4

621 24 4
                                    

awalnya biasa saja sih, hanya ada aku dan dia. Tak ada yang istimewa, kami hanya sering bersama. Seperti kembar, selalu bergandengan, selalu mengenakan pakaian yang sama, aku istimewa baginya, dan dia istimewa bagiku. Semua karena kebiasaan, kebiasaan sama dan bersama. Hingga pada akhirnya, ada satu perbedaan yang memisahkan kami, aku tak ingin hal itu, sementara dia menginginkannya. Aku ribut dengannya, dia tak menerima protesku. Akhirnya kami memutuskan berpisah, tapi entah ada kekuatan yang tak bisa memisahkan kami. Aku berupaya pisah dengannya, dia pun begitu. Akhirnya kami menjadi emosi, kami berduel sengit.
Aargh

Duuugh

"Pergilah kamu, jangan dekat dekat aku..."

"Kau yang pergi!" hardiknya.

Aku sangat kesal dan jadi membencinya, aku terus memukulnya, hingga berdarah tanganku, tapi dia tetap saja tak terkalahkan, tak ada luka sedikit pun dari pukulanku.

Bug..

Bug..

Aku tak henti memukulnya.

Hingga suara pintu terbuka mengagetkanku dan membuatku berhenti memukulnya.

"Diminumnya dulu obatnya.." kata sosok di balik pintu.

Full Horror StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang