Love under the Sky~

897 44 1
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~HAPPY READING ^_^/ ~~~~~~~~~~~~~~~~

Cinta?

Mengalir begitu saja, bagai sungai yang mengalir tanpa hentinya, kau datang membawa penuh cinta dan luka, suka cita dan duka, terlebihnya dirimu yang hangat kini telah tiada, aku tak bisa merasakannya lagi, kehangatan itu tak akan kudapatkan lagi, kau lenyap dalam kehangatan. Terima kasih untuk segalanya, Aku akan selalu menyukai langit biru itu.

.

.

.

Januari 2xxx

Kupandangi pantulan bayangan diriku dalam cermin, sedikit kusibakan helaian rambut soft-pink miliku. Kutatap diriku sendiri dalam diam. Kurogoh lipgloss cherry yang biasa kugunakan dari saku rok berempel sekolahku, wangi manis khas cherry menguar saat kubuka tutupnya tanpa berpikir lama kupoleskan sedikit lipgloss itu pada bibir tipisku. Usai memakainya kembali aku benahi bandana merah favoritku, menelisik setiap sudut penampilanku dalam cermin.

.

.

X-A, kini papan kecil itu terpampang jelas diatas pintu kelasku. Langsung saja aku berhambur memasukinya, dan mengambil kotak makan siangku dari meja.

"Itadakimasu!!!" teriak Hinata begitu membuka bentonya. Sedangkan aku dan Ino menatapnya dengan heran. Ino dan Hinata adalah teman baikku, mereka baik, menyambutku dengan baik, aku senang.

"Wahh.. lipgloss," ucap Hinata tiba-tiba seraya menunjuk bibirku. "Ada orang yang kau sukai, ya?" lanjutnya dengan antusias.

Aku tersenyum geli mendengar tuduhannya. "Tidak, hanya ingin memakai saja." jawabku seraya membuka kain yang membungkus kotak bekal bentoku.

"Wah.. Sai-kun, aku ingin sekali mendapatkan nomor pribadi miliknya." ucap Ino tiba-tiba membuat aku dan Hinata mengernyit heran. Aquamarine miliknya terlihat berbinar-binar.

"Sai?" Tanyaku seraya mengerutkan jidat lebarku.

"Iya, Sai.. cowok keren dari anak X-D." angan Ino semakin menjadi-jadi kedua tangannya terkepal dan menopang dagu.

"Iya.. Sai-kun, cowok keren kebetulan dia lagi jomblo" ujar Hinata sambil ngumpet-ngumpet menyembunyikan sesuatu dikolong meja.

Ino yang jail, tanpa berpikir lama merebut sebuah buku yang sedari tadi disembunyikan Hinata.

"Kyaaaa.... kembalikan Ino" teriak Hinata panik tangannya menggapai-gapai tapi tak sampai. Ino membuka setiap lembar buku itu terkikik geli setiap kali melihat isinya.

"Tuh.. Hinata juga diam-diam suka anak kelas X-D, wah sampai dicatat pula dalam daftar" Ino semakin menjadi-jadi jailnya. "Ohohh.. Naruto-kun.. tuh yang ditandain dalam daftarnya." Ino dengan Hinata heboh sedangkan aku terkikik geli.

"Aaaah Ino.. kembalikan" elak Hinata yang terus saja minta catatanya dikembalikan, wajahnya yang blushing sudah seperti udang goreng. Dan tak lama Hinata berhasil merebutnya kembali.

"Huh pelit!." ledek Ino seraya menjulurkan lidahnya. Aku masih terkikik geli melihat tingkah dua temanku ini.

.

.

Kugulirkan manik emeraldku menatap papan kecil yang terpampang pada atas pintu itu, X-D. Tulisan yang tertera didalamnya, untuk apa aku kesini? Sebenarnya aku tak ingin, tapi Ino memaksaku dan Hinata menemaninya untuk menemui cowok pujaan hatinya.

"Mana ya? Sai-kun." ujar Ino sedikit berjinjit menengadah melihat kedalam kelas lewat jendela.

"Mungkin lagi istirahat, udah yu kita kembali ke kelas." ajakku sedikit tidak sabaran. Bagaimana bisa sabar? sudah hampir 15 menit kami berdiri disini menemaninya.

"Aaahh.. bentar dong." tolak Ino masih ngotot.

"Ihh, gak enak tau diliatin mulu disini." ujar Hinata yang sedari tadi pandangannya tetap was-was.

"Ihh.. menyebalkan." gerutu Ino yang akhirnya menyerah dan menuruti.

Aku berjalan beriringan bersama Ino sedangkan Hinata berada dibelakang kami. Dengan langkah sebal Ino mendahului langkahku.

"Ahaha Iya.. apalagi guru itu yang jabrik" samar terdengar bisik-bisik murid yang mungkin penghuni kelas ini.

"Kyaaaaa.... Sai-kun" teriak Ino seraya mencekram erat tanganku, aku mengernyit heran dan refleks emeraldku juga memandang kearah yang Ino tuju, pandangannya teralih pada dua lelaki yang sedang berjalan dilorong kelas kulihat dengan seksama dua lelaki itu, mengira-ngira mana yang benama Sai, kulihat lelaki yang berambut hitam dengan senyumnya yang mempesona serta kulit pucat dan rambut hitam klimisnya, dan lelaki berambut raven dengan potongan gaya yang mencuat kebelakang, yang menanggapi ocehan temannya dengan hanya seringai tipis. Berjalan santai sembari dirangkulnya sok akrab. Mereka berjalan kemari dan mendekat. Semakin dekat. Sampai..

"Hai.. Aku Sai, boleh aku meminta nomormu?" ujar lelaki berkulit pucat itu, yang sedari jauh tadi memandangku, Aku terbelalak, jadi ini orangnya, tunggu..kenapa dia meminta nomor ponselku? kulirik Ino yang kini wajahnya tampak ditekuk. sedangkan temannya berambut raven langkahnya terhenti ketika salah satu temannya lagi memanggil dan mengajaknya berbincang-bincang.

Aku menggeleng mantap. Karena tau persis perasaan Ino sekarang dan lebih memilih meninggalkan kedua temanku itu, berjalan mundur secara perlahan.

BRUG!!

Aku menabrak seseorang. Onyx kelamnya menatap emeraldku tajam. "Sumimasen.." ucapku seraya menunduk, Onyxnya terus menatapku dalam diam, aku semakin kikuk dibuatnya, tak ingin berlama kulenggangkan kaki jenjangku meninggalkan Ino dan yang lainnya.

"Hhhh~" aku menarik nafas panjang, rasanya seperti habis melihat hantu, kutunggu Ino dan yang lainnya dibalik tembok dekat tangga. Tak lama terdengar suara derap langkah seseorang menghampiri.

"whaa.." pekikku sedikit terkejut. "Ino.." yang akhirnya aku bisa bernafas lega, dan disusul Hinata dari belakang punggung Ino.

Ino cemberut. "Uh.. kurasa Sai-kun lebih tertarik padamu." lirihnya terdengar sedih.

Aku melohok. "Hee?.." tak lama kusunggingkan senyum, mengangkat jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf 'v' "Ino.. aku berjanji, aku tidak akan merebutnya darimu, aku kan teman baikmu." ucapku seraya mengangguk mantap.

Senyum Ino mengembang. "Iya deh, aku percaya.. lagi pula aku sudah dapat nomornya Sai-kun.. hihi." cicitnya kegirangan.

"Hhhh..." hela nafasku lega, dan kami bertiga jalan kembali menuju kelas.

To be continue~

NB : seperti biasa, give it a review kali ini fic multichap.. so review supaya fic ini bisa berlanjut XD

Love under the Sky~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang