Ayah Kalem

40 4 0
                                    

  Berlibur di hari weekend adalah kesenangan tersendiri bagi sebagian keluarga, tapi itu tidak berlaku untuk keluarga Hamada...


"AYAH!! "

kalau kalian mengira itu Asa yang berteriak, kalian salah! Karena nyatanya Bunda Jiyeon lah yang berteriak

"Bunda kan udah bilang jangan masak sendiri liat nih panci sampe bolong dia centi wajan sampe gagang patah spatula bengkok kulit bawang keselip di sela kompor kalo kayak gini pengeluaran bisa tambah banyak!! "

Jiyeon mengomel sambil membersihkan dapur juga merebut Lap dari tangan Asahi dengan amarah nya






Asahi hanya diam sambil menunduk memainkan jarinya










"Aku tuh juga mau kayak cewe lain yang di hari libur istirahat dari pekerjaan rumah juga istirahat bicara! Cape tau gak ngomel tapi gak digubris malah di suguhi masalah di pagi hari"








Asahi hendak berjalan menuju kamar Asa untuk berlindung tapi...


"Mau kemana? Ini kamu yang bikin  berantakan terus aku yang harus beresin? "

"Ngg.. "

"APA? kamu tuh cowo kelapa rumah tangga tapi selalu bikin masalah! Aku kan udah bilang kalau weekend aku aja yang masak kamu cuci piring aja! "


"Maksud Ayah gin... "



"Kamu bosen sama masakan aku? Kamu gak suka liat aku istirahat bentar? Atau kamu emang sengaja bikin berantakan biar aku cape? "


"Ngga sayaangg kuuu.. Dengerin dulu.. "

Asahi mengatakan itu sambil memeluk Jiyeon yang tengah menangis karena capek


"Maaf ya! Aku tuh cuma pengen bantu kamu, harusnya kamu istirahat full hari ini, maaf kalau berantakan, bakal aku beresin kamu istirahat aja ya.. Aku ga bakal masak lagi aku bakal order makanan aja hari ini! Atau mau makan diluar? Nanti biar aku sama Asa aja yang beli peralatan dapur baru"

Jiyeon cape banget, dia cape semalaman mikir gimana cara dia ngomong ke Asahi soal tawaran syuting tapi pagi pagi malah liat dapur kesayangan nya ancur



Jiyeon hanya mengangguk menjawab Asahi lalu berjalan menuju sofa ruang tamu dan tidur..














































Asa yang baru saja keluar dari kamar melihat Bunda tidur di sofa kaget, dia kira Bunda tidur semalaman

Asa menuju ke dapur karena mendengar ada yang berberes di dapur, di dapati sang Ayah yang tengah memasukkan alat dapur ke kantong plastik hitam, Asa pun tertawa kecil dan berjalan membantu sang Ayah








"Sudah ku duga! Perasaan kemarin Ayah bilang ke Asa bakal delivery aja deh" Sambil membersihkan meja dapur Asa memulai obrolan bersama Ayah

"Kan Ayah pengen ber eksperimen Sa"

"Hahaha kenapa gak bangunin Asa aja buat bantu? "

"Kalau ada kamu namanya bukan eksperimen! "

"Ini bukan eksperimen Ayaah.. Kalo kaya gini namanya percobaan bunu.... "

"Sopan kah kamu ngomong gitu? "

"Hahaha.. Ayah mah gitu! Becanda Asa tuh..., jadi nya ini nanti makan diluar? "

"Iya lah, demi Kanjeng Ratu kita keluar.., tapi ke jerman aja ya soalnya kalau di sini males ketemu dispatch"

"ih Ayah ga boleh sebut brand"


"Kan gak ada kamera ngapain takut"

"Emang Ayah takut kamera? "

"Bukan takut tapi gak nyaman! "

Setelah berbincang lama sambil berberes dapur kedua nya lalu menuju ruang tamu untuk membangunkan Bunda


"Kamu mandi dulu gih biar Bunda, Ayah yang bangunin"

Perkataan Asahi di angguki oleh Asa












.
















Sesampainya di Jerman

Mereka memilih restaurant outdoor classic di pinggir sungai yang jernih dan banyak pepohonan


"Gimana sayang? Suka sama masakan nya? "

Pertanyaan Asahi hanya di angguki oleh Jiyeon,... Masih ngambek doi

Asa yang melihat itu pun sedikit tertawa, lalu berdehem dan kembali makan

"Asa kenyang deh, Asa mau ke sana dulu ya!? "

Setelah mengucapkan itu Asa pergi menuju pinggir sungai meninggalkan kedua orang tuanya untuk  berbaikan

"Aku minta maaf ya.., gak bakal ke ulang deh janji.. Aku gak bakal masak lagi"

Masih diam sambil memakan hidangan didepan nya, Asahi bingung dibuatnya

But...

"Aku juga minta maaf udah ngomel sampe kamu gak nyaman"

Finally.. Akhirnya Bunda mengeluarkan suara

"Nggak Sayang, aku gapapa kok cuma khawatir aja kalau kamu lagi marah dan diem kaya tadi.. "

Asahi mendekat kan kursi dan memeluk Jiyeon dengan hangat..


"Aku sebenernya ada yang pengen diomongin sama kamu"

"Ngomong aja sayang.. Aku bakal dengerin"

Jiyeon ragu, tapi dia tetap harus menyampaikan

"Aku ditawarin syuting.... "

"..... "

Asahi bingung harus mengeluarkan respon seperti apa, di sisi lain dia tidak ingin sang istri bekerja lagi.. Tapi dia juga tidak ingin membuat Jiyeon sedih,... Asahi berfikir kalau dia harus bijak sebagai kepala rumah tangga

"Sayang gin... "

"Gapapa kalau gak boleh aku bisa sampaikan... "
Jiyeon takut Asahi marah, karena nada nya jadi deep

"Bukan... Hei... Liat aku dulu"

Jiyeon menurut dan memperhatikan Asahi

"Aku cuma mau tanya.. Kamu bosen gak dirumah sendiri tiap aku sama Asa kerja? "

Jiyeon mengangguk, itu sudah cukup menjawab bagi Asahi untuk mengambil keputusan

"silahkan aja.. Aku gak bakal larang kamu asal kamu seneng, gak capek dan gak ninggalin aku! Itu udah cukup"

Jawaban Asahi membuat Jiyeon senang tapi juga masih takut kalau Asahi marah..

"Aku bakal dukung apapun yang kamu ingin kerjakan dan lakukan, kamu udah sampaikan ke aku keinginan kamu aja itu udah cukup.. "

Oke... Jiyeon merasa lebih hangat sekarang.. Dia sangat bersyukur karena dipertemukan dengan seorang Hamada Asahi



.






























.

















"Hallo!! Keluarga Hamada tengah di Jerman hari ini! Terpantau sedang makan di restaurant.. Tapi tanpa Asa.. Sepertinya mereka tengah berencana menambah keluarga baru.. "






(?)

To be continued

Manis - YG IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang