LIAR-2

28.8K 89 2
                                    

Tubuh Hanna sudah berada dalam kuasa Adit, tangan pria itu bahkan sudah bergerak lincah untuk melepaskan kancing seragam Hanna.

Melepaskan seragam itu, hingga menampakkan tank top tali hitam, yang membungkus tubuh indah Hanna.

"Mas, ahhhhh, " desah Hanna lagi, saat bibir Adit bersentuhan langsung dengan kulit perutnya.

Setelah sebelumnya pria itu menaikan tank top tali itu keatas, untuk memperlihatkan kulit Hanna yang putih mulus itu.

Lalu, sekarang bibir Adit telah memberikan kecupan basah, bahkan hisapan yang meninggalkan jejak kemerahan di kulit  Hanna.

Dan, setelah puas mencium perut Hanna, Adit beralih pada sepasang bukit kembar perempuan itu. Yang selalu terlihat menggoda, karena kepadatan dan warnanya.

Menaikkan cup bh nya, sebelum bibir Adit menghisap payudara sebelah kanan Hanna, sedangkan payudara sebelah kiri Adit remas menggunakan tangannya.

Dua hal yang mampu membuat Hanna mengerang penuh kenikmatan. Karena Adit selalu tahu dimana titik kelemahan yang Hanna miliki.

"Mas, ouhhh, ahhhhh, massssss, " desah Hanna, sembari memegang selimut yang ada di atas kasur Hanna, untuk meminimalisir rasa nikmat yang diterima nya.

Sadar Hanna akan memperoleh pelepasan pertama nya di hari ini, dengan segera Adit kian semangat untuk menghisap payudara Hanna, agar perempuan itu kian terpancing gairah nya.

Dan benar saja, tak lama setelah itu Hanna memperoleh pelepasan nya.  Dengan mengeluarkan banyak cairan kenikmatan dari lembahnya.

Adit yang tahu Hanna sudah memperoleh pelepasan nya, dengan segera melepaskan hisapan nya pada payudara menawan perempuan itu.

Yang kemudian berpindah pada lembah kenikmatan dibawah sana. Tempat yang selalu menjadi favorit Adit, karena tempat inilah tempat yang memberikan kepuasan untuk Adit dari jepitan nya yang begitu rapat.

"Mas, ahhh. Jangan, itu belum aku bersihkan, " ujar Hanna, sembari menggelengkan kepala nya, menahan Adit untuk menjilati bagian bawah nya, yang sedang basah kuyup itu.

Belum dibersihkan menurut Hanna itu adalah, masih banyak nya buku-buku halus yang sudah memanjang, tapi belum ia potong.

Penyebab nya adalah, karena Hanna lupa dan disibukkan dengan ujian tengah semester. Begitu juga dengan Adit yang disibukkan dengan perkuliahan nya.

Hingga mereka tak sempat untuk melakukan hubungan badan , sekitar 2 minggu ini. Hal ini lah yang menjadi faktor lupa nya Hanna dalam membersihkan bulu-bulu halusnya.

Mengabaikan ucapan Hanna itu, Adit malah mengesampingkan celana dalam Hanna, hingga memperlihatkan lembah kenikmatan favorit nya, yang pink dan tampak subur dengan bulu-bulu nya.

Sejujurnya Adit tak peduli dengan bulu-bulu ini, milik Hanna selalu cantik dalam berbagai kondisi. Jadi untuk apa memikirkan yang lainnya?

Menundukkan kepala nya, dan mendekatkan bibir nya pada lembah kenikmatan Hanna, mulai membersihkan cairan kenikmatan perempuan itu.

Hal yang kembali mampu membuat Hanna mendesah penuh kenikmatan. "Ouhhh, Mas. Ahhhhhhhh, " desah Hanna, sambil menyentuh rambut Adit.

Menyentuh rambut Adit, bukan lah untuk menjauhkan, tapi untuk mendekatkan bibir Adit kian rapat pada miliknya.

Bahkan kedua kaki Hanna, telah menjempit kepala Adit, karena kenikmatan yang diberikan pria itu kepadanya.

Setelah semua cairan kenikmatan Hanna bersih oleh bibir nya, Adit kembali menegakkan tubuh nya, menatap pada perempuan cantik itu.

Perempuan yang telah menemani nya dalam menaungi samudera kenikmatan.

Kini, Adit mulai melepaskan celana pendek nya, handuknya sudah terlepas sedari tadi, terjatuh di atas lantai kamarnya.

Hanna hanya melihat apa yang dilakukan Adit, kemudian segera sadar apa yang diinginkan sang pujaan hati selanjutnya, yaitu blow job dari nya.

Lalu dengan sedikit kesusahan, Hanna mulai bangkit dari posisi rebahan nya. Bersamaan dengan celana Adit yang telah hilang dari tubuh nya, yang berarti membuat tubuh Adit tak tertutup sehelai benang pun.

Kejantanan itu telah berdiri dengan begitu tegak, menyatakan siap berperang dengan lembah kenikmatan Hanna.

"Lakukan Na, " ujar Adit memerintah, yang diberi anggukan oleh Hanna.

Dan dengan segera perempuan itu meraih kejantanan Adit, dan menggenggam nya dengan tangan kecilnya. Mulai mengurut nya dengan pelan.

Sekarang, gantian Adit yang mendesah karena yang dilakukan tangan Hanna pada kejantanan nya itu. "Ouhhhh, Na. Ahhhhhhh, " desah Adit, sembari memejamkan matanya, meresapi apa yang dilakukan Hanna pada milik nya.

Hanna tersenyum senang melihat reaksi yang diberikan Adit, karena pelayanan yang diberikan nya. Karena Hanna selalu suka dengan wajah bergairah Adit.

Setelah puas memberikan pijatan pada milik Adit menggunakan tangannya, sekarang Hanna mulai memasukkan kejantanan besar itu, pada bibir nya yang kecil.

Hal yang kembali mampu membuat Adit berdesis kenikmatan. "Ouhhh, Naa, ouhh, " desah Adit, saat mulut Hanna, mulai maju mundur didalam miliknya.

"Ouhhh, ahhhhhhh, " desah Adit tak berkesudahan itu.

Karena tak ingin memperoleh pelepasan dengan mulut dan tangan Hanna dengan segera Adit melepaskan hisapan Hanna pada miliknya.

Dan sekarang gantian, bukan lagi kejantanan Adit yang berada dalam milik Hanna, tapi jarinya.

Dihisap dengan begitu menggoda. Hingga mampu membuat Adit mendesis penuh kenikmatan.

Selagi satu jarinya di hisap oleh Hanna. Jarinya yang lain digunakan untuk menelusuri tubuh menggoda Hanna itu.

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang