Sadeffa Pradipto

2.7K 330 89
                                    

tepat di hari deffa menuju kebandaraa, ternyata tepat di hari jam dan saat itu juga theo deni dan juga lea mulai melakukan aksinya.

mereka mulai mengikuti deffa hingga di parkiran bandara, dan dengan sangat cepat ia langsung menarik dan menutup kepala deffa menggunakan kain hitam.

seperti yang kalian tau jika mereka melakukan ini karena ada alasan. theo yang terlalu obsesi dengan deffa hingga ia tidak ingin miliknya menjadi milik orang lain, kesalahan terbesarnya adalah, tidak mengungkapkan perasaannya kepada sadeffa, karena jujur sadeffa memendam rasa yang sama terhadap theo.

lea dia yang tidak sanggup cinta nya ditolak oleh nathan karena nathan yang menyukai deffa. dia tidak ingin nathan terlalu memprioritaskan sadeffa, dia cemburu, dan akibat dari kecemburuan nya itu yang membuat dia menyetujui ini semua.

sedangkan deni, ia melakukan ini karena ia menyukai lea, tapi sayangnya lea tidak menyukai nya jadi ia memutuskan untuk memberikan saran melakukan hal keji ini kepada deffa yang sudah jelas jika sadeffa tidak mempunyai salah apapun kepada dirinya.

setelah acara seret menyeret itu mereka membawa tubuh deffa masuk kedalam bangunan markas mereka, yaaa, kali ini kalian tidak salah dengar karena mereka memang melakukan aksinya di dalam markas itu.

mereka melakukan semua itu disanaa tanpa ada satu orang pun yang tau, merek sudah berencana 1 bulan yang lalu, dimana julian nathan dan juga mahesa tengah sibuk.

nathan yang merasa sedih akibat kepergian deffa keluar negeri, sedangkan julian ia bersama dengan mahesa tengah berada di luar kota guna mengunjungi salah satu kerabat mahesa. jadi kondisi markas pada hari itu memang sepi.

jika kalian bertanya tentang saksi mata? apakah akan ada yang datang ke markas yang jauh dari tempat penduduk, bahkan hanya ada 1 bangunan itu saja yang berdiri di atas tanah lebar itu.

dengan cepat lea membuka penutup kepala yang terpasang di kepala deffa, lalu ia mulai mengambil pedang panjang yang telah ia asah. cukup tajam karena sekali tebas semuanya bisa langsung terpisah.

begitu juga dengan yang akan dia lakukan pada deffa saat ini.

"udah cukup lo ambil milik gue anjinggg". teriak lea didepan deffa.

"m-maksud kamu apaaa??? apa yang aku rebut,, leaaa??". tanya deffa.

"nathann, lo selalu rebut nathan dari gue sialan, hari inii, lo bakal rasain ini semuaa". ucap lea.

"e-enggaaa, jangan,, jangan lakuin ituuu...kak theo??". lirih deffa.

"Kalo lo gabisa gue miliki emang lebih baik, ga ada satu orang pun yang miliki lo deff". ucap theo dingin.

"kakakk enggaa, ampun maafin deffaa hiks..". hancur sekali hati deffa kala mendengar apa yang di ucapkan oleh theo kala itu, padahal deffa juga sangat mencintai theo.

"bodohh, lo bodohhh arghhhhhh".

bersamaan dengan teriakan lea, ia menancapkan pedang tajam nya di perut deffa yang langsung menembus di bagian belakang.

"assshkkkkkkk....".

"Gue ga bakal sisain tubuh lo sialan". ucap lea.

dengan berani lea mulai mengarahkan pedangnya kearah tangan kanan deffa, deffa masih hidup, pedang berlumuran darah itu siap memotong tangan lentik milik deffa.

srekkkk

"arkhhh...leaa sakitt...hiks..aku minta maaf sama kamuu". lirih deffa melihat tangannya sudah terlepas dari tubuhnya.

"aku sama bang nathan ga ada hubungan apa-apa leaa...maafin akuu..hiks..sakitt".

"kakakkk, kakak deffa mohon tolong deffaaa...sakittt kakakkk..kakak sayang kan samaa deffa?? hiks...sakitt kakakkk". rintihan itu terdengar jelas di telinga theo tapi ia sama sekali tidak ingin menolong deffa sedikit pun.

ArwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang