[2]. Kepemilikan

12 4 4
                                    


Kringggg

Bell istirahat pun berbunyi, guru yang ada di kelas XI IPA 2 pun berpamitan.

"Pelajaran hari ini saya tutup dulu, dan bertemu lagi di hari Senin depan," ucap Bu Nunung.

"Permisi, Assalamualaikum," lanjut Bu Nunung pamit.

"Waalaikumsalam," jawab siswa-siswi IPA 2 serempak.

Setelah Bu Nunung meninggalkan kelas IPA 2, dan satu-persatu dari mereka pun langsung pergi untuk meninggalkan kelas tersebut.

Sama seperti dua siswi, yang masih membereskan buku-bukunya di atas meja.

"Mau beli apa di kantin nanti?" tanya Alana kepada sahabatnya. Alana? ya, siswi itu memang Alana. Alana Liora Gantari.

"Emm, siomay aja yuk," ujar Elvira Askana Havika- sahabat Alana.

Elvira atau Vira, memang sahabat satu-satunya Alana. Mereka juga duduk di meja yang sama, di meja barisan ke tiga bagian belakang.

Kenapa mereka hanya berdua saja, apa tidak ada yang mau berteman dengan mereka?

Ada, hanya saja mereka berdua adalah tipikal orang yang susah bergaul. Dan mungkin, bila mereka berdua tidak dipertemukan dengan sebuah insiden kecil saat MOS tahun lalu, mereka tidak akan bisa sedekat ini

Alana mengangguk setuju, "Boleh deh."

Mereka pun berjalan keluar kelas, untuk menuju kantin.

"Lo nyari meja yang kosong, biar gue yang pesen siomay nya," ujar Alana saat mereka sudah sampai di kantin.

"Iya, yaudah sana."

Alana langsung berjalan ke arah penjual siomay, "Bang Asep, saya pesen dong siomay nya dua."

"Bentar ya neng," jawab Bang Asep

Setelah mengantri giliran siomay nya Bang Asep, yang kurang lebih lima menit lamanya, dan sekarang Alana mendapatkan nya.

"Ini neng, siomay spesial buat neng Alana yang geulis," Alana yang mendengar ucapan Bang Asep pun terkekeh pelan.

"Makasih Bang," ucap Alana saat sudah menerima dua mangkuk siomay itu.

"Sama-sama neng."

Disaat Alana yang akan meninggalkan tempat penjual siomay itu, tiba-tiba mata nya bertubrukan dengan tatapan tajam cowok, yang duduk tidak jauh dari tempat dia membeli siomay.

"Kok gue ngerasa kalo dia ngeliatin gue mulu ya. Terus kenapa gue juga ngerasa kalo muka dia itu nggak asing. Apa sebelumnya pernah ketemu? tapi dimana," Alana membatin.

"Udah Alana, mungkin itu cuma perasaan lo aja," lanjut Alana dalam hati, setelah itu dia segera melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Alana pun mencari Vira di meja-meja kantin, dan setelah menemukan nya, dia segera berjalan ke arah meja itu

"Nih siomay nya," ujar Alana setelah dia menaruh siomay itu di meja.

"Makasih," ucap Vira.

Alana menjawab dengan anggukan kepala. Tanpa ba-bi-bu dia dan Vira langsung memakan siomay itu.

"Gue tinggal bentar ya," kata Vira.

Alana mengernyitkan dahinya dan bertanya, "Mau kemana emang?"

"Beli minum, masa kita makan tanpa minum."

"Yaudah." setelah itu, Vira pergi untuk meninggalkan meja. Tinggallah Alana yang duduk sendirian di meja itu, sambil memakan siomay nya.

"Halo," sapa cowok entah siapa yang tiba-tiba datang ke meja Alana.

BARRALANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang