BAB 1 : AWAL DARI SEGALANYA

8 2 0
                                    

Di sebuah kota kecil yang tenang, di tengah malam yang sepi, lampu-lampu bengkel kecil Natan bersinar dengan lembut. Di dalam ruangan yang dipenuhi dengan tumpukan alat, kabel, dan buku-buku teknik, seorang remaja berusia enam belas tahun dengan rambut hitam berantakan dan mata cerdas sedang duduk di depan meja kerjanya. Natan, dengan wajah penuh tekad, memandang layar komputernya yang menampilkan kode-kode kompleks.

Di luar, angin malam berdesir lembut, sementara langit gelap dihiasi bintang-bintang yang seolah menyaksikan setiap langkah Natan. Suara-suara dari berita luar angkasa di televisi kecil di sudut ruangan mengisi kesunyian dengan laporan-laporan mengenai ancaman alien yang semakin mendekat.

"Natan, kamu masih belum tidur?" tanya ibu Natan sambil membuka pintu bengkel. Wajahnya menunjukkan kekhawatiran, namun ia mencoba tersenyum.

Natan menoleh sejenak dan mengangguk. "Belum, Bu. Aku hampir selesai dengan program ini. Ini sangat penting."

Ibu Natan mendekat dan melihat layar komputer. "Apa yang kamu kerjakan, Nak?"

Natan menjelaskan dengan semangat, "Aku sedang menyempurnakan sistem kendali untuk robotku. Aku yakin ini bisa menjadi senjata kita melawan makhluk luar angkasa itu."

Ibu Natan menghela napas dan meletakkan tangan di bahu anaknya. "Kamu tahu, kadang-kadang aku merasa kamu terlalu terbebani oleh semua ini. Dunia mungkin tampak gelap, tapi kita juga harus menjaga harapan."

Natan tersenyum. "Aku tahu, Bu. Tapi aku merasa ini adalah bagian dari takdirku. Jika aku bisa membuat robot ini bekerja, mungkin kita bisa punya kesempatan untuk melawan mereka."

Dengan mata yang penuh harapan, ibu Natan mengangguk. "Baiklah, Nak. Tapi ingatlah untuk istirahat juga. Kadang ide-ide terbaik datang ketika kita tidak terlalu memaksakan diri."

Setelah ibunya meninggalkan bengkel, Natan kembali berkutat dengan laptop dan berbagai alat di mejanya. Keringat menetes di dahinya, tetapi matanya tetap fokus. Ia merakit setiap komponen dengan penuh kehati-hatian, membayangkan robotnya sebagai pelindung umat manusia dari ancaman yang semakin nyata.

Di luar jendela, sebuah cahaya aneh melintas di langit, membuat Natan berhenti sejenak untuk menatap. “Apa itu?” gumamnya pada diri sendiri. Cahaya itu kemudian menghilang, meninggalkan tanda-tanda misterius di langit malam.

Kembali ke pekerjaannya, Natan merenungkan apa yang baru saja dilihatnya. “Tidak ada waktu untuk berhenti,” pikirnya. “Aku harus menyelesaikan ini sebelum terlambat.”

Dengan semangat baru, Natan melanjutkan pekerjaannya. Ia tahu perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi keyakinannya membuatnya terus melangkah maju. Dalam setiap chip yang dipasang dan setiap sambungan kabel yang dipastikan, ada harapan untuk masa depan yang lebih baik—sebuah masa depan di mana manusia tidak hanya bertahan, tetapi juga berjuang.

Di dalam hati Natan, misi ini baru saja dimulai. Dunia mungkin berada dalam bahaya, tetapi ia siap menghadapi tantangan itu dengan tekad dan kecerdasannya. Ini adalah permulaan dari sebuah petualangan besar yang akan menguji batas kemampuannya dan mungkin, pada akhirnya, menyelamatkan umat manusia.

---

Natan MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang