16

679 72 7
                                    

...

Kini jihoon telah berada di dalam apartemen milik hyunsuk, ia duduk di sofa sembari menunggu hyunsuk yang tengah membuatkan nya minuman.

"silahkan diminum.." ucap hyunsuk sembari menaruh nampan berisi minuman di meja.

"terima kasih,"

Hyunsuk duduk dikursi kosong samping jihoon, jantung nya berdegup sangat cepat menandakan bahwa dirinya tengah gugup.

"maaf.. karena udah ninggalin kamu waktu itu.."

Jihoon menatap hyunsuk yang kini tengah menunduk sembari memainkan jari jarinya. Ia mendekat lalu menggenggam tangan hyunsuk,

"kamu pasti kesulitan selama ini.."

Hyunsuk tak bisa menahan air mata yang tiba tiba saja menetes.. jihoon yang peka pun langsung membawa hyunsuk kedalam dekapannya,

benar kata jihoon.. hyunsuk sangat kesulitan selama beberapa tahun ini,

"Hyun, aku mau kita kembali kaya dulu lagi.."

Tangisan hyunsuk terhenti, dan ia langsung melepaskan pelukan hangat jihoon. Seketika hyunsuk langsung terbayang-bayang kembali perkataan papi nya sesaat sebelum ia kembali ke Seoul.

"Papi mohon.. jangan kamu kembali lagi dengan jihoon, sekalipun kamu masih mencintai dia. Papi gak mau bikin kamu sakit lagi, jadi tolong dengerin papi ya?
Dan tolong, jangan memberi tahu jihoon bahwa junghwan dan jeongwoo adalah anaknya"

Entah apa alasan papinya berkata seperti itu, tapi hyunsuk yakin bahwa ucapan papinya adalah yang terbaik untuknya dan anak-anaknya. Kali ini hyunsuk akan mendengar sang papi..

"maaf.. tapi aku gak bisa" ucap hyunsuk sembari menundukkan kepala karena tak berani menatap jihoon.

Jihoon yang mendengar itupun jelas terkejut karena bukan inilah jawaban yang dia inginkan.

"kenapa..?"

"kita gak bisa.. bersama lagi"

"junghwan dan jeongwoo.. mereka anakku kan??"

Seketika hyunsuk langsung terdiam karena tak bisa menjawab pertanyaan jihoon, sebenarnya dia Ingin mengatakan 'iya'
Tapi tidak bisa, karena ini bukan waktunya..

"bukan.. mereka bukan anak kamu. Tapi mereka adalah anakku dengan lelaki lain"

"kamu bohong kan..? Tolong katakan yang sebenarnya.." mohon jihoon.

Gelengan kepala hyunsuk berikan, dan sebisa mungkin hyunsuk memasang wajah datar siapa jihoon mempercayai kebohongan nya.

Tentu saja jihoon tak langsung percaya dengan omong kosong hyunsuk karena dia yakin bahwa hyunsuk tengah menyembunyikan sesuatu yang tidak bisa diutarakan saat ini.

"kalo mereka bukan anakku, lalu siapa ayahnya dan dimana dia?"

"dia..sudah tiada" bohong hyunsuk.

"hyunsuk-ah.. aku mohon katakanlah yang sebenarnya. Apa perlu kita tes DNA untuk membuktikan jika mereka benar anakku atau bukan?!"

Papa - hoonsuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang