menjadi kapten di club-nya.."

"HARRYY !! I LOVE SO MUCH !"

Kata-kata itulah yang selalu diucapkan oleh gadis-gadis di luar kelas. Mereka sangat amat meng-idolakan Harry. Aku tidak hanya meng-idolakannya atau menyukainya. Tapi aku mencintainya. Beda dari gadis-gadis yang ada di luar sana.

Tapi apakah Harry juga mempunyai perasaan yang sama denganku ? Oh, c'mon Jeanine !! Jangan berharap terlalu banyak ! Dan hanya itulah yang bisa aku lakukan.. Mencintainya dalam diam. Hanya dalam DIAM.

>At Home<

"Aku pulang .." teriakku saat membuka pintu rumah. Di rumah aku hanya tinggal bersama adikku yang bernama Jeanette Mirana Johnson. Ia duduk di bangku junior high school. Umurnya hanya 3 tahun lebih muda dariku. Jadi ia hanya memanggilku dengan sebutan nama.Aku memanggil

"Hay Jean.." katanya sambil menonton tv

"Hay Nette .." aku langsung membuka kulkas untuk mengambil orange juice. Tak lupa aku mengambil 2 buah gelas. Aku menuangkan orange juice itu ke dalam gelas. Setelah tertuang di dalam gelas,aku memberi satu gelas untuk Jeanette

"Thanks Jean.." katanya..

"Anytime .." aku langsung menjatuhkan diriku ke sofa

"Jean .." panggil Jeanette

"Ya ?"

"Aku ingin memberitahumu sesuatu .." katanya sambil menghadap ke arahku

"Beritahu saja.."

"Jika aku sudah berpacaran apakah kau tidak marah ?" tanyanya

"Tentu saja tidak.. Memangnya kenapa ?"

"Aku sudah berpacaran .." katanya sambil tersenyum lebar

"Benarkah ?" ia hanya mengangguk yang tandanya iya

"Wah ternyata adikku ini sudah besar ya .. Aku saja belum mempunyai pacar. Hahahha ...." kami pun tertawa ..

"Ngomong-ngomong siapa nama pacarmu itu ?" tanyaku

"Will.."

"Kapan-kapan ajak pacarmu ke sini. Aku ingin lihat wajahnya.."

"Kalau aku ajak ke sini nanti malah kau menyukainya lagi.." katanya sambil bercanda

"Hahaha .. Tenang saja.. Lagipula aku tidak akan menyukainya kok. Aku hanya ingin menilainya saja apakah dia bisa menjagamu atau tidak."

"Tenang saja Jean.. Ia akan menjagaku dengan baik.." jawabnya dengan penuh senyuman

"Aku yakin akan pilihanmu itu .."

Hay all !! Ini ceritaku yang baru !! Sebenernya aku udah mikirin lama tentang cerita ini. Tapi baru sekarang deh di post nya .. Hehehheh .. Semoga kalian suka ya !! ;) Oh iya jangan lupa baca juga ceritaku yang satu lagi .. Yang There's No Me Without You ya .. Thanks :3 Please comment and vote. Foto Jeanine kira-kira kaya yang di multimedia ya ;)

-love Silmi-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Basketball and ViolinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang