08:15 PM Jakarta, Indonesia.
Setelah menempuh perjalanan sekitar beberapa menit, Amora telah sampai di tempat tujuannya yaitu ML Company, yang kita ketahui adalah perusahaan milik Malen Abastalla.
Amora melangkahkan kakinya memasuki gedung luas nan besar itu. Namun, Amora rasa kakinya ingin melemas saja sekarang, dia tak sanggup bertemu dengan Malen.
"Bagaimana ini ya tuhan? Jika aku tiba-tiba mimisan bagaimana? Atau aku tiba-tiba pingsan?" batin Amora.
Tanpa Amora sadari, sekarang dia telah berada di depan ruangan yang telah disiapkan untuk pertemuan ini.
Amora menatap Kaylo, managernya. Sesekali Amora menunjukkan wajah kecemasannya. "Bang gue gabisa, Gue belum siap ketemu Malen... ".
Kaylo memutar bola matanya malas. "Lo bisa Amora, jangan patah semangat. Lo disini cuma mau kerja oke? Lagipula dia juga mantan lo kan? Bukan siapa siapa juga".
Benar kata Kaylo, ingatkan Amora bahwa disini dia hanya sebatas untuk bekerja, tapi bagaimana perasaan kalian ketika kalian bertemu lagi dengan seseorang yang masih kalian cintai, tapi orang itu mencintai orang lain?.
Apakah kalian akan merasa sakit? atau kalian akan merasa biasa saja?.
"Iya bang, gue tahu gue disini cuma kerja, tapi lo bayangin ketemu seseorang yang masih lo cintai, tapi dia cinta orang lain, apa gak sakit?". Amora menunduk lemah dia merasa tak ada tenaga sekarang.
Kaylo berjalan mendekati Amora lalu memberi sedikit elusan di kepala Amora. "Gue yakin lo bisa Amora, jangan mau kalah sama mantan lo, lo juga bisa dapet cinta dari orang lain, sekarang ayo masuk oke? Udah ditunggu banyak orang di dalem jangan malu maluin gue".
Amora sedikit memukul lengan Kaylo dan itu sedikit membuat Kaylo terkekeh. "Ayo masuk, gue jamin gabakal buat lo malu, tenang aja".
Perlahan Amora membuka pintu itu lalu di ikuti Kaylo yang menyusul Amora masuk.
Dan sudah Amora duga, dia sekarang menjadi pusat perhatian di ruangan ini, rasanya Amora ingin menusuk satu persatu mata yang melihat ke arahnya.
Amora dan Kaylo segera menuju ke tempat duduk yang sudah disiapkan untuk mereka.
"Sebelumnya, mohon maaf atas keterlambatan kami". Ucap Amora seraya membungkukkan badannya.
"Kalian terlambat 15 menit, sangat tidak disiplin".
Suara itu, Amora merindukannya. Sudah berapa lama Amora tak mendengarkannya?
Suara yang dulu selalu membuatnya bahagia, suara yang dulu selalu membuatnya tertawa, tapi sekarang suara itu juga yang menyakitinya.
Kejadian beberapa tahun lalu yang membuatnya trauma sehingga membawanya berobat ke Kanada, dan perjuangannya melupakan perasaan yang seharusnya tidak ada, tetapi nihil... dia malah masih menyimpan perasaan itu sampai sekarang.
Dan disinilah Amora sekarang, terjebak dengan perasaannya sendiri dan trauma yang mendalam...
"Apakah anda akan berdiri terus-menerus nona Amora?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES OF AMORA
Novela JuvenilTentang sebuah kenangan Amora Ferenzela dalam menjalani kehidupannya dan bertemu dengan seseorang yang dapat memahaminya lebih dari orang-orang terdekatnya. Start: 25 Okt 24