3

210 26 3
                                    

                                         -GITA POV-

Setelah menjalani hukuman dari ciciku semalam, aku terbangun dari beratnya kantukku, kudapati Cici dan Adel masih setia di alam mimpinya. Aku berjalan keluar kamar Ciciku untuk pergi ke salah satu ruangan di rumahku, setelah sampai tepat di sebuah pintu ruangan tersebut. Tanpa sadar air mataku menetes membasahi pipiku rasanya baru kemarin aku tidur di ruangan ini, aku pun memberanikan diri untuk masuk ke sebuah ruangan itu menyusuri setiap sudut ruangan itu, seketika ingatan ku kembali menerjang isi kepalaku.

FLASHBACK ON

Waktu itu usiaku masih berumur 16 tahun. "Papah ihh bangun udah jam berapa ini nanti bunda marah loh sama papah"ucapku sambil berusaha membangunkan papahku itu

"Hmm 5 menit lagi yah sayang"ucap papah yang masih memejamkan matanya

"Ngk-ngk cepet bangun ihh"ucapku sambil meloncati badan papahku itu.

"Duh kamu nih dek ngk liat apa badan kamu dah gede masa langsung loncat kebadan papah, bunda liat nih adek"ucap papah yang menahan sakit di badannya

"Makanya cepetan bangun pah. Kan papah sama bunda udah janji sama adek untuk temenin adek jalan jalan"ucapku sambil memeluk papah ku itu

"Kalian ini masih pagi kok udah berantem aja"ucap bunda yang baru memasuki kamarnya

"Ini nih, anak kamu sayang yang duluan"ucap papahku

"Ihh ngk yah papah duluan yang ngk mau bangun Bun"ucapku yang tak mau kalah

"Udah-udah, kamu juga mas udah pagi belum bangun juga, cepetan sana mandi terus sarapan"perintah bunda

"Kok jadi salahku sih"ucap papah

"Adek juga udah gede masih aja loncatin papahnya"ucap bundaku

"Hehe"ucapku sambil melepaskan pelukan ku

"Adek sana turun dah di tungguin Cici sama dedel, kamu mas sana cepet bangun baru mandi"perintah bunda sambil berjalan menuju keluar kamar"

"Iya bunda"ucap ku serempak dengan ayahku

                                          -AUTHOR POV-

Setelah Gita membangun kan papah nya itu, ia pun berjalan menuju ruang makan. "Selamat pagi Cici Shani,cigre,dedel"ucap Gita yang berjalan menuruni tangga

"Pagi juga sayang ku"ucap Shani yang masih di dapur untuk menyiapkan sarapan

"Pagi dedek"ucap Gracia yang duduk di meja makan

"Pagi kakakku yang paling cantik sedunia"ucap Adel

Setelah itu keluarga Indarto pun melakukan aktivitas rutin mereka yaitu sarapan bersama

"Jadi kamu mau kemana nih dek"ucap papah memecah keheningan

"Hmm.. ke rumah oma aja deh"ucapku yang baru selesai sarapan

"Yaudah, kalian mau ikut gak?"tanya Indarto kepada ketiga anak nya yang lain

"Aku sama Gracia ngk bisa pah. Soalnya sebentar siang aku mau ngumpulin tugas aku sama Gracia"jawab Shani kepada papah nya

"Aku juga ngk pah aku udah janjian hari ini sama Zee"jawab Adel

"Yaudah hati hati yah kalian"ucap Indarto sambil tersenyum

"Kalau gitu papah bunda sama dedek pergi ke rumah oma dulu yah"ucap Indarto

"Iya pah hati hati"jawab mereka bertiga serempak

Setelah pergi dari kompleks perumahan itu. Indarto,melody,dan Gita menelusuri jalan untuk pergi ke Bogor yaitu tempat kediaman sang ibunda Indarto

Saat di perjalanan Indarto merasa ada yang mengikutinya sedari tadi."sayang coba deh liat mobil yang di belakang kayak nya dia ngikutin kita terus"ucap Indarto kepada melody.

"Awas sayang"ucap melody yang melihat seseorang yang hendak menembaki mobil nya.

Aksi kejar kejaran pun tak terhindari. Antara mobil Indarto dan 3 mobil lainya."Pah dedek takut Pah" ucap Gita yang takut sambil memeluk melody

"Tenang yah sayang bunda sama papah ada disini kok"ucap melody menenangkan sang anak

Tapi na'as nya Indarto kehilangan kendali hingga menabrak truck dengan kecepatan tinggi, hingga mobilnya pun terbalik mengakibat kan kedua orang tua gita tak terselamatkan, sedangkan Gita yang masih setengah sadar melihat ada orang yang berjalan mendekati mobilnya "mission has been completed boss"ucap sang pria berjalan kembali kemobil nya

"Tato ular"ucap Gita lemah lalu tak sadar kan diri

Flashback off

"Gita janji bun,Pah akan selesaikan ini secepatnya"ucap Gita yang tak bisa lagi menahan aliran deras air matanya."kenapa bukan aku tuhan yang kau ambil waktu itu, kenapa!"lanjutnya

"Usst kamu jangan ngomong gitu sayang"ucap seseorang yang langsung memeluk Gita

"Ta-tapi kalau bukan ka-karena Gita yang ngeyel mau pergi, dengan pa-papah dan bun-bunda itu semua ngk akan terjadi ci"ucap Gita yang terisak

"Ngk sayang itu semua bukan salah kamu, bunda dan papah pasti ngk mau lihat kamu kayak gini"ucap Gracia menenangkan Kan Gita,"udah yah"ucap nya lagi sembari menghapus air mata Gita di pipinya

"Kenapa kak takdir begitu menyakitkan?"tanya Gita sembari melihat Gracia

"Tuhan cuman ingin mengujimu saja!. Karena tuhan tahu bahwa kamu kuat sayang"jawab Gracia

"Aku tak sekuat itu ci untuk membendung amarah ini, aku tak tahu harus melampiaskan amarah ini kepada siapa ci, sedangkan orang yang membunuh papah dan bunda masih berkeliaran di luar sana"ucap Gita

"Vent your anger on the person you are targeting, give the pain you have endured for so long, don't spare any of it, and if that isn't enough, go to your older sister, cry as long as you can, your older sister will always be there for you in times of trouble and happiness. my sister"ucap gracia

Gita hanya mengangguk paham. Setelah Gita cukup tenang ia pun pergi dari kamar orang tuanya.


















Kritik dan sarannya gaes. Supaya author bisa revisi lagi. Terimakasih

the riverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang