3.

93 12 2
                                    

happy reading, don't forget to vote and comments!

║•
•║
║•
•║
║•

║••║║••║║•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 bulan setelah mereka bertemu, mereka sudah saling mengenal satu sama lain, tetapi mereka masih selalu bersembunyi disaat tengah menjalani masa-masa yang tegang. Dan disinilah kita saat ini.

Akhir pekan, lebih tepatnya hari Minggu yang mendung. Zio bangun tanpa ada desakan dari sang Mama. Dan setelah ia melihat jam, ia baru tersadar kalau ia sudah memasuki alam mimpi lebih dari 8 jam lamanya.

" Eungh, sudah jam 10. . dimana Mama Papa dan Kakak? ", Zio segera beranjak dari tempat ia hibernasi. Dengan langkah yang cepat, ia menuruni tangga dan hendak mencari ketiga orang yang selalu saja menjahili dirinya.

" Mama. . Papa. . Kakak. . ", Zio merasa gelisah, cemas, khawatir, takut, ia tak bisa jika harus tinggal dirumahnya sendirian. Terlebih lagi, musim hujan sudah mulai melanda dalam beberapa waktu terakhir. Zio juga memiliki ketakutan akan petir.

Tanpa aba-aba, hujan deras datang di tengah-tengah kebingungan Zio akan ketiga orang tersayangnya. Zio segera menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya, mengunci pintu dan bersembunyi dibalik selimut.

" Mama. . Zio takut. . "

⚡⚡ (anggap aja suara petir gledek gede)

Zio terkejut akan petir yang menyambar langit dengan semangatnya. Zio berharap untuk hujan cepat mereda dan ketiga orang yang ia cari-cari segera pulang kembali kerumah.

" Oh ya! ", Zio mencari keberadaan benda pipih yang selalu saja ia pegang dan sayangi. Nakas, tidak ada. Disamping ia tertidur, tidak ada. Tempat satu-satunya yang ia yakini akan menemukan handphone nya ialah, ruang keluarga di lantai 1. Tetapi Zio merasa terlalu takut jika harus pergi menuruni tangga.

" Huh. . bagaimana ini? "

Zio bersiap untuk mengumpulkan nyalinya yang semakin menciut karna hujan yang tambah deras. Tetapi, ia baru ingat kalau ia memiliki satu orang lagi untuk menemani dirinya. Yaitu, anak anjing miliknya, yang sedari tadi menggonggong karna khawatir akan sang pemilik kesayangan. Ia juga sudah menaiki kasur milik Zio hanya untuk mengecek keadaan sang pemilik.

" Oh, ya ampun. . Bba-Bbama, kakimu kotor, kalau naik kekasur, bisa-bisa nanti kau dimarahi. Tetapi, Zio juga berterimaksih kepadamu karna tlah mengkhawatirkan Zio, ingin menemani Zio menuju ruang keluarga? ", seolah-olah Bbama akan memahami ucapan sang pemilik, Bbama menarik-narik baju celana milik Zio, dan seperti berkata " ayo, aku akan menemanimu, tuan! ", lewat nanar mata bulat miliknya.

" Ya ampun, gelap sekali ", Zio mencoba untuk menyalakan lampu, namun hasilnya nihil. Sepertinya sedang terjadi pemadaman listrik di komplek perumahannya.

TERRA E GIOVE ╏Minsung╏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang