Sakala
Keadaan di rumah Fiony pada sore hari ini sama seperti biasanya. Di ruang tamu ada Ghiel dan Ghalen yang tengah asik bermain PS, sedangkan Fiony yang saat ini tengah berada di dapur untuk memasak mie instan.
Sebenarnya Fiony sangat amat jarang mengkonsumsi mie instan karena Rahma sang Ibunda selalu membatasi anak-anaknya untuk mengkonsumsi mie instan karena alasan tidak sehat. Dan berkat itu, Fiony dan abang-abangnya sampai sekarang tidak terlalu menggemari mie instan dan hanya memakannya disaat benar-benar lagi ingin saja seperti saat ini.
Sebelum Fiony memasak mie tersebut ia pun menyempatkan menawarkan kepada Ghalen dan Ghiel, sebab Fiony tidak ingin disaat dirinya selesai memasak malah dimintai oleh abang-abangnya itu.
"Bang, kalian mau mie juga ga? Kalo mau nanti sekalian gue masakin"
Tanya Fiony kepada kedua abangnya itu yang sekarang masih fokus dengan permainannya."Woi pada mau ga? Awas aja ya kalo gue kelar masak malah pada minta"
Tanya Fiony sekali lagi karena tidak mendapatkan respon dari kedua abangnya itu."Gue mau dek"
Jawab Ghiel sambil mata dan jarinya masih fokus bermain."Oke. Kalo lo bang mau juga ga?"
Kali ini Fiony bertanya kepada Ghalen."Ngga"
Jawab Ghalen."Yakin ya. Awas aja nanti mintak punya gue"
Kata Fiony memberi peringatan kepada Ghalen dan tidak di respon oleh abangnya itu.Fiony pun kembali ke dapur untuk memasak 2 bungkus mie. Setelah ia selesai memasak dan memindahkannya ke dalam piring, ia pun berjalan ke ruang tamu sambil membawa mie-nya dan mie Ghiel.
Ghalen yang tadinya fokus pada permainanya menjadi terkecoh oleh bau sedap dari mie yang dibawa adiknya itu.
"Bang Ghiel ini mie lo gue tarok disini ya"
Kata Fiony meletaknya piring Ghiel di meja.Saat Fiony tengah menyantap mie-nya itu, ia merasa sedang ditatap tajam oleh seseorang yang ada disebelahnya itu, saat Fiony menengok, ia melihat Ghalen yang sepertinya tertarik dengan mie yang sedang ia makan itu.
"Apa liat-liat?"
Tanya Fiony kepada Ghalen sambil memincingkan matanya."Abang minta dikit boleh ga?"
Tanya Ghalen sambil tersenyum merayu adiknya itu."Kan. Bodok amat ga mau. Tadi kan udah gue tawarin salah sendiri sok sok nolak"
"Sesuap aja dek"
"Ga mau. Minta punya bang Ghiel aja sana"
Ghalen pun hanya berdecak sebal, saat ia beralih ingin meminta mie kepada Ghiel terlihat piring disana telah kosong. Ghalen pun sedikit tercengang dengan kelakuan Ghiel yang sangat cepat menghabiskan mie itu.
"Sorry bang lo telat"
Kata Ghiel sambil cengengesan kepada Ghalen."Bener bener emang lo"
"Bang, lo kalo makan di kunyah dulu ga si?"
Kali ini Fiony yang heran dengan kecepatan Ghiel menghabiskan makanannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang's Friend
RomanceKata siapa kalo punya tiga abang hidupnya bakal aman, tentram dan damai? Kata siapa kalo punya tiga abang akan diperlakukan seperti princess? Sini kalian rasain bagaimana jadi Fiony yang merasa hidupnya penuh cobaan karena mempunyai tiga abang yang...