📌 Quatre.

35 4 0
                                    

Happy reading.

Bab 4

.

Jam telah menunjukkan pukul setengah 4 sore. Namun siswa belum diperbolehkan pulang, terdapat jam pelajaran tambahan 2 jam setiap pulang sekolah. Itu adalah sistem peraturan baru di SMA Batavia High School.

"Gilak! Otak gue bisa bledos lama lama sekolah disini!" ucap Tamara melebih lebihkan.

"Sumpil gue masih belum terima ada sistem baru kaya gini, kenapa sekolah harus ngadain sistem gini sih?!" gedeg Ain.

"Apa alasannya coba direktur baru itu bikin sistem kaya gini!"

"Akreditas," jawab Rava. Pemuda yang sedang membaca buku itu, sempat sempatnya menjawab.

"Maksud lo?"

"Akreditas sekolah yang menurun itu karena kualitas siswanya yang turun. Akreditas bisa jadi alasan sekolah melakukan sistem ini. Supaya Batavia Akreditas bisa kembali tinggi."

"Manuk akal juga sih."

"Masuk akal bego."

"Ah iya deng! gue baru inget! ada satu siswa ketahuan nyontek waktu US dua tahun lalu," seru Hilan.

"Oh iya! Inget inget! apa mungkin itu alasannya?" tanya Ain.

"Maybe? tapi kita semua tahu Bu Diana bukan orang yang suka bebanin siswa siswinya, lagipula setelah kejadian itu, Bu Diana sebagai direktur sekolah waktu itu, gak bertindak apa apa, cuman ngeluarin siswa itu dan masalah selesai."

"Ya walaupun akreditasi sekolah ini jadi turun." tambah Tamara.

Kring.

Jam pelajaran tambahan telah dimulai. dua jam lamanya, akhirnya berakhir. hari sudah semakin sore tepat menunjukkan pukul 5 sore

"Okay students, Mister akan memberikan tugas, kerjakan halaman 10-15, Pelajaran tambahan kali ini saya akhiri, sampai jumpa di pertemuan besok," Seru Mrs. Alan merupakan guru yang mengajar pelajaran tambahan.

"HUYY, AKHIRNYA BALEK!" teriak Timur puas.

"GAS KAN, PULANG KAWAN!"

Mereka pun segera mengemasi barangnya dan bergegas keluar menuju parkiran.

"Rav, lo dipanggil Pak Willy diruang guru" ujar seorang siswa.

Rava hanya membalasnya mengangguk.

"Lo tunggu gue diluar aja," ucap Rava pada Biru dan dibalas anggukkan oleh gadis itu. Kelima temannya pun meninggalkan Rava.

"Gakpapa Ai, gue tunggu aja."

"Okeh! kalau gitu kita duluan ya. pamit keempat temannya.

Biru mengangguk. Setelah keempat temannya pulang, kini Biru sendirian duduk dibangku sebelah gerbang sambil menunggu Rava, namun tiba tiba seorang siswi yang barusaja keluar dari gerbang berjalan oleng, membuat Biru yang melihatnya langsung sigap menangkap. gadis itu bernama Flora.

"Eh, lo kenapa?"

Gadis itu memegang kepalanya.

"Lo sakit? duduk dulu," Biru menuntun Flora untuk duduk.

"Nih minum," Biru memberikan sebotol air pada Flora.

"Thanks udah nolong gue, gue harus pulang sekarang," ucap Flora.

"Lo pulang naik apa?"

"Gue gak langsung pulang. gue ada jadwal les habis ini."

"Les? tapi lo lagi sakit, mending pulang aja."

ZT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang