👑 . 1

8 2 0
                                    

Pagi hari seperti pada umumnya yang selalu dilakukan oleh para manusia untuk menjalankan kesibukan nya masing².

Dari mulai para ibu ibu yang sibuk membangunkan anak anaknya untuk berangkat menuntun ilmu.

Begitu juga pada salah satu keluarga sederhana yang sedang melakukan sarapan pagi bersama dengan hikmat.

"Hari ini ada pendataan PIP ya nak?, fotokopi nya udah lengkap semua?."tanya sang bapak kepada anak sulungnya

"Iyh pak udah lengkap semua kok." Jawab sang sulung dengan  seragam lengkap anak smp dengan nama tag 'Nathalie Vanesa'

Nathalie vanesa atau kerap dipanggil Nata itu adalah anak pertama dari 3 bersaudara dikeluarganya.

Nathalie anak kelas 1 SMP disalah satu daerahnya dan hari ini adalah pendataan siswa yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah

"Sudah sana berangkat, jamnya udah mepet tuh cepet nanti telat." Ujar sang ibu yang langsung membuat Natha cepat² menghabiskan sarapanya

"Sudah aku berangkat sekolah dulu assalamualaikum." Pamit Natha kepada ibunya dengan menyalami tangan sang ibu.

"Waalaikumsalam salam, hari hati." Jawab sang ibu yang diangguki oleh Natha

Sesampainya didepan gerbang dengan papan bertuliskan SMP Negri 4 Kajen.

Disinilah Natha menuntun Ilmu pada masa sekolah menengah pertamnya

Natha berjalan memasuki gerbang menuju lingkungan sekolahnya.

Matanya mengedar melihat sekitar untuk mencari sahabat pertama di sekolahnya saat dia masuk ke SMP ini.

Dan yap dia melihat siswi dengan tas gendong berwarna merah menyala yang memang sangat mencolok dan mudah dikenali karena hanya dia yang memakai Tas warna merah yang sangat terang.

"Nis tumben berangkat jam segini." Ucap Ntha dengan menepuk pelan pundak sang empu.

Sang empu yang dipanggil 'nis' menoleh dan tersenyum lebar lalu menjawab dengan semangat.

"Tentuu, kan hari ini ada pendataan beasiswa, tidak mungkin aku berangkat terlambat rugi dong." Jawab Annisa Putri andini atau kerap dipanggil anis.

Anis adalah sahabat pertama Natha saat mereka menjadi murid baru disekolahnya.

Mereka cukup akrab karena sikap Anis yang memang sangat ceria dan bisa diandalkan.

"Lumayan bisa nutup biaya modul pelajaran." Tambah Anis

Natha mengangguk membenarkan perkataan Anis, lalu mereka pergi menuju kelas karena bel sudah dibunyikan.

3 jam berlalu dan saatnya jam istirahat yang sangat dinantikan oleh semua murid. Kelas yang tadinya ramai dalam sekejap sepi.

Semuanya sudah berlari menuju kantin bergegas memesan makanan untuk mengganjal perut mereka yang sudah keroncongan.

Natha dan Anis yang sedang santai memakan pesanan mereka dikejutkan dengan suara pengumuman dari speaker diatas.

"Pengumuman, bagi yang merasa mendapatkan PIP segera menuju Masjid untuk mengisi data dan mengumpulkan berkas²nya. Sekali lagi bagi yang merasa mendapatkan PIP segera menuju ke Masjid. Sekian Wasalamualaikum wr.wb"

Natha dan Anis yang sadar langsung buru buru menghabiskan makanannya, hanya membutuhkan waktu 5 menit makanan milik mereka habis.

Setelah itu mereka berdua berlari menuju kelas untuk mengambil berkas yang sudah mereka siapkan dari rumah.

After 6 Years Without youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang