[Throwback FRIENDMATES] Freya - Ryan || Ego dan Api

690 80 8
                                    


Setiap pasangan memiliki cara unik untuk mengekspresikan cinta mereka. Bagi Freya dan Ryan, love language mereka adalah "bertengkar". Meskipun terdengar aneh, adu mulut dan adu argumen sudah menjadi bagian sehari-hari dalam hubungan mereka.

Sayangnya, jika keduanya BENAR-BENAR bertengkar dalam konteks yang sesungguhnya, baik Ryan dan Freya selalu mempertaruhkan kata putus di ujung lidah mereka.

Freya tidak tau sejak kapan nama "Danian" selalu menjadi trigger utama seorang Ryan Radhika untuk cemburu dan emosi. Freya kira, setelah resmi bertunangan, Ryan tidak akan pernah memperlihatkan cemburunya jika ada apapun yang berhubungan dengan Danian. Karena bagi Freya, dari awalpun, pemenangnya adalah Ryan Radhika.

Danian Dirgantara tidak pernah sedikitpun mengisi ruang di otak maupun hati Freya.

Sayangnya, sepertinya Ryan Radhika selalu menduga bahwa Danian dari awal memang menyayangi Freya. Dan hal itu tidak dimengerti oleh Freya.

"Gini deh, nay. Menurut lo masuk akal nggak? Ryan marah karena gue ketemu nyokapnya Danian yang basically, nggak ngaruh apapun di kehidupan gue?? Itu sama aja kaya gue ketemu nyokap temen gue, kan?" Ucap Freya pada Nayla melalui sambungan video call.

Freya melihat Nayla mengangguk. "Tapi, Re... nyokap temen lo nggak pernah minta lo jadi istri buat anaknya kan?"

Freya berdecak. "Ya gue kan juga nggak tau nay kalo nyokapnya Danian tiba-tiba berubah 180 derajat dan pengen gue pengen jadi istrinya Danian?? Siapa sih yang bakal nyangka, Nay? orang dulu aja gue dihina sebegitunya cuma karena gue anak broken home. Gue kira nyokapnya Danian cuma mau minta maaaaaaaf."

Nayla tersenyum. "Perasaan sebel lo valid. Perasaan cemburunya Ryan juga valid. Gue rasa, lo berdua harus ketemu. Karena semua emosi kalian itu, bakalan lebih baik kalau ketemunya langsung. Bukan di hape apalagi cuma lewat teks."

Kali ini Freya memijat keningnya pening. Ada hening lama. Gadis ini menunduk. Ada hela nafas gusar yang menyeruak. Dan detik kemudian, Freya berbicara dengan suara yang bergetar yang sangat kentara. "Ryan dan gue adalah dua manusia yang selalu lari dari masalah. And you know that. Gue takut, Nay. Takut banget tiap berantem sama Ryan, berakhir dengan gue diputusin Ryan.. Gue.. nggak bisa kalau nggak sama ryan.." Freya tidak melanjutkan ucapannya karena air matanya luruh.

"Gue ke kost lo, ya?" Freya mendengar suara Nayla.

Tadi gadis ini menggeleng. Tidak melihat ke layar handphonenya. Dan sebelum tangisnya makin terisak, Freya memilih untuk memutuskan sambungan telepon.

Malam itu, tangis Freya pecah.

Freya tidak pernah tau bahwa mencintai Ryan Radhika, membuat iya mendamba segala masa depan bahagia. Sehingga saat kalimat putus terlontar dari bibir Ryan, dunia Freya mendadak sesak.

Sesak hingga Freya tidak berani menghadapi Ryan sama sekali.

Gadis itu kembali lari. Kembali menghilang. 

4L After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang