Yuta menatap bingkai foto yang berisikan keluarga mereka dengan tatapan sendu, pria itu menghela nafas sebelum menundukkan kepalanya."Bodoh." Ucap Yuta pada dirinya.
Ini semua salahnya, saat mendapatkan kabar jika Jungwoo mengalami kecelakaan bertepatan dengan hubungannya dan Winwin yang tak baik.
Yuta mengambil keputusan sendiri saat mengangkat Jaemin menjadi bagian dari mereka, tanpa memberitahu Winwin lebih dulu membuat pria manis itu berpikir kearah lain tentang Jaemin.
Saat tau jika Winwin tak menyukai Jaemin pun, Yuta hanya diam karena dirinya tau jika itu tak bertahan lama. Suatu saat Winwin pasti menyukai Jaemin dan menerima anak itu, tapi dirinya salah.
Winwin tak menyukai Jaemin sampai dirinya tau jika sang istri yang menjebak Jaemin, ingin marah namun ia urungkan.
Hingga kejadian dimana Jaemin mengalami kecelakaan, lupa ingatan dan rencana Winwin yang ingin memisahkan Jaemin dan Yushi sebenarnya Yuta tak setuju tapi Winwin mengatakan jika ini waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungannya dan Jaemin.
Lagi-lagi Yuta menurut, sampai semua terbongkar dan Jaemin pergi. Seharusnya Yuta lebih tegas saat itu, tidak mengikuti rencana Winwin.
Tapi mau bagaimana lagi karena nasi sudah menjadi bubur, semua tak bisa di ubah seperti awal lagi.
Dengan menghela nafas pelan, Yuta menjalankan mobilnya menuju perkarangan rumah Jeno.
Pria itu akan ingin bertemu dengan Jaemin, juga Yushi.
"Nana." Panggil Yuta, pria itu tersenyum saat bertemu dengan Jaemin.
"Ayah." Jaemin diam sebelum tersenyum, mempersilakan Yuta masuk.
Yuta tersenyum, pria tampan itu mengikuti langkah Jaemin untuk masuk ke dalam.
Pria manis itu meminta maid untuk membuat minum juga mengambil cemilan untuk mereka.
"Bagaimana kabar kamu?" Tanya Yuta, Jaemin tersenyum.
"Nana baik, kabar ayah dan bunda bagaimana?"
"Ayah baik." Jaemin tersenyum.
Mereka mengobrol sebentar sebelum maid juga Yushi datang.
"Buna!" Panggil Yushi, anak itu berlari kecil menuju Jaemin dengan membawa buku.
"Pr nya sudah selesai." Kata Yushi, memberikan buku tulisnya pada Jaemin.
"Pintarnya anak buna, nanti buna lihat. Sekarang yuci perkenalkan diri pada kakek ya."
"Kakek? Opa?" Jaemin mengangguk.
"Kakek Yuta, ayahnya buna." Yushi mengangguk pelan.
Menatap pria setengah baya yang menatapnya juga, Yushi diam sebelum membulatkan matanya.
Ini pria yang waktu itu ada di depan ruang rawatnya, terus yang ada di rumah saat menjemput Jaemin.
Tersenyum senang, Yushi memperkenalkan dirinya.
"Halo kakek, nama yuci itu Lee Yushi. Anak ayah Jeno dan Buna Nana!" Kenal Yushi senang, Yuta tersenyum.
Gemas dengan Yushi.
"Kakek." Panggil Yushi, Yuta menoleh.
"Untuk kakek, ini buna yang buat. Sangat enakkkkk!" Memberikan cookies pada Yuta yang di terima dengan senang oleh pria tampan itu.
"Enak." Ucap Yuta.
Bukan hanya Yushi yang senang, Jaemin pun senang mendengarnya.
Yuta berada di rumah Jaemin tak lama, karena pria itu harus kembali ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret | nomin [✓]
FanfictionJaemin tak pernah menyangka jika keluarganya menyembunyikan hal sebesar ini.