Sebenarnya aku suka menjadi orang kaya. Mempunyai banyak uang itu sangat menyenangkan, aku bisa beli apa saja sesuai keinginan. Aku bahkan bisa membeli Action Figure Levi Ackerman yang harganya berjuta-juta hanya dengan satu jentikkan jari. Orangtuaku memperbolehkanku membeli apa saja.
Dengan banyak uang aku bisa bersekolah di sekolah bergengsi. Lihat, rompi sekolahku dulu sangat bagus. Biru dongker dan mengilap. Aku punya banyak teman yang sepantaranku alias orangtua mereka berduit semua.
Tapi itu dulu.
Sampai orangtuaku memasukkanku ke sekolah yang, tidak mahal-mahal amat sebenarnya, tapi masih sangat kalah mahal dengan sekolahku yang sebelumnya.
Alasannya? Aku lupa. Nanti kutanya ayahku.
Aku berubah menjadi orang yang ingin sekali seperti orang miskin. Kelihatannya mereka lebih bahagia dan lebih ramah.
Oh, maaf, aku tahu kok orang miskin pun bisa stres dengan tagihan hutang.
Tapi alasan lain mengapa aku lebih ingin menjadi orang miskin adalah, terkadang keluarga kaya terlalu serakah. Sombong. Dan sering memandang rendah orang-orang miskin. Kelompok yang aneh.
Aku benci orang kaya.
Aku benci diriku sendiri.
Karena aku (yang harus kuakui dengan berat hati) adalah orang kaya.
***
Oke ini absurd banget. Jadi ide ini spontan berawal dari nonton Clueless sebelum tidur, yang berartiiiiiiiii.... nulisnya nguawor (+ macet-macetan). HA HA HA.
KAMU SEDANG MEMBACA
help me become a poor person
Teen FictionJudul memberi tahu keinginanku. Jadi, tak perlu kujelaskan lagi, kan?