"Vai!"
Gadis yang dipanggil vai oleh wanita parubaya itu menoleh, menatap tajam ke arah orang yang memanggilnya
"Bunda, aku udah bilang aku tu udah gede"
Vai mendengus kesal, merasa bahwa kasih sayang yang diberikan ibunya kadang benar benar berlebihan, bukannya vai tidak suka, tapi mengingat usia vai yang sudah menginjak usia pubertas itu membuat vai si anak menggemaskan dimata ibunya menjadi vai remaja yang memiliki gengsi tinggi.
"Belum gede kalau masi minta uang sama bunda" ucap ibu vai tidak mau kalah.
Vai hanya bergumam kesal, dan membiarkan ibunya memasukan bekal imut bergambar hello kity pink didalam tasnya.
"Nanti mau dijemput bunda?"
Vai menggeleng cepat, dengan tegas dia menolak tawaran ibunya.
"Aku nanti ada tugas kelompok sama yisel" ucap vai mencari alasan, gadis itu sama sekali tidak menatap mata ibunya.
"Bawa payung, kayanya nanti bakal hujan" ibu vai mungkin sudah tahu bahwa anak tunggalnya itu berbohong, tapi memilih untuk tidak berkomentar.
Vai mengangguk, dan menyentuh tangan ibunya untuk salim berpamitan kesekolah.
Tiba tiba kulit vai tersengat, kontak fisik dengan ibunya membuat sesuatu aneh yang sering terjadi, kini terjadi lagi.
Vai yang merasa frustasi, menjentikan lidahnya kesal sembari berguman dalam hati "duh, gini lagi"
Ibu vai menatap anaknya yang tiba tiba suka mematung dan marah dengan bingung
"Vai-
"Bun, hari ini ga usah masak lagi ya? makan malem nanti make udang kaya bekalku aja" ucap vai tiba tiba, membuat bundanya mengeluarkan ekspresi semakin bingung
Bunda vai mengangkat salah satu alisnya heran dengan perubahan mood anak tunggalnya yang tiba tiba, walaupun pada akhirnya permintaan vai tetap ia iyakan.
Bagaimanapun itu, vai menyadari bahwa bundanya memiliki kecenderungan untuk berat mengucapkan kata tidak kepada dirinya, mengingat vai adalah putri imut satu satunya membuat vai tidak memikirkan lebih dalam tentang hal ini
Walau begitu, ibu vai tetap bertanya karna khawatir.
"Kenapa?" Tanya ibunya penasaran
"Aku lagi suka udang aja" jelas vai cepat
"Udang aja? Mau digorengin tempura ga?"
"Enggak!" Vai menjawab ibunya cepat "pokoknya bunda jangan masak ya, titik"
Ibu vai terkekeh "yaudah, tapi kamu jangan pulang malem malem" ucap ibu vai sambil tersenyum melihat anaknya yang buru buru keluar rumah
Vai merasa senang, bundanya mengiyakan tampa bertanya lebih banyak tentang hal itu.
"Iya, bunda" balas vai mengiyakan.
Vai menenteng tasnya untuk pergi kesekolah dengan mood yang tiba tiba berubah lagi menjadi cerah.
Tentu saja, karna pagi ini ia bisa pergi kesekolah tampa membuat kebohongan pada ibunya
Ibu vai yang menatap kepergian vai benar benar merasa heran, namun beradaptasi dengan perubahaan mood putrinya yang tidak masuk akal, beliau hanya tertawa dan kemudian beliau terdiam.
Ibu vai tiba tiba menyeringit "eh, vai tau darimana ya kalau bekalnya udang?" Ucapnya Sambil menatap punggung vai yang sudah menjauh
!!!
448 word, karna harus kenalan dulu sama vai HEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua
Mystery / Thriller"jika kamu yang sepertiku tidaklah nyata, lalu aku ini apa?" kita yang diciptakan tidak ada, eksistensi yang salah [2024]