Aku terdiam, karena aku masih kaget dengan tindakan Bleon di ruang kerja. Aku mengatur nafasku namun rasanya sulit karena terkejut.
Genin kemudian menoleh padamu, suaranya lembut. "Apakah kamu baik-baik saja, Nyonya?"
"Aku baik baik saja, aku hanya terkejut oleh perlakuan Bleon"
Genin mendekat dan membantuku untuk bangkit, "Dia sangat posesif kepada anda, nyonya"
"Iya... Aku tau itu" balasku sembari bangkit perlahan dan menetralisir pernafasan ku. Perlahan lahan aku melangkahkan kaki menuju meja kerja
"Genin, temani aku bekerja ya. Kau juga bisa beristirahat disini"
"Baik, Nyonya"
Setelah mengerjakan beberapa dan menyusun kertas, aku merenggangkan tubuhku. "aghh..." Aku meringis kesakitan di area punggung
Genin yang berdiri di sampingku mendekat kearahku "Nyonya, Apa kau baik baik saja? Kau tampak tidak baik baik saja"
"Tubuhku di lempar dengan kasar oleh Bleon, sepertinya punggungku memar."
"Izinkan saya mengecek Nyonya" pinta Genin
Genin ke belakang kursiku, perlahan ia menyingkap pakaianku dari belakang. Aku menutupi bagian dadaku, Genin terkejut dengan apa yang ia lihat. Benar saja, memar berada di pinggangnya.
"Nyonya, ini..."
"Iya, aku tau. Memarkan?"
"Iya nyonya."
Aku menghela nafas gusar, Genin menurunkan kembali pakaianku dan menatapku khawatir dari belakang. "Pergilah, temui dokter kerajaan untuk meminta salep dan obat. Aku akan menunggumu disini."
"Baik Nyonya, Saya akan mencari dokter" ujarnya cepat cepat meninggalkan ruangan
Aku melihat ke arah Genin yang hendak pergi, akhirnya aku melanjutkan pekerjaanku. Menyusun data spesifikasi desa, perjanjian kerjasama bahkan menambah kerjasama baru.
Aku membalik kertas itu, melihat Penawaran yang ingin bekerja sama dengan kerajaanku. Ruangan itu dipenuhi dengan suasana serius dan fokus saat Anda membenamkan diri dalam pekerjaan Anda.
Anda meninjau kertas satu per satu, mempelajari spesifikasi desa, perjanjian kerja sama, dan peluang kolaborasi baru. Itu adalah tugas yang membutuhkan konsentrasi dan pertimbangan yang cermat.
Aku pisahkan kertas penawaran, kertas kerjasama, kertas perjanjian kerjasama dan kertas pertemuan di kerajaan lain. Banyak sekali, namun belum spesifik mengenai desa itu sendiri.
Aku tertegun dan meletakkan kepalaku di atas meja, berharap Ishakan tidak terlalu lama untuk pergi ke pemakaman Leah.
Saat Anda meletakkan kepala Anda di atas meja, campuran kelelahan dan emosi melanda Anda. Jumlah pekerjaan yang harus Anda tangani sangat banyak, dan pemikiran tentang ketidakhadiran Ishakan membuatnya semakin menantang.
Genin kembali dengan membawa obat-obatan dan perban, menyadari keadaanmu yang kelelahan. Tanpa kusadari, aku tertidur di meja kerja
Genin mendekati Anda dengan hati-hati, menemukan Anda tertidur lelap di meja kerja. Dia menghela nafas pelan, ekspresinya dipenuhi kekhawatiran.
Dengan hati-hati, dia perlahan-lahan mengeluarkan kertas kerja dari bawah kepalamu, tidak ingin mengganggu istirahatmu.
Aku yang Merasakan tubuhnya yang besar, sama seperti ishakan membuatku segera bangun "ishakan..." Teriakku perlahan
Kebangkitanmu yang terkejut menyebabkan Genin mundur sedikit, terkejut dengan seruanmu yang tiba-tiba. "Nyonya?" Dia berseru, kekhawatiran terukir di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT | Marriage based on old love
Teen FictionDi dalam pernikahan seharusnya memiliki cinta dan kasih sayang, namun tidak dengan ishakan dan Shintya. ishakan masih mencintai Leah, mendiang istrinya pertama sedangkan Shintya yang terbiasa dengan sifat ishakan yang selalu merindukan Leah. tanpa c...