~11💐

6 1 0
                                    

ʕ⁠ ⁠ꈍ⁠ᴥ⁠ꈍ⁠ʔ

"cih sok berani banget Lo sama gue hah!"sentak Stella

teman' Stella yang melihat itu pun langsung melaporkan kepada vano jika Stella sudah marah besar gini tidak ada yang berani mencegahnya kecuali vano

"selagi Lo bukan tuhan Napa gue harus takut"balas Alice datar

Stella yang mendengar itu pun langsung melayangkan tangan nya hendak menampar Alice namun sebuah tangan kekar mencekal lengan nya

"v-vano.."

Ya!vano lah yang memberhentikan Stella yang hendak menampar Alice ia mencengkram pelan lengan Stella kemudian ia hempaskan kasar

"v-ano..d-dia mau ngerebut kamu dari aku,hiks..hiks..dia jahat Ano..."ucap Stella sembari memeluk tubuh vano dengan tangis di buat-buat nya

vano tak membalas pelukan dari Stella ia hanya terdiam kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Stella dengan datar

"gak usah akting" kata itu keluar dari mulut vano membuat semua yang mendengar itu melongo

terutama Stella "m-maksud Ano apa?hiks..hiks.."tanya Stella terbata-bata ia yakin apa yang di ucapkan vano barusan itu salah

"hah..yaudah lah to the point aja gue mau kita putus!, dan gak usah ngusik Alice! dia gak salah apa-apa"balas vano menekan kata putus itu

Stella menggelengkan kepalanya menatap tak percaya ke arah vano"gak!kamu pasti bercanda kan? Hiks..ini cuma prank kan? pasti kamu mau kasih aku hadiah ya sayang?iya kan?"

vano hanya menghela nafas pelan kemudian berjalan ke arah Alice tak memperdulikannya Stella yang sudah menangis sesenggukan

vano menatap hangat ke arah Alice"Ehem..Lo gak papa kan?"tanya vano lembut sembari mengelus pucuk kepala alice

Alice yang mendapat perlakuan manis itu membelalakkan matanya, bagaimana bisa vano menghawatirkan diri nya di bandingkan kekasih nya itu

sama dengan teman-teman vano yang berada di kelas Alice yang menatap kedua nya itu dengan tatapan tak percaya

"i—itu beneran v-vano?"gumam Zaki menatap vano dengan sorot tak percaya

Joko yang mendengar itu pun memutar bola matanya malas "bukan zak,itu demit kolor ijo lagi nyamar jadi vano"sahut jowo ngawur

"emang ada demit kolor ijo?"tanya Alex polos

PLAK!

"guobloggg!!gak ada lah tolol, percaya aja Lo sama Widodo"balas Erik kesal setelah menggeplak kepala alex

Alex yang mendapat geplakan itu menatap tajam ke arah Erik, yang di lirik pun hanya cengengesan

Joko yang mendengar nama nya di ganti itu pun menatap tajam ke arah Erik"Heh kutu kupret, nama gue Joko bukan Widodo anj* , temenan bertahun tahun gak hapal nama temen sendiri "gerutu Joko

mereka yang mendengar itu pun menyemburkan tawa nya"HaHaHa Lo seharusnya seneng jok, kan nama Lo kembaran tuh sama presiden Indonesia"sahut aldi di sela' tawa nya

"gak usah berisik."ucap Samuel dingin

mereka pun langsung memberhentikan tawa nya,sudah pasti takut jika Samuel sudah mode dingin, senggol dikit nyawa melayang.

vano yang tak mendapatkan jawaban dari Alice pun mengeriyit dan menurunkan tangan dari pucuk kepala alice

"hey?"

