Harris dan souta berbincang sembari memikirkan sebuah rencana untuk membuat pacar mereka merasa panas dan siapa tau bisa menimbulkan sedikit rasa peduli lah ya? , sampai bel sekolah pun mulai berbunyi.
Harris dan souta langsung bangkit dari duduknya dan berjalan beriringan menuju kelas mereka.
...
Bel istirahat mulai berbunyi yang menandakan jam pelajaran telah selesai dan akan di lanjut nanti. Semua siswa dan siswi langsung membereskan buku mereka dan berjalan menuju kantin karna perut mereka yang terasa kosong. Berbeda dengan Harris dan souta yang masih bersantai di kelas.
"Sekarang Sou? " tanya Harris sembari membereskan bukunya.
"Gas, ayo kita liat reaksi mereka berdua.. " jawab souta.
Harris dan souta berjalan menuju kearah Arion dan gin yang sedang berbincang dengan teman mereka yang bernama riji. Mungkin, membahas masalah OSIS?
Namun, bukannya menyapa Arion dan gin, Harris dan souta malah menyapa riji. Itu adalah sebagian dari rencana mereka.
"Hai kak riji! " sapa Harris dan souta secara bersamaan.
"Eh- Hai juga! " sapa balik riji sambil tersenyum.
"Eum.. Kak riji bisa ikut kita sebentar ngga? " tanya Harris.
"Iya.. Kita mau nanya sesuatu sama kak riji.. Hehe.. " lanjut souta.
"Errr.. Boleh.. Gin, yon, gua pergi dulu yak, masalah itu kita bahas di rapat nanti sore lagi aja. " ucap riji dan langsung pergi bersama Harris dan souta menjauhi Arion dan gin yang sedang diam terpaku di tempatnya.
Arion memutar bola matanya dengan malas. "Apasi, kenapa gua juga ngga di sapa cok? " kesal Arion.
"Males banget anjing, samper ngga nih yon? " tanya gin dengan malas.
"Samper sih.. Udah ngga bisa sabar ni gua, mereka mancing-mancing terus goblok" umpat Arion yang mulai terbawa emosi.
Arion dan gin berjalan dengan aura yang kurang mengenakkan menuju Harris, souta, dan riji yang sedang mengobrol.
Arion langsung menggenggam erat pergelangan tangan Harris lalu menariknya dengan paksa.
"Ikut gua. " ucap Arion dengan penuh penekanan.
Harris dan souta yang mendengar kalimat itu tersenyum licik. Sepertinya rencana mereka berhasil ya..?
"Gamau yon, gua belom selesai bicara ama ka riji gablok! " berontak Harris.
Ya.. Nihil. Sepertinya Harris sedang berbicara dengan patung sekarang.
"Ka rion! Lepasin tangan sahabat gua ngga?! " ancam souta yang langsung di gendong ala karung beras oleh gin.
"Gin bangke! Turunin gua ngga?! " umpat souta sembari memukul-mukul punggung sang empu.
Arion menarik Harris ke toilet laki-laki dan gin menggendong souta ke taman sekolah.
|Arion and Harris pov..
Arion menghimpit Harris ke tembok lalu menatap mata indah nan cantik milik Harris.
"Apasi yon! Aku belum selesai bicara bareng kak riji anjir! " kesal Harris. Sebenarnya itu hanya untuk membuat Arion semakin panas si..
"Apa riji lebih menarik daripada aku sayang..? " tanya Arion.
Harris tersentak kaget karena ini baru pertama kalinya Arion mau memanggilnya 'sayang'.
"Jika kau tak mau aku dekat dengan orang lain, maka hargai dan anggap aku sebagai pacarmu dan bukan orang lain Arion. Turunkan rasa gengsimu yang sangat tinggi itu bodoh! " ucap Harris tak mau kalah.
"Aku ngga pernah gengsi sama kamu! " bantah Arion yang juga tak mau kalah.
"Buktiin coba" goda Harris dengan sengaja.
"Caranya? " tanya Arion dengan polos.
"Emm... Panggil aku sayang, anggap aku pacarmu, manjain dan perhatiin aku, jangan cuma OSIS aja yang di pikirin, juga.. Coba cium aku sekarang kalo berani! " goda Harris.
"Huft.. Fine. " lirih Arion.
Arion langsung menyambar bibir pink yang sangat menggoda milik Harris. Harris pun tak menolak dan malah mengikuti alur permainan Arion.
Harris menepuk-nepuk dada Arion tanda ia telah kehabisan nafas. Arion yang peka langsung melepaskan ciuman mereka.
"Fwah... Hah.. Hah.. " Harris langsung menghirup udara dengan rakus.
"Gimana? " tanya Arion sembari bersmirk.
"Tch.. Ikutin semua kata-kata aku tadi, aku bakal liat perubahannya seminggu ini. Kalau ngga ada perubahan, kita putus! " ucap Harris lalu mendorong Arion ke belakang dan langsung berlari meninggalkan Arion sembari tersenyum licik. Sedangkan Arion menatap kepergian Harris dengan penuh rasa bersalah.
'Kayaknya emg gue udah keterlaluan deh.. Harris itu pacar gue.. Harusnya gue lebih pentingin dia ketimbang semua tugas OSIS yang ngga jelas itu. Maaf ris.. Maafin iyon.. Ayyiss.. ' isi hati Arion.
Arion mengepalkan tangannya lalu memukul dinding dengan keras sampai tangannya terluka. Setelah itu ia langsung berlari untuk mencari keberadaan sang empu.
~
|Gin and Souta pov..
Gin mendudukkan souta di kursi taman lalu ia duduk di sampingnya.
"Kenapa tadi lo ngga nyapa gua dan malah ngajak riji bicara?! " tanya gin.
"Ya.. Serah gua lah! Peduli apa lo ama hidup gua kak?! " ucap souta tak mau kalah.
"Peduli apa lo tanya? Lo itu pacar gua sou! " ucap gin dengan kesal.
"Tch.. Kalo kayak gini aja di anggep pacar, kemarin-kemarin kakak kemana? Pernah kakak bilang ke publik kalo aku pacar kakak? Pernah kakak ajak aku ngedate? Pernah kakak beriin perhatian ke aku? Ngga pernah kan? Kakak tu cuma sibuk ama OSIS, OSIS, dan OSIS. Pas aku sakit kemarin kakak kemana? Ngga ada kakak urusin aku, pada akhirnya pun Harris kan yang urus souta kak! " ucap souta yang mulai meninggikan nadanya dengan mata berkaca-kaca.
Gin langsung menarik souta ke dekapannya. Di dekapnya dengan hangat tubuh mungil souta. Souta langsung menangis dengan sejadi-jadinya di dekapan sang empu. Gin pun tak mampu berkata apa-apa, mulutnya serasa terbungkam, dia hanya mampu menggerakkan tangannya untuk mengelus lembut punggung sempit souta.
•~•
TBC..
Gimana guys cerita baru gua?
Seru ngga?Rame lanjut!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑀𝑖𝑛𝑒. | 𝑅𝑖𝑜𝑛𝑅𝑖𝑠 & 𝐺𝑖𝑛𝑆𝑜𝑢.
Teen Fiction" Apakah tumpukan kertas lebih menarik dari pada aku, Arion? " - Harris Caine. " Bisakah beri sedikit perhatian padaku dan bukan kepada tugas-tugas OSIS itu, Gin? " - Souta Izumi. Disclaimer!!! - bxb - 🔞🔞 - murni karangan author. - fiksi. - h...