"Ternyata, sejarah masa lalu kerajaan ini, memiliki masa lalu yang kelam, seperti..." Ungkap Anya.Meskipun tinggal di istana yang megah. Ternyata, perpustakaan adalah tempat yang selalu dipilih oleh Anya. Melepas jenuh kewajiban, yang harus selalu dilakukan seorang putri kerajaan.
Di dalam perpustakaan yang penuh dengan buku-buku kuno. Dihiasi lukisan dinding seni. Tercium aroma buku-buku tua yang kuat.
Mengisi waktu luang dengan membaca sejarah kuno dan kepercayaan kekuatan mistis kuno. Membuatnya terlarut dalam sejarah dan kekuatan mistis kuno, membuat ia menjelajahi dunia yang membuat hatinya sejenak pulih.
Mata hijau Emerald dengan rambut merah menyala. Seorang putri kerajaan awan, yang memiliki kekuatan magis dalam dirinya.
"Kenapa Ayah selalu melarangku untuk menggunakan kekuatanku selain prajurit?" Ungkap Anya sambil membalikan halaman buku. "Padahal, Aku ingin berusaha membantu seseorang."
Semakin lama Anya membalikan buku tersebut, semakin Anya tenggelam dalam buku tersebut. Tenggelam dalam cerita kuno yang ditulis di buku-buku tua.
Disaat Anya terpaku dalam cerita yang disajikan buku itu, angin malam menghembuskan dirinya melewati jendela kaca perpustakaan. Menerbangkan secarik kertas, yang terjatuh di atas halaman buku yang sedang Anya baca.
Anya terlihat bingung. "Kertas apa ini?" Sambil memegang secarik kertas tersebut.
Dalam secarik kertas tua. tertuliskan ramalan tentang harapan, yang akan memberikan matahari baru di langit kerajaan awan.
Anya melihat tulisan itu. "Akan ada jiwa-jiwa muda yang lahir, untuk memberikan harapan atas kekejaman yang terkutuk." Melihat ramalan itu Anya bingung.
"Siapa mereka?"
Hentakan kaki terdengar jelas, dari rak buku yang ada di samping kanan Anya. Lantas Anya bingung dan menoleh ke arah hentakan berada.
Semakin lama, semakin jelas hentakan kaki yang membuat irama terkesan menjadi dramatis. Anya masih terlihat bingung, siapa yang ada di sana.
Setelah itu, Anya melihat sosok pria berambut perak. Memakai pakaian layaknya seorang pangeran. Terlihat matanya yang berwarna biru laut, dengan tatapan dingin ke arah Anya.
Pria itu membungkukan badannya. "Salam, Putri Anya Erlara." Pria itu berjalan menuju kursi tepat di depan anya. "Ijinkan hamba memperkenalkan diri, hamba adalah Kai Reignald."
Mereka duduk berhadapan di meja perpustakaan. Anya yang terlihat bingung, hanya bisa terdiam dan menatap mata Kai.
"Sepertinya Putri sangat suka dengan buku sejarah itu, ya?" Ungkap Kai.
Anya masih terlihat bingung dan bertanya. "Kenapa kamu bisa masuk? Dan apa tujuanmu?"
"Maaf, Putri." Kai berdiri dari kursi. "Kedatanganku membuatmu terganggu, tapi, hamba hanyalah seorang penulis buku biasa."
Dengan nada sedikit keras. "Katakan padaku! Bagaimana kamu bisa masuk?" Anya menatap ke arah mata biru Kai.
"Hamba hanya berjalan melewati penjaga saja, Putri" Kai lantas menuju ke arah rak buku. "Hamba telah melihat, akan ada pertempuran yang membawa angin perubahan."
Kai mengambil satu buku kuno, membawanya ke meja tempat duduk Anya. "Ini adalah sebuah kisah, jiwa-jiwa yang ingin terbebas dari jeratan kutukan." Kai duduk di depan hadapan Anya, lalu memberikan buku tersebut.
Anya melihat lambang Phoenix di sampul buku itu. "Apa ini?" Anya membuka setiap halaman buku. Namun, "semua halaman ini kosong, apa yang sedang kamu bicarakan?" Anya membalikan halaman buku, tetapi tidak ada tulisan apapun.
"Putri Anya Erlara, kisah itu akan menjadi kenyataan." Kai menatap serius wajah Anya. "Bebaskan kami semua dari kutukan ini, Engkaulah yang terpilih, dan pilihlah 13 jiwa lainnya sebagai pendukungmu."
"Jika memang benar apa yang kamu katakan, siapa yang harus Aku pilih?"
"Itu ada di keputusanmu, Putri Anya." Kai melihat kearah jendela. "Ramalan itu tidak pernah memberi tahu siapa, tapi ramalan itu mungkin akan menjadi harapan untuk berjuang."
"Apa kamu tahu tentang kekuatanku, Kai?"
"Tentu saja, Alasan hamba mengetahui ini semua, semata-mata karena kekuatan magis yang diberikan kepada hamba, Putri."
Kai memperlihatkan kartu tarot miliknya. "Kartu Tarot hamba 'The Moon' membuat hamba bisa melihat ramalan yang akan terjadi di masa depan."
Anya melihat kartu itu dan teringat masa kecil yang suram "Tunggu, kartu itu." Anya terdiam bisu melihat kartu milik Kai.
Melihat reaksi Anya, Kai merasakan emosi masa kecil Anya. Memperlihatkan sekilas perasaan Anya pada Kai. "Ternyata seperti itu, ya." Ungkap Kai dalam hatinya.
Ditengah perbincangan, hentakan kaki penjaga terdengar sangat keras. Membuat suasana sunyi di dalam perpustakaan menghilang. Suara hentakan penjaga memenuhi lorong menuju perpustakaan. Membuat Anya dan Kai mengakhiri sejenak pembicaraan mereka.
"Anya! Dimana kamu?" Suara dari Ayah Anya, Raja Malachi Erlara.
Mendengar suara hentakan penjaga, Kai merasakan firasat buruk. Ia lalu berdiri dan berjalan pergi, sebelum para penjaga menyadari ada penyusup.
Anya melihat Kai yang berjalan ke jendela. Lalu ia beranjak dari kursi untuk mencoba menggapai tangan Kai. "Tunggu, Aku masih belum mengerti."
Kai berada di depan jendela, terlihat bulan sabit dari dalam istana. "Putri Anya, inilah saatnya untuk melangkah, pengorbanan akan hadir di setiap perjalananmu."
Angin malam mulai berhembus ke arah jendela tempat kai berada, seketika membawa hilang Kai dalam hembusannya.
Anya terdiam dan hanya bisa melihat bulan sabit dari dalam jendela istana. Berfikir bahwa, apakah dia sanggup melakukannya.
"Anya! Cepatlah, sembuhkan para prajurit!" Ungkap Ayah Anya sambil membuka pintu perpustakaan.
Anya berbalik badan melihat Ayahnya. "Tapi, jika Aku selalu menyembuhkan prajurit hanya untuk perang, bagaimana soal rakyat kita?" Anya meyakinkan ayahnya untuk mengakhiri semua ini.
Ayah Anya mengusap pipi Anya dengan tangan kasarnya itu. "Semua ini, demi kepentingan kerajaan, termasuk dirimu, putriku." Ayah Anya menatap balik mata Anya yang bersinar Emerald.
"Tapi, Ayah..."
Ayah anya menarik tangan Anya untuk pergi. "Sudahlah, cepat selesaikan tugasmu!" Membawa Anya pergi keluar dari perpustakaan. Meninggalkan buku-buku tua dalam keheningan malam.
-End Chapter-
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Baru di Langit Kerajaan Awan
Fantasy[Hiatus] Anya, seorang putri kerajaan yang tersembunyi, memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Di balik kemewahan istana, Anya hidup dalam bayang-bayang ayahnya yang kejam dan ambisius. Ayah Anya menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat dan...