Alice terkejut dari lamunan nya kemudian menatap wajah nantampan itu di depan nya,tak lama kemudian menunduk
"g-gue gak papa kak,s-sebaiknya kak vano urusin pacar kakak gak usah peduliin gue"balas Alice terbata-bata

bagaimana tidak? Alice baru pertama kali ini di perlakukan manis di depan banyak orang,apa lagi yang melakukan itu MOST WANTED sma cakrawala yang hampir semua siswi kagumi

bahkan teman kelas Alice yang melihat perlakuan manis vano terhadap Alice pun langsung berteriak histeris,ada yang baper dan ada juga yang tak suka, terutama Stella yang melihat itu merasa dada nya sesak

"pacar?gue gak ada pacar"balas vano enteng

Stella yang mendengar itu langsung menghampiri mereka berdua dan menarik tangan vano"kamu apa apaan sih sayang! aku ini pacar kamu"ucap Stella dengan sorot mata sendu

"Wow drama Indosiar pun mulai,musik mana musik!"seru Aldi

"~seperti mati lampu ya sayanggg... seperti mati lampuuuuu~" nyanyi Joko dengan suara fals nya seraya berjoget

PLAK!

"goblog sejak kapan Indosiar pake lagu mati lampu dodol"ujar Zaki setelah menggepla lengan Joko

Joko pun hanya menggaruk kepala belakang nya
"ya sapa tau kan ganti lagi gitu"cicit Joko

"Lo budeg apa gak paham bahasa manusia Hmm?"ujar vano dingin

deg!

Stella yang mendengar jawaban pedas dari mulut vano itu menatap vano tak percaya kemudian menggelengkan kepalanya"Ini bukan Ano yang ata kenal! pasti gara' Lo cupu!LO APAIN VANO SAMPE DIA MUTUSIN GUE HAH!! DASAR CUPU!"bentak Stella tepat di depan muka Alice

Alice memejamkan matanya mengontrol kesabaran nya kemudian menatap tajam ke arah Stella dengan tatapan yang tidak pernah ia perlihatkan kepada siapapun

"dengerin gue baik-baik ya kak Stella Cornelia agatha, yang pertama gue gak pernah nama nya ngerebut kak vano dari Lo, kedua gue gak apa-apin dia sampe' dia mau mutusin Lo, dan yang ke tiga-"

Alice menggantungkan ucapan nya kemudian mendekat ke arah Stella membisikkan sesuatu "jangan sesekali Lo ngatain gue cupu lagi bitch."ucap Alice dingin dengan senyum semirik di balik maskernya

Stella yang mendengar ucapan Alice pun terdiam sejenak kemudian menggelengkan kepalanya
"banyak bacot Lo cupu!"ucap Stella dengan penuh amarah dan

PLAKKK!

satu tamparan mendarat di pipi kanan Alice , sudah di pastikan pipi Alice merah sangking kuatnya tamparan itu.

"AGATHA!!!!"teriak vano lantang membuat semua tersentak kaget

Stella yang mendengar teriakan dari vano pun terdiam antara takut dan terkejut,ini pertama kali nya Stella di bentak vano di depan orang

orang-orang yang melihat itu pun syok terutama teman' vano

"i-itu vano?"tanya Zaki terbata bata

"baru kali ini gue liat Vano bentak Agatha"sahut Aldi

"kaya nya ketua lagi marah banget sampe bentak nenek lampir"ucap Joko

angel yang melihat Alice menunduk dengan tangan mengepal kuat itu langsung menghampiri nya

"Alice?are you okay?"tanya angel khawatir

Alice tak menjawab kemudian langsung berlari dari kelas meninggalkan angel dan yang lain

"ALICE!!"panggil angel ketika melihat Alice pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun

angel menghampiri Stella yang masih terdiam menatap lantai dengan tatapan kosong

Plak!!

"heh nenek lampir! ini balasan gara-gara Lo udah nyari masalah sama sahabat gue!!"ucap angel sinis kemudian pergi menyusul Alice

Stella hanya terdiam memegang pipi yang baru saja di tampar angel"gue bakal balas Lo cupu"gumam Stella

"gue makin benci sama lo ta"geram vano menatap Stella tajam kemudian pergi

"lahh si boss main pergi-pergi aja"ucap Erik kemudian ikut menyusul vano dan di ikuti yang lain

Billa dan Zia berlari menghampiri stella
"stell? Lo gapapa?"tanya Billa

"gapapa gimana si bil,liat noh dia nangis"ucap Zia kesal

"anter gue ke kelas"ucap billa di angguki mereka

(⁠◕⁠ᴥ⁠◕⁠)

segini dulu aja lah yaa༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang