Pagi ini di mansion Edbert terjadi keheningan, sejak kejadian semalam Semuanya bungkam tak ada yang mencari jawabannya yang lain, kelima putra Jef masih menyangkal tentang penjelasan Sang ayah kecuali Arkana yang memang sudah menerima Aciel seperti adiknya sendiri, dimeja makan Semuanya terdiam, bahkan Aciel pun banyak diam, ingatan semalam masih membekas diotaknya.
Setelah penjelasan itu terjadi Aciel memilih untuk masuk kamar dan memilih istirahat, sebelum mata itu terpejam, Aciel mendengar pintu kamarnya dibuka lalu ditutup kembali, bahkan Aciel mendengar suara pintu yang dikunci.
"Saya tahu kamu belum tidur" ucap suara yang sangat familiar dipendengaran Aciel, remaja 17 tahun itu mendudukan dirinya, dapat ia lihat Ansel berdiri tak jauh dari kasurnya.
"Kamu mau apa?" Tanya Aciel pelan, jujur ia sangat bingung kenapa tiba-tiba adiknya masuk kamar, apakah belum jelas penjelasan sang ayah tadi?
"Jangan kamu pikir setelah papa jelasin semuanya, kami mau menerima kamu, kamu salah Aciel, justru sampai kapanpun kami tak akan menerima kamu, kamu itu aib bagi kami" ucap Ansel sarkas, Aciel terdiam dengan ucapan adiknya, dadanya terasa sesak, sebegitu menjijikan dirinya sampai dibilang aib?
"Aku juga tak mau Ansel seperti ini"
Ansel berdecih pelan, "basi tahu gak... Saya kesini hanya mau kasih tahu kamu, dirumah ini harus tahu diri, nggak gampang buat mama terima kamu begitu aja Aciel, anak dari wanita lain" ucap Ansel panjang lebar lalu pergi meninggalkan kamar aciel yang kini sedang mencerna ucapan dan maksud Ansel.
Didalam mobil, tidak ada sindir menyindir seperti biasanya tapi itu terasa aneh bagi Aciel yang biasa mendengar makian para kakak dan adiknya.
Azka menghentikan mobilnya dihalte tempat kemarin dia menurunkan Aciel, Aciel yang paham langsung membuka pintu mobil dan turun tanpa diperintah, dia takut dibentak lagi.
"Makasih bang" ucap Aciel tulus dan pergi meninggalkan Edbert bersaudara yang masih terdiam didalam mobil.
"Abang kenapa nurunin Ciel disini lagi?" Tanya Arkana yang tidak habis pikir dengan Azka yang masih saja menyimpan rasa tidak suka, jelas-jelas Aciel tidak pantas untuk disalahkan disini, jika memang mereka ingin menyalahkan yang pantas disalahkan adalah Omanya pikir Arkana.
Azka masih bungkam, ia tidak mengerti dengan jalan pikirannya, ia masih sedang berperang batin, satu sisi dia ingin dekat dengan Aciel tapi di sisi lain Azka merasa malu karena menuduh ibunya Aciel yang tidak-tidak, jelas-jelas ibunya yang istri kedua disini..
Azka menghela nafas kasar, ia melajukan mobilnya kembali tanpa menjawab ucapan Arkana yang sepertinya sedang kesal dengan dirinya.
Mobil Azka melewati Aciel yang sedang berjalan santai menuju sekolah, Arkana mencoba untuk turun mobil tapi ditahan oleh Arkata, bahkan Azka langsung melajukan mobilnya tanpa perduli dengan gerutuan dan makian Arkana.
"Abang kenapa sih" kesal Arkana marah, ia sangat kesal, pandangannya terus menatap kebelakang tempat dimana Aciel yang juga menatap mobil mereka dengan pandangan yang sulit diartikan, "aku kecewa sama Abang" ungkap Arkana ketika mobil kakaknya sudah berhenti di depan gerbang sekolah, Arkana membanting pintu dengan sekuat tenaga sampai mereka yang ada didalam terlonjak kaget.
Arkana berdiri didepan gerbang sembari menunggu Aciel yang masih jalan santai, ketika adiknya sudah didepan gerbang Arkana menarik lengan Aciel menuju taman belakang sekolah, Aciel yang bingung hanya bisa mengikuti kakak beda satu tahunnya itu.
"Duduk" titah Arkana ketika Aciel hanya diam menatap dirinya yang sudah mendudukan diri dibangku panjang dibawa pohon rindang, Aciel menurut saja duduk disamping Arkana, jujur Aciel merasa nyaman dengan Arkana apalagi kakaknya ini tidak menunjukkan ketidak sukaan terhadap dirinya dan tidak pernah mengeluarkan kata tidak mengenakan untuk ia dengar.
![](https://img.wattpad.com/cover/372726329-288-k161806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN A
FanfictionKehilangan adalah salah satu yang sangat ingin semua orang hindari bukan? Hidup berdua dengan sang ibu sudah membuat remaja bernama Aciel begitu bahagia, tapi sayang remaja itu harus dipisahkan dengan ibunya. Terpaksa Aciel harus ikut dengan ayahnya...