Perasaan yang sudah terkubur 5 bulan lamanya kembali menyeruak ketika pertemuan yang tak disangka terjadi. Bagaimanakah kisah cinta dari Maudy? Gadis yang dikenal dengan gengsi level 1001 nya, hahaha.
b × g
by xoxojaejae
welcome to chapter two vote n comment juseyo luv, xoxojaejae<3
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Derasnya hujan mengguyur sore ini, membuat Maudy harus setia menunggu bang Juan yang tak kunjung datang menjemputnya. Ia duduki kursi panjang yang terletak di depan meja informasi, setiap kali mengalihkan pandangannya ke arah gerbang depan, berharap bang Juan segera tiba.
"Halo" nada kesal Maudy menyapa.
"sabar ya adek cantik ku, hehehe" sahut bang Juan dari balik sambungan, "ini macet banget, kayaknya ada perbaikan deh" timpalnya lagi.
"Siapa suruh lama jemput?! Jam segini ya emang rame, tau gitu tadi mending nebeng Dinda" kekesalan Maudy memuncak, kenapa tadi malah menolak tawaran Dinda. Kini dia harus menunggu sendiri di sekolah yang sudah dalam keadaan sepi. Serem juga, mana mendung gelap begini lagi.
"Ya maap...Mami juga ngasih tau nya mendadak, tadi gue masih ada kelas. Sabar ya...bentar lagi kelar kok ini macetnya" jelas bang Juan lembut.
"kalau Maudy diculik bang Juan tanggung jawab ya..." ucapnya sambil mengedarkan pandangan was-was ke sekitar.
"bagus sih, ga ada yang ngerepotin HAHAHA" tawa villain bang Juan keluar.
"Dih, tau ah"
Tut
Sambungan Maudy putuskan sepihak.
Mulai merasa kedinginan, Maudy memeluk dirinya lalu mengusap-usap lengannya, menciptakan kehangatan.
"Maudy" panggil seseorang.
Maudy yang semula menunduk pun kembali menegakkan kepalanya, menatap ke arah sumber suara yang ternyata ada di depannya.
"Eh hai, Ki" sapa Maudy mendapati sosok Jecki di hadapannya.
"belum pulang?" tanyanya.
"nungguin bang Juan jemput" balas Maudy tersenyum.
"ehh maaf, Ki. Gue nunggu bang Juan aja, udah di jalan kok" tolak Maudy
"ooh gitu, yaudah gue temenin ya"
"eehh gausah, Ki" tolak Maudy kembali, sambil melambaikan tangannya tak setuju. "Lo duluan aja, gue ga apa-apa kok."
"Iya, gue juga ga apa-apa kok nemenin lo di sini"
'Duh ngerepotin banget sih gue' batin Maudy merutuki dirinya.
Jecki memilih duduk di samping Maudy, terpaut jarak tentunya. Lelaki itu tengah menatap ke arah derasnya hujan, seakan tak ingin memulai pembicaraan. Maudy yang merasa hawa akward telah menyelimuti mereka pun membuka topik, "lo habis dari mana, Ki?" tanyanya.
"oohh gue habis ngerjain tugas di kelas, kalau di rumah tuh bawaannya males, pengen tidur mulu" jelas Jecki sambil terkekeh