BAB 2. Spirit

867 137 35
                                    

Tak habis pikir ....

Terkadang... aku tak habis pikir dengan sesuatu hal yang terjadi di sekelilingku, mata tak cukup membantu untuk melihat mana orang yang benar - benar tulus, atau seseorang yang datang hanya karena membutuhkan.

***

"Gue mohon tolong gue!" Lelaki tambun yang tadi membentaknya, kini datang dengan tangan tertangkup.

"Apa yang lo inginkan?" tanya Mala.

"Bantu gue lepas dari kesialan ini! gue yakin lo bisa!"

"Tak ada yang bisa membantu lo selain diri lo sendiri!"

"Apa maksud lo?"

"Hindari ketamakan! masih sama seperti pertama gue bilang ke lo! kembalikan apa yang sudah lo ambil ke tempatnya!"

"La! gue ngga ngerti maksud lo!"

"Gue percaya lo paham!"

Lelaki tambun itu mematung melihat kepergian Mala. Gadis itu benar-benar dingin. "Gue harus apa?"

Mala berjalan menyusuri taman. Alea sudah pulang dari tadi. Mala sedang menunggu waktu, ada satu mata kuliah yang harus dia ikuti.

Dia duduk di sebuah bangku di taman. Tempat yang sepi bagi orang lain tapi tidak dengannya, tempat itu terlihat ramai.

"Halo Mala?" ucap seorang lelaki dengan wajah pucat duduk di atas pohon.

"Jangan berani kamu ganggu cucuku!"

"Tenang kakek aku bukan roh jahat!"

"Iya tapi roh usil!"

Mala diam saja, dia memilih mengambil novel, dan membacanya. Berbicara dengan mereka hanya akan terlihat aneh di mata orang.

"Sombong amat neng!" ucap hantu lelaki yang kalau dilihat-lihat usianya sepantaran dengannya. Tampan sih tapi sedikit tengil.

Beberapa makhluk tak kasat mata berseliweran di sekitarnya. Mala memilih tak menghiraukan.Beberapa dari mereka tak mengganggu, apalagi yang sudah paham. Tapi terkadang ada juga roh jahat yang mengincar Mala. Mereka ingin menguasai tubuh gadis itu. Entah apa alasan mereka.

HAntu itu sudah duduk di sampingnya. Mala sengaja tak memakai kacamatanya.

"Kenapa lo belum pergi?" tanya Mala pelasn. Sambil melirik sekilas ke arah lelaki itu. 

"Hmm?" jawabnya sambil mengangkat bahu. "Yang pasti ada sesuatu yang belum selesai di dunia ini. Tapi gue nggak tau apa itu!" Dia mencoba mengingat-ingat.

Mala tetap fokus pada bukunya. Memang sebagian dari mereka tidak membawa ingatan semasa hidup. Dan lelaki itu hanya ingat pada namanya saja. Rakha.

Sudah satu tahun ini dia mengikuti Mala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu tahun ini dia mengikuti Mala. Entah apa alasannya? Mereka tak akan pergi sebelum keinginan mereka terlaksana. Masalahnya, terkadang mereka pun tak tahu apa keinginan mereka.

Another World (Mala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang