𝙈𝙮 𝘿𝙚𝙨𝙩𝙞𝙣𝙮 | 𝚂𝚎𝚘 𝙸𝚗 𝙶𝚞𝚔 & 𝙰𝚑𝚗 𝙹𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗

Maaf

Semi Baku
Oneshoot

Huft...

Helaan nafas itu, terdengar begitu berat sehingga membuat orang di samping nya menoleh.

memiringkan kepalanya untuk bertanya pada pria itu "why?" .

Dia menoleh.

"Apa nya yang kenapa?"

Pria cantik itu tertawa kecil, mengangkat tangan nya untuk sekedar memukul kepala pria di samping nya.

"kenapa malah balik bertanya, bodoh. Helaan nafas mu, terlalu bau untuk di hirup"

"YAK AHN JAEHYUN!" Pria cantik itu hanya mengedikkan bahu nya.

"Kau tau? pria botak itu, selalu menyuruh ku untuk mengerjakan skripsi yang tak jelas.."

"Kau tidak akan lulus, jika kau tak mengerjakan skripsi itu In guk. Berpikirlah dari mana kau akan mendapatkan nilai, jika tak dari skripsi yang kau bilang gila itu?" Ujar Jae hyun, memotong ucapan dari pria itu.

Seo In Guk nama nya, pria tampan yang selalu di juluki Badak Sumatera oleh Jae hyun. Biarin saja, katanya itu bentuk cinta nya untuk In guk. Cih, yang benar saja

"Setidaknya kau bantu aku berpikir"

Jae hyun bangkit berdiri, sekali lagi dia menepuk kepala In guk. Membuat wajah mengejek, yang terlihat imut? di mata In Guk.

"Lagi?!"

"Selamat bekerja keras, Yeobo. Aku mendukungmu" Soraknya, membuat
In guk berdecih, sedikit tak percaya apa yang di katakan oleh sahabat ekhm cantik nya itu.

"Anak itu, kenapa selalu memutar di otak ku? apa aku harus botak dulu, baru dia menghilang?"

"Sebenarnya aku tak memikirkan skripsi itu, aku hanya memikirkan mu Ahn Jae hyun. Pria dengan mata yang tajam, senyum yang cantik, bibir yang.. aishh!! kenapa mesum sekali?" Ujar nya setelah Jae Hyun pergi, untuk mengembalikan buku yang ia pinjam tadi.

"Argh!! Gila, kau sangat gila Seo In guk"

Ting!

Suara notifikasi dari ponselnya terdengar, begitu nyaring. Ngomong-ngomong dia lupa untuk membuat nya ke mode getar.

Jaehyun
"Dimana? aku sudah 5 menit menunggu di parkiran, tidak mengantar ku pulang?

"Ck, panjang umur sekali untuk di nikahi" Demi Neptunus. Kenapa akhir-akhir ini dia narsis sekali?

Dari pada memikirkan itu dia harus cepat, agar bayi jelek itu tidak menunggu lama lalu mengoceh tidak jelas. Pusing sekali jika dia sudah mengomel dengan bibir seperti bebek itu.

.

.

.

.

.

"Bagaimana? sudah menyelesaikan skripsi nya?" Tanya si cantik.

In guk hanya mengangguk, mata nya memerhatikan Jae Hyun yang sedang menulis jurnal. Hobby nya.

"Bagaimana dengan akhir pekan? sudah memutuskan?" Jae hyun tersenyum

"Sudah! aku memutuskan untuk menonton drakor seharian saja dirumah, jika kau ingin ikut. Kita akan bersama di apartemen mewah mu itu"