chapter : 2

95 9 0
                                    

Danheng : B-blade? Jadi Lo-

Blade : sopankah menggunakan bahasa seperti itu didepan bossnya? Hm?

Danheng : ck,ngatur Lo

Blade : wah wah, sebenarnya gue gamau Nerima Lo tapi mau gimana lagi gue gabut jadi gue bakal terima Lo jadi bahan gabutan

*Senyuman tersungging di bibir Blade*

Danheng : sialan Lo

Blade : shtt,besok pagi Lo harus datang tepat waktu dan jangan telat.

Danheng : Y

(Udah bang dingin bang 🥶)

*Setelah itu Danheng diterima di perusahaan besar itu,bukannya senang ia malah menyesal karena bossnya adalah rivalnya sendiri (nasib yang malang), Danheng memutuskan untuk pergi ke restoran dekat perusahaan itu untuk mengisi perutnya yang sedari tadi pagi belum terisi nasi*

*Danheng memasuki restoran dan duduk lalu memesan makanan dan minuman*

Danheng : sial banget hidup gue,paan coba orang jelek kayak gitu bisa jadi boss, mendingan gue

(😱)

*Beberapa menit kemudian makanan dan minuman yang dipesannya sudah datang lalu tanpa berpikir panjang Danheng melahapnya sambil sesekali mencibir Blade*

*Di perusahaan Blade*

*Blade tiba-tiba bersin,dan itu membuat sekretarisnya khawatir dan bertanya*

Sekretaris : pak,anda tidak apa-apa?

Blade : aku tidak apa-apa,mungkin ada yang sedang membicarakanku

*Blade tau bahwa yang sedang membicarakan dia adalah Danheng,siapa lagi kalau bukan Danheng (peramal handal 😦)*

*Kembali disisi Danheng,kini Danheng membayar makanan dan minuman yang dipesannya lalu menunggu taksi yang ia pesan*

*Tidak lama taksi datang dan Danheng memasuki taksi itu,ternyata pak sopirnya adalah sopir yang tadi pagi ia pesan*

Pak sopir : murung banget dek,gak diterima kah dek?

Danheng : diterima pak

Pak sopir : loh terus kenapa murung dek? Kan bagus udah diterima di perusahaan terbesar pula

Danheng : bukan gitu pak,masalahnya bossnya itu musuh saya

Pak sopir : oalahh,Awas loh nanti jodoh

Danheng : apaan sih pak mana ada saya gak belok

(Yakin nih deck? 🤨)

*Setelah 12 menit an Danheng sampai dirumah (ini bapak bapak sopirnya enggak ngebut y) Danheng membayar taksinya*

Danheng : makasih pak

Pak sopir : iya dek

*Danheng langsung memasuki rumah merebahkan dirinya di kasur merenungi nasibnya*

Danheng : alah percuma gue lamar kerja kalo ujung-ujungnya malah ketemu orang gila

*Di sore hari Danheng sangat bosan dirumah ia memutuskan untuk pergi ke taman karena ditaman biasanya banyak orang jualan jajan (basreng hanyinkk 😱)*

*Saat sampai di taman dan benar saja banyak sekali orang-orang jualan jajan di pinggiran jalan*

Danheng : wihh enak nih,beli apa yaa..hmm

*Danheng melihat satu gerobak yang bertuliskan es kul kul Uni bakwan eh enggak bercanda maksudnya sosis bakar*

*Danheng langsung menuju gerobak itu dan memesan*

Danheng : mbak sosis bakarnya satu sama es teh nya satu

Mbak penjual : okeh tunggu ya

*Setelah beberapa menit sosis bakar dan es teh sudah jadi dan Danheng langsung membayarnya, Danheng membawa pulang makannya lalu memakannya di meja makan*

Danheng : emang deh sosis bakar mbaknya gapernah gagal,enak banget wakk

(Sosis bakar? Sosisnya siapa dibakar? 🤨)

*Hari mulai larut malam Danheng sedang membaca buku di kasurnya,semakin lama mata Danheng mengantuk lalu tidak lama Danheng meletakkan buku ceritanya di meja sebelah kasur dan mulai terlelap kedalam mimpi*

(Lanjut ke part selanjutnya ygy,pegal tangan gweh)

my boss is my enemy (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang