13_Jisoo?

138 17 0
                                    

Nay pov

"Aku sudah mengingatkanmu berkali-kali. Kenapa kau masih bersikeras juga hah"

Jem menghantam meja dengan keras. Aku dan shonu terkejut kemudian menunduk. Kami berdua duduk dan mendengarkan semua amarah jem.

"Jem. Jangan memarahi shonu. Ini semua karena aku. Aku yang menyetujui untuk pergi. Aku tidak mendengarkan nasihatmu. Maafkan aku"

"Ini semua karena bocah ingusan ini"

"Maafkan aku jem. Aku tidak memikirkan resiko nya akan sebesar ini" ucap shonu menyesal.

"Ini semua sudah terlambat. Kau tahu nona?. Hanbin berhasil mendeteksi keberadaan mu. Dia sudah mengerahkan semua pasukannya untuk mencari mu. Bukan kah aku sudah memberitahumu tentang ini nona?. Tuan kim dan kakakmu semakin gencar mencari mu akhir-akhir ini setelah dia mendapati ada beberapa orang yang mengaku melihatmu. Dan kemudian dia benar-benar menemukanmu sekarang. Apa yang harus kita lakukan?. Kau tahu aku semakin sibuk karena melakukan perintah tuan kim untuk mencari mu nona"

Aku benar-benar menyesal sekarang. Jem sangat menjagaku. Tapi aku malah menyerahkan diriku sendiri. Aku hanya bisa menangis.

"Tidak lama lagi mereka akan tiba ke desa ini. Kau harus segera pergi nona. Kau tidak aman berada disini lagi. Aku menyarankan mu untuk pergi keluar negeri"

Shonu mengangkat kepalanya. Dia menatap jem khawatir.
"Bagaimana caranya?. Sangat beresiko untuk pergi keluar sekarang. Apalagi keluar negeri. Mereka pasti memantau semua penerbangan"

Jem mengusap wajahnya kasar. Ucapan shonu ada benarnya.

"Tidak apa. Biar aku disini saja"

"T-tapi nona?"

"Jika mereka menemukanku, maka itulah takdirku. Aku siap jika bertemu dengan mereka lagi"

Aku menatap jem dan shonu. Air mataku tidak berhenti mengalir. Tapi aku berhasil memberikan tatapan yakin kepada mereka. Rasa takutku sudah lama hilang. Tapi egoku menahan ku untuk tetap disini. Rasa sakit masih ada didalam, di hati terkecil ku. Mengingat kejamnya ayahku memaksaku berpisah dengan lisa. Alasan yang seumur hidup tidak bisa aku terima. Ayah yang aku cintai, yang selalu mengutamakan ku dalam hal apapun menjadi buta karena kekuasaan.

"Apa kau sudah mendapatkan informasi yang aku minta?" Ucapku tiba-tiba. Jem menatap shonu dan aku hanya mengangguk meyakinkannya. Biarkan shonu tahu alasan sebenarnya mengapa aku tidak berani ke kota.

"Aku baru mengetahuinya semalam. Ini semua sepertinya kesalahpahaman nona..." aku menatap jem bingung.

"Ada suatu alasan yang membuat keluargamu membenci keluarga manoban. Sehingga tuan kim merasa harus berkompetisi untuk lebih tinggi dari perusahaan mereka"

Aku hanya bisa diam. Dugaanku benar. Aku tahu sebelumnya betapa dekatnya ayahku dengan marco manoban dan lisa. Kami bahkan menjalin kerjasama yang baik. Tapi tiba-tiba semua hal yang tidak aku pahami terjadi. butuh waktu dua tahun membuatku tahu alasan ayah yang sebenarnya.

"Alasan seperti apa hingga membuat ayahku menjadi seperti itu?"

"Aku hanya tahu sebatas itu nona. Karena baru akhir-akhir ini saja tuan kim mempercayaiku mendampinginya dikantor besarnya" Ya. Ayahku memiliki tangan kanannya sendiri yang sangat dia percayai.

"Cari informasi lebih banyak, secepatnya!. Aku harus tahu alasan pastinya sebelum ayahku menemukanku disini"

"Aku akan mengusahakannya nona" aku hanya mengangguk.

"Maafkan aku sekali lagi", ucap shonu tiba-tiba.

"Tidak apa. Ini sudah menjadi takdirku" ucapku menepuk pelan bahu shonu.

Emerging Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang