Sabtu sore, besok dan satu minggu kedepan liburan sepuasnya, hh~ aku mungkin tak akan terlalu menikmati liburan yang cukup panjang ini. Kaa-san, Tou-san, dan Nee-san mereka sibuk dengan kesibukannya masing-masing, rasanya tak seperti dulu, setiap liburan pasti kami berkunjung ketempat pariwisata bersama-sama, Tapi sekarang, karena mungkin aku juga sudah beranjak dewasa, dan semenjak Nee-san sudah mulai bekerja, waktu kebersamaan kami cukup tersita.
Dugh!
Kuhempaskan tubuhku diatas ranjang empuk, kubiarkan rambut soft-pink milikku tergerai, Lelah, kini aku mulai terjaga. Perlahan emeraldku menutup bayang-bayang mimpi yang indah kini mulai memenuhi pikiranku, kutarik selimut hingga sebatas dada. Dan tak lama aku benar benar terpejam. Diam dalam damai.
'Nee Kikoe masu ka?..'
Tubuhku tersentak, karena cukup terkejut mendengar nada dering yang tiba-tiba berbunyi, dengan malas kugapai ponselku yang berada diatas meja dekat dengan ranjangku.
'Siapa sih malam-malam gini yang nelpon' pikirku sedikit penasaran.
"Moshi-moshi.." kujawab telponnya dengan nada malas.
"Eh, sudah tidur ya? wah suaramu sangat manis yaa." ujarnya dari seberang.
'Orang ini lagi?' pikirku ketika mendengar suara barithonya, dan langsung tersentak bangun terduduk dari ranjangku.
"Ngh.. ada apa?" jawabku sedikit kesal.
"Hmm.. Tidak ada, hehe."
"Ihhs.. jangan ganggu tidurku!"
Tut.. pip.. pip.. pip..
Kuakhiri percakapan yang hanya membuatku kesal saja, kembali kutaruh ponselku diatas meja dan melanjutkan tidurku kembali.
.
.
.
Minggu, 10 Januari 2xxx
Musim panas, memang panas, untuk itu aku malas keluar rumah, jam dinding diruang tv menunjukan pukul 12:00 tepat saat matahari berada diatas kepala, panasnya pun menyengat sampai kedalam rumah membuatku gerah dan menguncir rambut soft-pinkku. 2 botol teh hijau dari kulkas sudah habis kuminum. Sembari mencari-cari chanel tv yang membuatku tertarik.
'Nee Kikoe masuka?..'
Ponselku berdering kembali.
'Pasti orang itu lagi' pikirku.
Pip..
"Mengapa kau selalu menelponku?" tanyaku.
"Wah.. sepertinya kau mulai penasaran denganku ya?" Eh' dia malah balik tanya, kepedean pula.
Nggg.... ngg ...
Suara berisik alat pembersih debu, tak lama kulihat Kaa-san menuju kemari sembari menarik alat pembersih debunya.
"Yee.. jawab dong, mengapa kau selalu menelponku." tanyaku dengan nada ngotot.
"Saku-chan.. awas." suruh Kaa-san karena aku menghalanginya.
"Ahahahaa.." terdengar dia tertawa lepas begitu aku dimarahi Kaa-san. "Disuruh pergi tuh."
Hih, tanpa berpikir lama kulenggangkan kakiku menuju kamar.
"Jadi kau masih belum mau memberi tahu siapa dirimu?."
"Tuh kan kamu mulai penasaran denganku.. haha." tuduhnya.
"Ihhs.. kalau begitu nama saja lah, aku kan jadi bisa memanggilmu.."
"Hmm.. nama yaa?" ucapnya terdengar dengan nada berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love under the Sky~
FanfictionCerita yang diadaptasi dari film yang berjudul "Koizora" atau "Sky of Love." Jadi, cerita ini memang diambil dari cerita asli milik sang penulis novel 'Koizora' atau 'Sky of Love' (Mika Tahara) So, if you don't like it. Don't read it.