prolog

204 13 0
                                    

Setelah sekian lama terkurung di kamar serba putih juga ada bau khas dan tidak melakukan apapun yang membuat bosan, hari ini dirinya sekolah lagi dengan keadaan yang sebenarnya belum terlalu sehat karena dia memaksakan diri berangkat ke sekolah. Ia rindu teman-temannya rindu semuanya. Walaupun keluarganya tidak memperbolehkannya tapi itu dia kalau tidak diturutin dia akan murung dan itu bisa mengganggu kesehatannya.

" beneran mau ke sekolah se? Engga papa? "

Laki-laki yang terlihat kurus tapi pipinya yang ingin di cubit tersenyum ke arah bundanya. " sean kuat bund engga papa sean juga kangen sekolah ketemu temen"

Setelah meyakinkan bundanya sean pamit  lalu berjalan menghampiri ayahnya. Hari ini ayahnya akan mengantarnya ke sekolah. Biasanya dia naik bis atau berangkat sama temannya.

𓏧

Sean Melangkah pelan melewati koridor sekolah menuju ke kelasnya 10-3. Semua pasang mata melihat ke arahnya ada yang berbisik, ada yang Kaget, ada juga yang senang karena setelah berbulan bulan dia masuk juga. Seluruh sekolah sudah tau masalah Sean. Sean anaknya ramah ceria dia banyak teman tapi buat yang lain merasa kasihan.

"Gue kasi kejutan kalau gue masuk sekolah"

Tepat di depan kelasnya sean menghela napas sambil senyum masuk ke dalam. Dan benar saja teman kelasnya dibuat kaget dengan kehadiran sean. Langsung aja sahabat Sean yang kebetulan sekelas menghampirinya lalu mengecek keadaannya

"Jean gue udah sehat gpp jean gak usah lebay"

"Tapi se muka lo masi keliatan pucet ya walaupun gak pucet banget kenapa si lo sekolah kenapa ga home schooling" Udah datang bukanya di sambut tapi sean dapat ceramah dari sahabatnya yang bernama jean.

"baru dateng guenya di ceramahin bukannya di sambut dah lah gue mau duduk"

Sean duduk di susul Jean. Gak lama seseorang datang dengan buru-buru bersama 3 temannya.

Dia menatap serius ke arah Sean dengan menangkup kedua pipi Sean dengan tangannya lalu bertanya

"Se serius ini kamu? Udah sehat sekarang tapi kenapa masi pucat jangan di paksain ya kalau belum sehat banget aku khawatir"

" Shaka aku dah sehat ni buktinya aku ke sekolah" Shaka menggeleng dia ragu kalau sahabat yang ia sayangi sudah seratus persen sehat.

" kalau ada apa apa bilang ke aku bentar lagi masuk aku ke kelas dulu" Shaka mengusap kepala Sean lalu pergi ke luar kelas.

Jam pelajaran di mulai sudah berganti mapel tiba-tiba pandangan Sean agak memburam tapi Sean kuatin dia meramal doa supaya di beri kekuatan. Jean di samping sadar kalau sean kenapa napa tapi sean bilang engga papa dan itu buat Jean jengkel, temannya ini sulit di bilangin.

"Ke uks?"

Sean menggeleng. Jean sampai gak fokus ke pelajarannya akibat mengkhawatirlan Sean.

𓏧

Jam istirahat. Begitu bel istirahat berbunyi teman dekat Sean mengerubungi mejanya Sean udah nebak itu di rumah jadi dirinya gak kaget dan ini sih udah biasa baginya.

"laper gue mau ke kantin" ucap Sean karena tiba-tiba hening gada yang ngoceh.

"Aku aja yang beliin kamu di sini aja ya"

Sean melenguh kesal dia rasa kaya jadi majikan yang manja ke babunya.

" gak mau"

Dengan percaya diri Sean berdiri lalu berjalan mengabaikan temannya. Jujur berdiri pun rasanya bumi bergoyang.

" pegang takut jatuh dia" Jean berbisik ke arah Ricky lalu Ricky dengan cepat merangkul lengan Sean.

Kantin. Suasana rame tempat duduk penuh tapi syukurlah ada yang kosong. mereka duduk sambil memikirkan makan apa yang mereka pesan nanti .

he's back | Sunsun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang