WARN! 1,5K word cuk.
Kairo menatap kearah polaroid yang menempel di dinding kamar ini dari tahun lalu. itu fotonya bersama seorang teman, Diego namanya. ia tatap polaroid itu lama lama, lalu kemudian mengalihkan pandangannya pada seseorang yang tengah tidur. itu teman sekamarnya, Diego namanya.
Kairo kemudian terkekeh pelan tanpa sebab. Mungkin ia tertawa karena teman sekamarnya itu kini sudah tertidur padahal bilangnya mau begadang sampai subuh atau mungkin ia tertawa karena melihat betapa lucunya wajah teman sekamarnya itu ketika tertidur. Kairo sendiri tidak tau kenapa dia tertawa.
Tapi kemudian Diego yang tadi sedang tidur terbangun. Entah karena suara kekehan Kairo atau karena hal lain, Kairo tidak tau. Diego mengerjapkan matanya hingga akhirnya dapat melihat dengan jelas. Dapat Diego lihat kalau Kairo masih terjaga.
"Belum tidur, Kai? " tanya Diego dengan suara serak khas orang baru bangun tidur. Diego tidak tau ini jam berapa, tapi menurutnya ini pasti sudah larut malam.
"Belum, gabisa tidur gue Go. Tiap ada hari spesial gini gue emang mendadak jadi insomnia" jawab Kairo yang ditanggapi kekehan oleh Diego. "Lo juga kenapa kebangun? " tanya Kairo membuka obrolan.
"Laper. Di kulkas kita masih ada snack gak sih? " tanya Diego yang kini berjalan kearah kulkas kecil di kamar mereka. Belum sempat ia membuka pintu kulkas, ucapan Kairo membuatnya mendesah kecewa.
"Gaada apa apa lagi di kulkas Go" jawab Kairo. Lantas Diego kembali lagi ke kasurnya. "Mau ke minimarket? " ajak Kairo tiba tiba sekali. Padahal jam sudah menunjukan pukul 2 pagi.
Tapi Diego malah mengangguk antusias. Kairo kemudian bangkit dan mengambil jaketnya yang tergantung di gantungan belakang pintu kamar. Sementara Diego sudah keluar lebih dahulu.
Keduanya keluar dari kamar. Kairo menyuruh Diego untuk keluar lebih dulu dari gedung asrama mereka, sementara Kairo akan meminta izin pada ketua asrama angkatan mereka.
Pintu kamar sang ketua diketuk oleh Kairo. Sambil ia merapalkan doa dalam hati supaya ketua asramanya itu belum tertidur. Doa Kairo langsung dijawab oleh Tuhan, seseorang yang seumuran dengannya keluar dari kamar dengan wajah yang masih segar. Sepertinya belum tidur seperti dirinya.
"Eh lo belum tidur Kai, kenapa nih? Kalo mau minta makanan sorry kulkas gua sama Bara udah kosong " ucap si ketua asrama.
"Nah kulkas gua sama Diego juga udah kosong Than, gua izin ke minimarket depan bentar ya? Janji gabakal kemana mana lagi abis itu dah" ucap Kairo langsung pada intinya. Si pemuda yang dipanggil Than tadi terlihat berpikir cukup lama, kalau dihitung bisa sampai 30 detik dia berpikir.
"Oke, ke minimarket depan aja ya tapi" keputusan akhirnya ditetapkan. Kairo bersorak senang dalam hati.
"Yoi! Thanks Ethan" ujar Kairo sambil berjabat tangan ala pemuda tongkrongan dengan orang yang diketahui bernama Ethan.
"Berdua sama Diego lo? " tanya Ethan lagi. Kairo menjawab dengan anggukan kepala.
"Kalo gitu gue cabut ya, Diego udah didepan soalnya kan kasian nanti nunggunya lama" ucap Kairo berpamitan.
"Iya iya sana udah ditungguin calon pacar kan, goodluck ya bro" ujar Ethan yang membuat Kairo yang hendak pergi jadi berhenti dan menatap kearahnya lagi.
"Lo... Tau ya? " tanya Kairo gugup. Meskipun Ethan dan Kairo itu teman cukup dekat, tapi tidak ada pernah yang tau tentang perasaannya pada Diego.
"Tau kalo lo suka sama Diego? " tanya Ethan dengan suara cukup besar. Hal itu membuat Kairo dan Ethan panik seketika. "Sorry sorry, tapi iya gue tau. Tanpa lo bilang juga semua orang tau Kai, keliatan" jawab Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wish I Knew - GeminiFourth (One-Shoot)
Fanfiction"I wish i knew Go, i wish i knew you wanted me". FIKSI YA FIKSI Gemini norawit as Kairo Fourth nattawat as Diego