03. Kantin kala itu

103 15 0
                                    

Ini adalah awal dari semua hal indah yang akan kau temui
- Becca Van Louis

***

"Eh duduknya disitu aja ayo" Cayya menunjuk satu meja pada sudut ruangan besar dengan banyak meja kursi juga makanan lezat yang nampak menggugah selera.

"Ayo ayo, pesen jajan dulu yuk? Sekalian sama minumnya" Kayiel mengarahkan pandangannya pada wajah mungil yang cantik dengan pipi merah merona bak terpanah asmara.

"Boleh aja, ayo" Cayya pun menarik lengan sang kekasih untuk segera memesan beberapa camilan juga minuman untuk mereka.

Gizella pun bergeleng kepala tanda ia tak mengerti dengan aksi kedua mahasiswi yang tengah dimabuk asmara, pasalnya, Gizella adalah anak yang tak terlalu peduli akan percintaan dan semacamnya.

Sementara Becca, terpanah dengan pemandangan pada sisi kanan tempat ia berdiri saat ini. Pemandangan yang tak dapat ia sangkal bahwa itu adalah pemandangan yang amat indah.

"Bec! Heh lo kenapa? Kesambet?" Gizella dengan kesal menyenggol lengan gadis yang sedari tadi tak menggubris panggilan lembutnya.

"Eh ini Zel, liat liat suasana" Becca yang tersentak hanya tersenyum kikuk sembari mengedarkan pandangannya pada sekeliling ruangan besar dengan sedikit manusia didalamnya.

"Lo ngeliatin kak Abizar?" Gizella yang curiga pun segera melempar pertanyaan yang jujur tak dapat dijawab oleh Becca.

Becca hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari memasang wajah kikuk khasnya ketika menghadapi situasi yang tak dapat terkondisi oleh dirinya sendiri.

Abizar dengan sempurna nya memang selalu bisa membuat siapapun terpesona. Sorot mata tajam juga lengkungan bibir yang cerah pun  turut dalam paras tiada tandingannya dari seorang Abizar.

"Dia tuh dingin banget Ca, serem hiii" Gizella bergidik sembari meninggalkan sahabatnya yang tertegun dengan ucapannya.

Becca mengikuti langkah Gizella dengan tawa yang tak dapat ditahan akibat ulah dari teman lama yang sekarang menjadi teman sekamar.

***

"Gimana Ca? Rapih kan kantin kita? Lengkap juga nih!" Cayya dengan ceria nya pun segera mengangkat lengan sembari menatap Becca, berharap ia mendapat jawaban sesuai dengan apa yang ia inginkan.

"Bener Cay, kantin ini bener bener rasa restoran jadi ngga takut deh buat tinggal disini" Gizella pun menyambar pertanyaan itu dengan gaya songong khasnya.

"Gue ga nanya lo Zezell" Cayya yang sedikit kesal dengan adik tingkat rasa teman itu pun segera melempar tatapan tajam yang jarang terlihat dari seorang Racayya Ane Mazo.

"Haha, suka kok Cay, sesuai harapan gue dan mama pastinya" Becca mengacungkan dua ibu jarinya disertai senyuman yang terukir dari wajahnya untuk menunjukkan bahwa memang ia menyukai suasana kantin itu.

"Well Ca, lo harus tau empat serangkai dari asrama Amerta, biar lo ngga berurusan sama mereka" Ziva mulai mengubah suasana menjadi sedikit tegang, nafas Becca seketika tersekat pada ruangan besar itu.

"Oh iya, nah itu disana" Cayya mengangkat telunjuknya tak jauh dari wajahnya agar tak terkesan buruk bagi semua orang di kantin.

"Yang pertama ada Noera atau yang bisa disebut kak Noe sebagai pembimbing disini, dia kakak gue memang tapi menurut gue dia tuh yang paling emotional orangnya, dia emang sabar tapi kalo udah marah tuh ngga main main juga" Sambung Cayya perlahan.

"Nah yang kedua tuh Azelvano alias Zelva, sekilas emang polos betul mukanya but kalo lo tau aslinya pasti melongo Ca! Dia tuh diam diam menghanyutkan, jarang banget bicara tapi sekalinya bicara tuh pedes omongannya. Tapi yaa kalo lo ngga nyari masalah sih aman aman aja temenan biasa" Gizella pun turut menjelaskan tentang karakter empat serangkai yang memang unik namun menarik.

"Yang baru dateng, Surya namanya kalo lo belum tau. Surya tuh definisi remaja normal aja tapi gue rasa dia tuh yang paling beda kalo lagi marah, dia lebih sering ngilang gitu deh" Cayya bergidik ketika menjelaskan tentang Surya, pasalnya memang ia tak tau banyak tentang gadis itu.

"Last one is Abizar, mahasiswi keren yang jadi idola di asrama ini, sebenernya semua jadi idola sih tapi dia tokoh utamanya. Gimana ya kalo jelasin tentang Abizar? Anaknya misterius banget, susah ditebak maunya apa dan gimana suasana hatinya, tapi ya baik banget sih" Gizella melanjutkan dengan Abizar yang tengah sibuk dengan teman temannya di meja sebrang.

Rasanya aneh ketika harus memahami empat karakter berbeda dalam satu waktu yang sama, mengapa harus menjelaskan tentang mereka? Apa yang harus Becca waspadai tentang mereka?

"Intinya Ca, jangan sampai bikin masalah kalo ngga mau berhadapan sama mereka" Kayiel ikut melayangkan pandangan pada empat serangkai yang tengah sibuk bercanda tawa bersama.

"Oke paham, makasih yaa guys" Becca menganggukkan kepala seraya berucap terima kasih pada teman teman yang hanya tersenyum pada Becca.

'Siapa sih mereka sebenernya?'

***

Hai, aku balik nulis lagi nihh!! Dengan chapter yang pastinya makin seru nantinya, aku usahain konsisten nulis lagi yyaa!

Happy Reading!!

Posessive? - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang