Selamat datang di kisah lima anak pak Arya Kusumawhardana.
Panca Asha akan menyajikan kisah persaudaraan yang begitu hangat dan harmonis.
Aku revisi pelan-pelan, ya. Supaya alurnya lebih dapat lagi.
~
~
~Matahari mulai terbenam memperlihatkan corak berwarna jingga menawan di atas langit sana. Ada tujuh pasang mata menatap kagum keindahan lukisan alam yang diciptakan oleh Tuhan itu. Mereka adalah keluarga Kusumawardhana, terdiri dari sepasang suami istri dan kelima anak laki-lakinya.
Keluarga Kusumawardhana saat ini sedang duduk di depan teras rumah sembari bercanda ringan membicarakan hal-hal secara acak. Sudah menjadi kebiasaan keluarga yang sangat terkenal harmonis itu menikmati kebersamaan setiap akhir pekan.
“Sore-sore gini Bapak jadi teringat masa kecil kalian. Biasanya jam segini Ibu kalian mulai teriak-teriak manggil nama kalian satu-satu nyuruh mandi, terutama Arjuna dan Sadewa.” Bapak tertawa kecil mengingat masa itu, masa-masa indah yang tidak dapat terulang kembali.
“Apa lagi kamu, Juna. Kalau sudah asyik main di halaman belakang rumah pasti suka lupa waktu, belum lagi baju kamu yang kotor kena tanah,” lanjut Bapak tersenyum menatap anak ketiganya, kemudian Bapak merangkul pundak anaknya itu.
Anak laki-laki yang bernama Arjuna Kusumawardhana itu tersenyum kaku dengan mata menyipit, ia memperlihatkan wajah tidak berdosa yang selalu menjadi ciri khasnya. Walau fisiknya sedikit lebih lemah dibanding keempat saudaranya. Namun, itu semua tidak membuat Arjuna kecil kehilangan semangat untuk bermain. Bahkan saat usia Arjuna yang sudah menginjak delapan belas tahun, ia masih tetap sama, yaitu bandel dan jahil.
“Namanya juga anak laki-laki, Pak,” sahut Arjuna begitu ringan tanpa beban.
“Apaan, Mas! Mas Juna itu sudah nggak ketolong lagi, Mas. Apa lagi Mas Juna itu jahilnya minta ampun,” sahut Sadewa Kusumawardhana—bungsu Kusumawardhana. Sadewa kerap menjadi korban kejahilan Arjuna.
Tawa semua orang yang ada di sana seketika pecah mendengar penuturan serta keluhan Sadewa terhadap Arjuna. Terkadang mereka juga merasa heran karena Nakula selaku saudara kembar Arjuna saja memiliki sifat yang bertolak belakang. Namun, sifat Arjuna yang unik itu membuat keluarga Kusumawardhana lebih berwarna. Maka dari itu, biarkanlah Arjuna seperti itu, selamanya.
Suasana hening sesaat sebelum Bapak kembali membuka suara. “Kalian tahu nggak kenapa kalian Bapak kasih nama Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa? Sama seperti nama Pandawa Lima,” tanya Bapak memecahkan keheningan.
Kelima anak laki-lakinya yang namanya disebut satu per satu oleh Bapak hanya menggelengkan kepalanya sebagai respons. Jujur saja, sebenarnya selama ini mereka begitu penasaran dengan alasan Bapak memberi nama mereka yang jauh dari kata modern. Akan tetapi, mereka berlima sangat suka dengan nama pemberian Bapak.
Senyum Bapak mengembang tipis menatap anak laki-lakinya secara bergantian. “Bapak suka sekali dengan tokoh-tokoh Pandawa Lima. Jadi, kalian Bapak kasih nama sama seperti mereka supaya kalian bisa saling menjaga persaudaraan, serta Bapak juga berharap kalian kuat dan hebat sama seperti mereka. Kalau Pandawa Lima itu anak Prabu Pandu Dewanata, maka kalian adalah Panca Asha anak Arya Kusumawardhana,” jelas Bapak mengenai alasannya yang selama ini tidak pernah diungkapkan.
“Kenapa Bapak kasih nama Panca Asha?” tanya Sadewa tidak begitu paham dengan makna Panca Asha.
“Panca Asha artinya lima harapan karena kalian adalah harapan Bapak dan Ibu yang paling besar. Kami selalu berharap kalian bisa saling merangkul, menjaga satu sama lain, dan kuat menghadapi segala macam rintangan kehidupan.” Bapak berhenti sejenak menarik napasnya dalam-dalam. “Panca Asha itu berlima, maka selamanya kalian akan tetap berlima, meski suatu saat nanti salah satu di antara kalian pergi jauh meninggalkan kenangan sekaligus kesedihan bagi kita yang ditinggalkan.”
Bersambung...
Anak-anak pak Arya Kusumawhardana dan bu Ananda Dewi :
- Yudistira Kusumawhardana
Kalau kata adik-adiknya, Mas Tira itu tegas dan berwibawa. Benar-benar panutan bagi keempat adiknya.- Bima Kusumawhardana
Nah, kalau Bima ini lebih cenderung lembut dan penyayang. Makanya ia kerap menjadi tempat bermanja-manja ketiga adiknya.- Arjuna Kusumawhardana
Si tengah yang super jahil, tetapi ia pula yang selalu memberi warna di dalam keluarganya. Sifat ceria Juna itu begitu menghibur.- Nakula Kusumawhardana
Kembaran Arjuna, sifatnya nyaris seperti Mas Tira. Namun, sedikit lebih pendiam dan irit berbicara.- Sadewa Kusumawhardana
Si bungsu kesayangan semuanya. Kalau sifat Nakula sama seperti Mas Tira, maka sifat Sadewa ini nyaris mirip seperti Bima, sama-sama memiliki kepribadian yang lembut, meski terkadang suka usil seperti Arjuna.Sekian perkenalan dari anak-anak pak Arya dan bu Nanda.
Cast yang aku pakai ini member TXT, diurutkan sesuai usia. Tapi kalau kalian mau berimajinasi sendiri, aku persilakan, ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panca Asha [Sedang Direvisi]
Teen FictionLima raga yang saling merangkul dan menjaga satu sama lain. Mereka adalah Panca Asha, lima bersaudara yang bernama Yudistira Kusumawhardana, Bima Kusumawhardana, Arjuna Kusumawhardana, Nakula Kusumawhardana, dan Sadewa Kusumawhardana. Panca Asha mem...