Part 4

89 10 0
                                    

Indira bergegas mengendarai mobil'nya menuju kerumah Ashel, didalam mobil Ashel masih tampak ketakutan dengan apa yang terjadi beberapa menit yang lalu, Indira yang sadar pun segera mengajak Ashel untuk berbicara

"Ashel" panggil Indira, namun Ashel tak menoleh entah apa yang sedang ia pikirkan

"Ashel" panggil'nya lagi dengan sedikit menaikan nada bicara'nya, Ashel pun terkesiap mendengar nama'nya dipanggil oleh Indira, dan menoleh ke arah'nya

"Kenapa shel?" Tanya Indira

"Gapapa kok ra" jawab Ashel menundukan wajah'nya

"Gapapa darimana, aku tau kamu pasti takut kan tadi?"

Ashel hanya bisa terdiam menahan air mata'nya yang hendak keluar

"Tenang aja shell, aku udah lama belajar bela diri kok, jadi.... Jangan takut lagi yaa" ucap Indira meyakinkan Ashel

Ashel hanya mengangguk'kan kepala'nya, air mata'nya kini sudah tak dapat ia tahan lagi dan keluar

"Gue takut banget raa, gue takut lu kenapa - kenapa" ucap Ashel disela - sela tangis'nya, kini ia menangis sejadi - jadi'nya

Indira hanya bisa tersenyum melihat teman'nya yang sedang mengkhawatir'kan diri'nya, sudah beberapa kali Indira mencoba untuk meyakinkan Ashel, namun Ashel masih tetap saja menangis ketakutan seperti anak kecil

15 menit telah berlalu....

Indira dan Ashel telah sampai didepan rumah Ashel, mereka berdua pun keluar dari dalam mobil dan menuju kedepan pintu rumah Ashel

"Udah shel jangan dipikirin lagi yaa, aku gapapa kok" ucap Indira, Ashel hanya menjawab dengan anggukan kepala'nya

"Hati - hati yaa dijalan" ucap Ashel pada Indira

"Iya pasti dong"

Indira pun meninggalkan Ashel didepan rumah sendirian dan mulai menuju mobil yang ia kendarai, sebelum masuk kembali ke dalam mobil Indira menoleh ke arah Ashel dan melambaikan tangan'nya, Ashel pun membalas lambaian tangan Indira, setelah mendapat'kan lambaian dari Ashel, Indira pun masuk kedalam mobil dan segera meninggalkan halaman rumah Ashel.

10 menit berlalu....

Indira telah sampai dihalaman rumah'nya dan memasukan mobil kedalam bagasi yang berada disamping kiri rumah'nya, Indira kemudian bergegas masuk kedalam rumah'nya

"Assalam -, ihh kak Marsha ngagetin aja" Indira yang hendak mengucap'kan salam pun jadi terpotong karena terkejut melihat kakak'nya berada diruang tamu yang sedang menunggu'nya pulang

"Kakak dapet kabar dari Azizi kalo kamu habis ribut sama anak Warlock, emang bener kamu tadi ribut sama dia?" Tanya Marsha pada Indira, Indira hanya bisa menundukan kepala'nya, ia tak bisa mengucapkan sepatah katapun setelah mendengar nada bicara Marsha yang dingin seperti ini

"Jawab Indira, jangan cuma diem aja"

"I - iya kak Marsha" jawab Indira sambil menggaruk belakang leher'nya

"Duduk dulu sini" Marsha menepuk sofa kosong yang berada disamping'nya, Indira pun menuruti perkataan kakak'nya dan duduk disamping Marsha

"Kenapa bisa ribut sama anak Warlock? Sampai berantem lagi"

"Tadi dia udah kurang ajar sama kita berdua kak, aku udah coba ngomong pelan - pelan ke mereka tapi mereka tetep aja kurang ajar sama kita berdua, jadi Indira hajar aja mereka" jelas Indira pada Marsha

"Mereka emang gabisa diajak ngomong pelan - pelan ra, jadi wajar aja kalau kamu sampai emosi ngadepin mereka"

"Iya kan kak"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang