05. Velatoris

100 40 22
                                    


V

ampir dan manusia serigala memiliki ketahanan tubuh yang berbeda. Tak seperti manusia serigala yang dapat memulihkan luka dengan cepat, justru vampir sebaliknya, butuh waktu lama bagi mereka untuk dapat pulih dari luka yang diderita.

Ada satu penawar yang dapat menyembuhkan luka mereka dengan sekali sentuhan, bahan utamanya adalah sebuah daun yang berada di pohon berbatang biru. Sayangnya, pohon itu terletak di dunia yang berbeda. Mereka harus melewati portal yang dijaga ketat oleh makhluk-makhluk berbahaya untuk masuk ke dunia itu.

"Kak, apa gue harus pergi ke Gunung Amorfire?" tanya Karos.

Rupanya Karos tak beranjak dari tempatnya. Ia ingin menemani kakaknya di ruang UKS. Dengan kekuatan yang ia miliki, Karos dapat menduplikat diri dengan jumlah yang ia inginkan. Dirinya yang lain sudah berada di kelas, mengikuti pembelajaran seperti biasa. Namun, Karos yang asli berada di ruang UKS bersama Natan.

"Gunung Amorfire? Nggak mudah untuk ke sana," sahut Natan.

Gunung Amorfire berada di dunia yang berbeda dengan tempat mereka saat ini. Dunia itu disebut Velatoris. Velatoris merupakan tempat yang dihuni oleh vampir dan manusia serigala. Tempat itu hanya memiliki satu musim, yakni musim salju.

Untuk memasuki Velatoris, mereka harus melewati portal yang dijaga ketat oleh makhluk-makhluk berbahaya yang banyak jenisnya. Portal itu berada di suatu tempat yang tak dapat dilihat oleh mata manusia.

"Gue tahu, nggak mudah untuk pergi ke Gunung Amorfire, Kak. Tapi, gue nggak bisa berdiam diri melihat lo kesakitan kayak gini," kata Karos sambil memandangi luka pada sekujur tubuh kakaknya.

"Gue cuman nggak mau kita teringat kembali sama kenangan buruk itu," kata Natan.

Karos memahami apa yang dimaksud kakaknya. Gunung Amorfire memiliki kenangan buruk bagi mereka. Di gunung itulah Lilith, Ibu mereka berhasil menemukan penawar yang sekarang mereka butuhkan. Rasa kepedulian terhadap sesama vampir membuat Lilith memberanikan diri pergi ke Gunung Amorfire untuk mengambil bahan utama pembuatan obat itu.

Butuh perjuangan yang tak mudah bagi Lilith untuk tiba di Gunung Amorfire. Gunung Amorfire berada di Wolvka, tempat yang dihuni oleh para manusia serigala. Hal itu tentunya membuat Lilith kesulitan untuk tiba di sana karena banyaknya rintangan yang harus ia lalui.

Setelah pengorbanan besar yang ia lakukan, hanya karena satu noda hitam yang terlukis dalam dirinya, semua kebaikannya lantas terlupakan. Pernikahannya dengan Vlande ditentang keras oleh seluruh vampir yang pada akhirnya membuat mereka terbunuh.

"Kak, tujuan gue ke sana untuk mengambil daun di pohon berbatang biru. Kenangan buruk itu nggak akan jadi penghalang bagi gue," balas Karos. Ia berusaha meyakinkan kakaknya.

"Lo nggak lupa kalau untuk tiba di Gunung Amorfire, lo harus memasuki Wolvka?"

Wolvka merupakan tempat yang memiliki penjagaan super ketat, bahkan penjagaan portal Velatoris tak dapat menandingi Wolvka. Portal Velatoris hanya dijaga para makhluk aneh, meski berbahaya, nyatanya hal itu tak lebih berbahaya dari penjagaan di Wolvka.

Wolvka dijaga oleh para manusia serigala yang dibantu para hewan dan tumbuhan yang mereka kendalikan. Berbeda dengan hewan dan tumbuhan di bumi, di Velatoris seluruh hewan dan tumbuhan memiliki bentuk yang unik dan berbeda-beda. Mereka memiliki ukuran yang berkali-kali lipat lebih besar dari hewan dan tumbuhan di bumi. Tak hanya itu, mereka juga dapat berbicara.

Salah satu kekuatan manusia serigala yang vampir tak sukai, yakni mereka dapat mengubah wujud menjadi entitas lain. Mulai dari pohon, hewan, bahkan batu sekalipun. Kekuatan itu membuat para manusia serigala satu tingkat lebih unggul dari para vampir.

Namun, setiap rintangan pasti memiliki solusi. Meski para manusia serigala dapat mengubah wujud menjadi entitas lain, para vampir juga memiliki kalung yang jika disentuh liontinnya tubuh mereka menjadi transparan.

Karos menarik napas dalam-dalam. "Gue nggak lupa akan hal itu, Kak. Gue bisa memasuki Wolvka dan tiba di pohon berbatang biru itu."

"Tapi, apa lo yakin pohon itu masih ada setelah ratusan tahun lalu?" Natan merasa ragu. "Kita udah lama nggak kembali ke Velatoris sejak kejadian itu."

Ucapan Natan lantas membuat Karos menundukkan kepala. Setelah kejadian terbunuhnya kedua orang tua mereka, tak pernah lagi mereka menginjakkan kaki di Velatoris. Kehadiran mereka di sana dilarang keras oleh para vampir dan manusia serigala. Mereka dicap sebagai anak yang terlahir dari dua pengkhianat.

"Pohon itu abadi, Kak. Para manusia serigala menjaganya dengan baik," balas Karos. "Mereka nggak akan membiarkan pohon itu tumbang."

"Perjalanan dari sini menuju portal Velatoris memang nggak jauh, tapi untuk tiba di Gunung Amorfire memakan waktu yang lama." Natan menahan adiknya yang hendak pergi ke sana.

"Selama apa pun itu, gue akan mengusahakan yang terbaik untuk lo, Kak. Lo satu-satunya keluarga yang tersisa setelah kepergian kedua orang tua kita," sahut Karos.

"Kalau lo sampai tertangkap di Wolvka, nggak cuman para manusia serigala yang mengincar lo. Tapi, para vampir juga memburu lo karena keberadaan kita di Velatoris sama aja kayak bunuh diri." Natan memperingati. "Kita dilarang menginjakkan kaki di sana setelah kejadian itu."

"Mereka nggak berhak mengusir tuan rumah dari rumahnya." Karos mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Varkency merupakan tempat yang dihuni para vampir. Lilith, Ibu mereka berjasa besar dalam pembangunan wilayah itu. Varkency yang semula hanya diisi bangunan kecil beralaskan dinding yang terbuat dari daun, Lilith dapat mengubah wilayah itu menjadi bangunan besar berdinding batu yang kokoh.

"Sebaiknya lo nggak pergi ke sana." Natan membalikkan tubuhnya, membelakangi Karos.

"Gue nggak takut apa pun." Karos menatap lurus kepada kakaknya.

"Wolvka berbahaya untuk lo. Itu bukan tempat yang aman untuk seseorang yang belum bisa mengaktifkan seluruh kekuatannya," ucap Natan.

Karos tersenyum tipis. Ia lupa bahwa ada satu kekuatan dalam dirinya yang belum bisa ia aktifkan, yakni mengendalikan fenomena alam.

"Tanpa kekuatan itu, lo nggak bisa membuat longsor salju seandainya posisi lo terpojokkan " Natan melanjutkan.

"Gue bisa mengaktifkan kekuatan itu ketika tiba di sana," balas Karos.

"Untuk mengaktifkan kekuatan nggak bisa dengan paksaan. Kekuatan itu akan aktif di saat diri lo merasa terancam. Dari banyaknya pertempuran yang terjadi sejak ratusan tahun lalu, sampai sekarang kekuatan itu belum aktif juga, 'kan?" tutur Natan.

Natan membalikkan tubuhnya, menghadap kepada adiknya yang masih berdiri di sebelah ranjang. "Atau lo nggak cukup takut dengan sebuah pertempuran? Sampai-sampai kekuatan itu belum aktif setelah ratusan pertempuran yang berhasil kita lewati."

"Gue Karos Neptunus, seseorang yang nggak takut apa pun di hadapannya," ujar Karos.

Wickedness In Silence (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang