Tasot☄️

170 15 11
                                    

Little bit🔞 tpi bukan anu2
Comment n vote if u like it
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading☆~☆

Ternyata sia- sia Jingga mengharapkan pertolongan dari yang lebih tua, karena kini Sera malah bergabung dengan Juli sama-sama kurang ajarnya.

Senyum Jingga langsung luntur ketika dapati Sera malah berjalan lurus melewati yang lebih muda dan duduk di samping Jingga, mana dengan kurang ajarnya ia bersandar di bahunya.

Yang di depannya juga tak goyah, Juli masih kekeh menatapnya intens dengan sorot mata yang tidak bisa ia pahami tapi ia yakin itu bukanlah hal yang baik.

" Aku ngantuk" Ucap Sera tepat berbisik dengan suara parau di telinganya.

" Hampir selesai " Jingga sedikit berteriak dan menegang,  segera cepat-cepat mengoreksi namun begitu terkejut mendapati tangan Sera merangkul pinggangnya dan dengan santai berkata " Teacher, Why you looks so beautiful when you are panic. "

Mendengar Itu Jingga benar-benar tidak tahan lagi dan dengan reflek dia berdiri.

" Aku akan ke kamar mandi! "

" Perlukah aku antar, My...."

" Tidak! Thanks to you Juli! "
Jingga memotong omong kosong Juli yang lagi-lagi akan keluarkan untuk menggodanya.

Suara sepatu pantofel dengan buru-buru keluar dari ruangan belajar itu dan ke kamar mandi terdekat.

'Sial!'

Ini hal yang buruk! jangan Kira Jingga tidak tahu.  Dia 23 tahun, meski tidak mempunyai kisah cinta yang romantis dia jelas-jelas tahu kemana arah sikap-sikap kedua tuan muda sebastian ini.

Tidak ada hubungannya sih dengan umur intinya ia harus hati-hati.

Hanya orang bodoh dan denial yang akan berkata  hanya bercanda.

Jingga menatap pantulan dirinya di cermin dan merenung.

Hanya dua alasan yang muncul di kepala Jingga tentang perilaku dan sikap si kembar.

Pertama menjadikan dirinya objek mainan dan yang kedua mereka memang menyukainya.

Prasangkanya mungkin bisa salah tapi percayalah kali ini ia yakin keduanya memang mengincar dirinya.

' Kenapa aku baru sadar aku terjebak di kandang monster gila '

Benar, Jingga! dan sayangnya tidak ada jalan kembali_author.

Jingga menatap pantulannya di cermin,
Ini diluar dugaan yang ia kira, dalam seminggu ini banyak hal yang terjadi, banyak hal yang berubah, dan banyak hal pula yang menimpanya.

Salah satunya si kembar yang menjadi lengket padanya, padahal pada saat pertama kali bertemu dan mengajar saja mereka terlihat ogah-ogahan. Sekarang saat dia ingin pulang saja harus dibuntuti oleh bayi rubah dan kucing itu. Padahal kan dia bukan induknya!

Di letakkan ditengah keberuntungan dan kesialan memang tidak pasti, tapi kini ia benar-benar merasa kacau.

Katakan saja ia tidak Profesional terhadap pekerjaannya.

" Sudahlah! Aku harus fokus kepada tujuanku saja. Datang - kerja - pulang! " monolognya.

" AKH!!! "

" Pulang kemana hmm"  Suara lain menginterupsi.

Jingga terkejut mendapati si kembar tengah berdiri tepat dibelakangnya dan langsung merangkulnya. Ia ditarik dan dihimpit diantara mereka, yang lebih tua merangkul pinggangnya dan yang lebih muda menyamankan telapak tangannya di leher dan wajah si cantik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yangsun X Jay [Akun Baru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang