hari ini adalah hari Rabu yang bertepatan dengan jadwal Dena menjaga gerbang pagi hari untuk mencatat dan memberi sanksi kepada siswa dan siswi yang datang terlambat.
setelah setengah jam berdiri di dekat pagar bersama beberapa temannya yang berjaga juga,mereka memutuskan kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran. saat berjalan menuju kelas melewati koridor dekat taman belakang sekolah tetapi dena seperti mendengar suara barang jatuh dari sana,dan ia memutuskan untuk mengecek apa yang jatuh.
saat sampai di sana dena melihat seorang siswa yang sangat tak asing baginya yang sedang memanjat pagar berencana kabur melewati tembok belakang sekolah."lo mau turun apa gue tarik kaki lo?."ucapnya pada cowo itu,yang tak lain adalah ailan
"emang lo siapa ngatur-ngatur gue?."
tanpa menjawab ocehan dari ailan dena menarik kursi taman di sekitarnya untuk menarik kaki ailan yang tengah mengejeknya itu.
"liat aja lo ailan bangke."
Dena naik di kursi tersebut lalu berusaha menarik kaki ailan yang menatapnya remeh dari atas tembok itu. setelah beberapa menit ia hampir berhasil menatap kaki ailan tetapi tiba-tiba entah dari mana pak arman sang guru killer melihat mereka berdua.
"JANGAN COBA-COBA BOLOS KALIAN."Ucapnya menunjuk kedua murid di depannya itu
dena segera turun dari kursi untuk menjelaskan yang sebenarnya tetapi pak arman tak mempercayai nya.
"pak beneran saya tadi habis jaga gerbang terus saya kesini dan liat dia mau kabur jadi saya mau tangkap dia pak bukan mau bolos."
"alasan kamu,ailan turun kamu dan kalian berdua ikut sama saya."
karena malas berdebat dengan guru ngeselin ini akhirnya mereka mengikuti perintah pak arman dan berakhir berdiri di tengah lapangan yang sangat terik dengan sinar matahari sambil hormat kepada bendera sampai jam istirahat.
"ck gara gara lo gue jadi apes gini ."
"yaudah sih udah terlanjur juga." ucap ailan santai yang di hadiah kan pukulan di lengan kirinya.
"HEE,JANGAN BERCANDA KALIAN." terdengar lagi suara teriakan guru yang menegur mereka dan membuat keduanya menghela nafas kesal.
"ishhh awas lo ailan gue benci banget sama lo."
ailan hanya memberi senyuman tipis pada gadis yang berada di sampingnya itu.
"kalau kata orang jangan benci na nanti jadi cinta."ucap ailan sambil menatap bendera di depannya.
"amit-amit gue suka sama lo."
"awas nelan ludah sendiri."ucap ailan santai yang membuat dena tambah kesal padanya.
setelah beberapa jam berdiri di lapangan dena segera ke pinggir lapangan untuk duduk sejenak di kursi itu karena ia sangat merasa pusing dan haus yang bersamaan.tiba-tiba ada tangan yang memberi satu botol Aqua kepada dena,dena menatap orang yang memberkan ia air minum seperti tak percaya apa yang ada di depannya.
"nih buat lo,gue tau kok Lo pasti haus ."ucapnya lalu beranjak pergi
"oh iya,maaf na gara-gara gue lo jadi ikutan di hukum."ailan yang tadi sudah beranjak dari situ menghentikan langkah nya untuk meminta maaf.
"tumben banget."ucap dena menatap botol Aqua itu,dan tanpa pikir panjang ia segera minum lalu kembali ke kelasnya.
•••
Dena berbaring di kasur nya sambil menatap langit-langit langit kamar nya dan tiba-tiba ia kepikiran dengan ucapan ailan tadi pagi yang membuat ia senyum tipis.
"dih ngapain gue pikirin dia."ucapnya lalu menggelengkan kepalanya karena pikirannya sendiri.
Tok Tok Tok
"masuk aja ga dena kunci."
ternyata yang masuk adalah mamanya dengan koper di yang ia tarik.
"dek mama harus nyusul papa ke inggris,mama gabisa jauh dari papa eum kamu gapapa kan di rumah sama abang aja oh iya besok bibi selesai cuti jadi kamu ga repot di rumah."
"iya ma gapapa."
"yaudah mama pamit yah sayang." setelah pamit pada putri bungsunya mama langsung menuju bandara karena beberapa jam lagi pesawatnya berangkat.
dena hanya menghela nafas berat,karena ini bukan pertama kali mamanya meninggalkan ia dirumah.
"Dena juga butuh mama di rumah."ucapnya pelan
Ting
dena mengambil hpnya di nakas untuk melihat notif dari hpnya ternyata itu chat dari ailan.

"kesambet apaa sih nih anak."
dena turun kebawah untuk melihat apakah abangnya ada di rumah atau tidak.
"bang?."
"sini dek,dena lapar ya?."ucap bang Azar pada adik bungsunya.
"iyaa dena lapar banget nih,bibi besok lagi baru balik kesini."
"Abang udah masakin dena,tuh di meja makan."
Dena menuju meja makan untuk mengisi perutnya yang lapar itu.
setelah selesai makan dena menuju ke ruang keluarga untuk duduk bersama abangnya yang sedang mengerjakan skripsi nya.
"bang masa Dena habis di hukum berdua sama ailan,dikira dena mau bolos padahal cuman mau narik si ailan biar ga bolos."ucap dena mengadukan masalahnya tadi di sekolah
"hadeh,kalian tuh kenapa sih dari kecil berantem mulu ga selesai-selesai sampai sekarang."ucap bang Azar
"males ah sama abang,minimal belain kek dena nya."ucapnya yang membuat sang Abang tersenyum karena tingkah adiknya itu.
"yaudah sana bobo,nanti kalau abang ketemu ailan abang interogasi dia."
"nah gitu dong." ucap dena lalu menuju ke kamar nya yang berbeda di lantai atas untuk bersiap-siap tidur lebih cepat karena ia takut telat besok pagi.
"oh iya gue belum balas chat anaknya tante Mila."
"susah banget sih nih anak di tebak,kadang ngeselin kadang baik kadang sok cuek dasar gajelas."ucapnya lalu naik ke kasur untuk tidur.
•
•
•
•halooo kamu yang baca,menurut kalian kelanjutan mereka gimana nih?
aku bakal update setiap hari kok jadi kalian harus ikutin terus yah kisah a&d ini.menurut kalian ailan kenapa nih?
bantu votenya yah teman-teman 🤍🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
A & D
Teen Fiction"lo mau turun sendiri apa gue tarik kaki lo?." ••• Ailan demario akasa murid kelas XII yang selalu membuat masalah yang membuat ia keluar masuk bk karena ulahnya sendiri yang tak ada habis-habisnya.