2-dihukum?-

97 8 0
                                    

Happy reading📖

Pagi hari, jam delapan delapan lebih dia menit, ini adalah waktu dimana setiap sekolah memulai pelajarannya. Saat ini beberapa anak kelas satu SMP tengah duduk di tengah lapangan, mengerjakan tugas dari guru mereka, dan salah tiga diantaranya adalah anak kesayangan Arga.

Harsa, Renja, dan Jean lupa mengerjakan tugas mereka, membuat mereka terpaksa mengerjakannya diluar. Mungkin bagi sebagian orang memang seru mengerjakan tugas di gazebo sekolah, tapi bagi mereka tidak. Apalagi di pagi hari ini cuaca sudah sangat panas, dan mereka duduk tepat dibawah matahari membuat mereka semakin menggila karena kepanasan, mereka ingin masuk ke dalam kelas dan mendingan tubuh dengan AC dan kipas angin.

"Panas banget, aku pengen masuk," celetuk Jean.

"Sama, mas juga capek. Enak banget ya Naren bisa dingin-dingin di dalem kelas, sementara kita panas-panasan disini," Renja menyahut.

"Iya lagi, aku kesel sama Naren. Dia gak bilang ada pr, kita jadi dihukum deh." Ucap Harsa.

"Tapi Naren juga gak salah, kita harusnya kerjain dari siang, tapi kita malah sibuk main." Ucap Jean.

Mereka bertiga hanya bisa menghela napas kasar, menyesali kesalahan mereka.

"Yah mau gimana lagi, mending kalian diem dan selesein pr nya biar kita bisa masuk ke kelas," salah satu teman mereka menyahut. Lintang namanya.

"Eh iya, Lintang kan pinter, kok bisa kamu sama Bintang malah berakhir disini sama kita?" Tanya Harsa.

"Ya namanya juga kelupaan, kemarin kita ikut bunda ke mall. Mau temenin bunda belanja, sekalian beli camilan sama yang lain juga. Sampe pulang langsung tidur siang, jadi gak kita kerjain." Kali ini Bintang yang menjawab.

"Sama, kemarin aku sama adekku pergi ke mall sampe sore, soalnya mama beli banyak barang. Jadi aku kelupaan deh," ucapnya.

"Adekmu yang masih kelas 5 itu ya?" Tanya Lintang yang diangguki oleh Naya.

"Terus Leo gimana? Kok bisa dia selesein pr nya? Kalian kan kembar, harusnya kalian tidur sekamar kan?" Tanya Bintang.

"Oh, Leo ternyata udah kerjain pas aku sama Nona pergi, jadi ya gitu." Jawabnya.

"

Ngomong-ngomong soal Nona, kabarnya dia gimana?" Sadipta bertanya, dia memang sudah penasaran dengan adik temannya sejak lama.

"Nona baik-baik aja kok, malah akhir-akhir ini dia aktif banget," jawabnya.

"Kita boleh main ke rumah kamu gak?" Tanya Jean.

"Aku juga!" Sahut Sadipta.

"Boleh boleh, main aja ke rumah." Ucap Naya.

"Asik, besok habis pulang sekolah kita main di rumah Naya!" Ucap Jean.

"Tapi harus izin ke ayah dulu," celetuk Renja.

"Ayah pasti bakal ijinin," ucap Jean.

"Awas aja kalo nggak," ucapnya.

"Udah-udah, kalian cepet selesein. Aku masuk dulu," Sena yang sedaritadi diam, akhirnya mengeluarkan suaranya karena merasa terganggu.

"Emang punyamu udah selesai? Bu guru bilang kita gak boleh masuk kalo belum selesai," ucap Harsa.

"Punyaku udah selesai, tinggal kalian aja. Aku masuk dulu ya, bye." Ucap Sena yang kemudian melenggang pergi menuju kelas.

Harsa, Renja, dan Jean yang melihatnya merasa kesal. Mereka bertiga segera menyelesaikan tugasnya sesegera mungkin, sementara yang lainnya mengerjakan dengan santai dan perlahan..


TBC

Kependekan ya? Hehe maaf banget, aku baru ada ide. Dan baru bisa segini, lain kali aku bikin lebih panjang dan secepatnya aku publish yw ( ˘ ³˘)♥

Anyway ada kah dari kalian yang mau masuk channel ku? Nanti di channel nya bakal bahas soal ceritaku, bukan cuma yang ini tapi semuanya. Kalo ada yang mau, link nya di bio ya manis 😉

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

quadruple ayah Where stories live. Discover now