52

3.6K 333 30
                                    

⚠️ HANYA FIKSI ⚠️

TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!


















Flashback

"Dokter bagaimana kondisi anak saya?" Tanya Cio pada dokter.

"Bisa kita bicara diruangan saya Pak." Cio sedikit mengerutkan keningnya, kenapa dokter memintanya untuk berbicara diruangan. Apa sebenarnya yang terjadi pada Chika.

"Mari dok." Cio mengikuti dokter untuk sampai ke ruangannya.

Dengan rasa takut akan apa yang dokter katakan padanya, Cio berusaha untuk tetap tenang.
Dokter memperlihatkan beberapa lembar hasil tes kesehatan Chika. Tangan Cio mulai terasa dingin tampaknya dokter tidak akan menyampaikan kabar baik padanya.

"Jadi begini Pak, setelah beberapa tes kami lakukan pada anak bapak. Hasil tersebut menyatakan kalau anak bapa mengidap Leukemia atau kanker darah. Itu kenapa dibeberapa bagian tubuh pasien ada memar, salah satu sebab yang ditimbulkan dari penyakit ini." Jelas Dokter.
Tubuh Cio kaku seketika, jantungnya seolah berhenti berdetak, darahnya berhenti mengalir. Apa yang dia dengar sangat membuatnya terpukul.

"A apa dok?" Ucap Cio.

"Anak bapak mengidap kanker darah." Dokter mengulangi perkataannya.

"Kanker?" Tanya Cio. Dokter mengangguk pelan.

"GAK!!!GAK MUNGKIN DOK, ANAK SAYA BAIK-BAIK SAJA. DIA SEHAT, TIDAK SEPERTI APA YANG DOKTER KATAKAN. DOKTER JANGAN MENGADA-NGADA!!!" Ucap Cio penuh penekanan.

"Tolong bapak tenang dulu!"

"TENANG??? DOKTER BILANG SAYA HARUS TENANG??? BAGAIMANA SAYA BISA TENANG, JIKA ANAK SAYA DOKTER KATAKAN SEPERTI ITU. INI SEMUA PASTI SALAH, RUMAH SAKIT INI AKAN SAYA TUNTUT KE PENGADILAN KARENA SUDAH MENGELUARKAN HASIL PEMERIKSAAN PALSU TERHADAP ANAK SAYA!!!" Ucap Cio, matanya membulat penuh.

"Maaf Pak, tapi dari hasil pemeriksaan kami anak bapak memang mengidap kanker. Saya mohon maaf harus menyampaikan hal yang besar ini pada bapak." Cio menundukkan kepalanya dengan kedua tangan menutupi wajahnya sungguh dia tidak sanggup menerima ini semua.

"Pak, Bapak baik-baik saja?" Tanya dokter yang terlihat khawatir pada Cio karena Cio hanya terdiam, nafasnya begitu memburu, pundaknya bergerak mengikuti nafas yang sesak. Cio kembali menegakkan kepalanya.

"Tolong bilang sekali lagi yang sebenarnya pada saya dok!" Pinta Cio.

"Maaf Pak..." Ucap dokter, sekilas menggelengkan kepala tanda penyesalannya harus mengatakan yang sesungguhnya.
Cio berusaha untuk menenangkan diri, sepertinya dia harus bersiap untuk segala kemungkinan yang akan dia hadapi kedepannya.

"Lalu bagaimana anak saya Dok?" Lirih Cio, wajahnya memerah menahan tangis dan juga amarahnya secara bersamaan.

"Saya sarankan bapak untuk menjalani pemeriksaan anak bapak pada Dokter Spesialis Onkologi, disana bapak dapat lebih jelas bagaimana cara pengobatan dan perawatan pasien." Jelas dokter Rhea.

"Dokter ini semua tidak benar kan?" Tanya Cio lagi, mungkin ini pertanyaan ke sekian kalinya yang keluar dari mulutnya.

"Sekali lagi saya mohon maaf memang kenyataannya adalah seperti itu. Saya harap bapak dan keluarga bisa sabar dalam menghadapi ini semua. Karena support dari orang terdekat dapat meringankan rasa sakit yang pasien derita dan juga bisa mempercepat proses penyembuhan pasien." Jelas dokter.

Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang