HAI SEMUA AKU KEMBALI, MAKASIH BANGET UNTUK KALIAN YANG UDAH NUNGGUIN BANGET CERITA INI JANGAN BOSEN² YA NUNGGU UP NYA SAYANG KALIAN DEH POKOKNYA ❤️🥹
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN BIAR AKU BISA TEPAT WAKTU KAYA GINI LAGI 🫶🏻
✨ SELAMAT MEMBACA ✨
32. TOKO BUKU
Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, di kantin sudah banyak siswa siswi yang sedang mengantri makanan di stan-stan penjual makanan dan minuman di sana termasuk dua cewek yang sedang ikut berdesakan untuk memesan makanan, sedangkan dua lainnya sudah duduk di meja pojok sambil bermain ponsel.
"Putri, lihat deh ada buku novel baru kayanya bagus ceritanya" Tasya menunjukan ponselnya ke Putri sambil tersenyum.
Putri menoleh melihat layar ponsel itu, "Hem iya kayaknya bagus ceritanya" balasnya tersenyum kecil.
Tasya menurunkan ponselnya menatap lekat wajah cewek di depannya, "Putri kamu sakit? wajah kamu kok pucat gitu?" Tanyanya.
Putri sedikit tersentak berusaha menetralkan ekspresinya yang seperti menahan sakit "eum, enggk kok gue gak pa pa, mungkin cuman kecapean aja"
"Kamu beneran gak mau ke UKS aja? Asya anterin yuk" tawar Tasya memegang lengan Putri.
Putri menggelengkan kepalanya "engk gue gak pa pa, udah yuk ke meja, pesanan kita udah selesai" tolaknya mengambil nampan yang ada di atas stan meja penjual.
Tasya mengangguk dan ikut mengambil nampan makanan itu setelah memasukkan ponselnya ke saku rok "Putri beneran gak pa pa kan?" Tanyanya memastikan sekali lagi.
Putri mengangguk sambil berusaha memaksa tersenyum, lalu berjalan lebih dulu ke mejanya diikuti Tasya di belakang.
Keduanya meletakkan nampan itu di meja yang sudah ada Elise dan Jia yang menunggu mereka.
"Yeyyy akhirnya, udah laper banget nihh" seru Elise mengambil semangkok bakso di atas nampan yang di bawa Tasya begitu juga Jia.
Tasya dan Putri duduk bersampingan, keduanya mengaduk bakso yang baru saja di tuangi saos dan kecap.
"Put, lo gak pa pa? wajah lo pucat gitu? lo sakit?" Tanya Jia tidak sengaja memperhatikan wajah cewek berambut hitam panjang yang duduk di depannya.
Putri menggelengkan kepalanya singkat sambil mengambil botol sambel dihadapannya "gue gak pa pa, udah makan keburu masuk"
Tangan Elise dengan gesit mengambil botol sambel dari tangan Putri "lo bohong dari tadi pagi gue lihat-lihat wajah lo itu emang pucat, lo sakit kan? Jujur sama gue?" sarkas nya.
Putri menghela nafasnya panjang "gue cuman kecapean aja, nanti juga sembuh, kalau di kasih makan pedas" balasnya memutar bola mata malas.
"Sakit gak usah makan pedes" timpal Elise masih menjauhkan botol sambel dari Putri.
"Gue gak pa pa Lis, gue cuman pusing dikit" balas Putri.
"Ok fix kita ke UKS" final Jia berdiri.
"Engk!" Tolak Putri cepat "gue gak pa pa, lanjut makan atau gue gak akan sentuh bakso ini!" ancamnya menunjuk Jia dengan garpu ditangannya.
Jia membulatkan matanya sempurna lalu kembali duduk dengan helaan nafas yang gusar sambil mengaduk-aduk bakso dihadapannya selera makannya tiba-tiba berkurang.
"Makan Jia" tegur Putri melihat Jia.
"Iya iya ini mau dimakan" balas Jia malas "tapi lo beneran gak pa pa kan?" Tanyanya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
KAVIN
Ficção Adolescente✨ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ✨ MAAF KALAU MASIH BANYAK KEKURANGAN KARENA INI CERITA PERTAMA YG AKU BUAT🙏🏻 Menceritakan tentang seorang KAVIN REZVAN FARIZI, Cowok jangkung berwajah tampan diatas rata² pemilik mata setajam pisau dan tegas. Yang terkenal...