Shadow

201 16 3
                                    

Genre :
Romance, Drama

Cast :
Minghao, Jun, Seungcheol


"Sayang udah dong didepan laptopnya" ucapnya sambil duduk didepan kekasihnya itu

"Jun, ayo makan dulu. Keburu makanannya dingin loh" lanjutnya sambil membuka kotak bekalnya

"Junnie" rengeknya

"Ayo makan dulu" serunya sambil menggoyangkan lengan sang kekasih

"Kamu bisa gak sih gak usah ganggu aku?" Kesal Jun yang langsung melepaskan tangannya itu

"Jun aku udah masakin buat kamu loh. Masa kamu gak mau makan sih?" Minghao memanyunkan bibirnya

"Emang aku ada minta kamu masakin?!" Jun yang langsung menutup laptopnya dengan kasar

"Mau kamu apa sih Jun?" Heran Minghao

"Udah jelas mau aku kamu keluar dari ruangan aku. Aku lagi sibuk kerja Minghao" tegas Jun yang berdiri dari kursinya

"Karena aku tau kamu sibuk kerja. Aku dateng kesini biar kamu makan. Biar kamu gak sakit" jelas Minghao

"Aku gak butuh kamu, apalagi makanan kamu. Mending sekarang kamu keluar" tegas Jun

Mendengar penuturan itu Minghao sungguh sakit. Walaupun ini bukanlah penuturan pertama yang dilayangkan oleh Jun. Mungkin hampir setiap Minggu Minghao mendengar penuturan itu

Keluarga Jun dan Minghao sudah dekat sejak lama. Orang tua mereka pun ingin menjodohkan mereka sejak kecil. Maka dari itu, mereka selalu di sekolahkan di tempat yang sama. Mereka hanya terpisah saat kuliah saja.

Pada hari pengumuman perjodohan mereka, Minghao tidak menolak dan dirinya sangat senang. Hal ini karena Minghao yang sudah memiliki benih benih cinta kepada Jun sejak dimasa sekolah. Tapi semua itu berbanding terbalik oleh Jun yang selalu merasa risih akan kehadiran Minghao.

Bagi Jun, Minghao hanya penghalangnya. Setiap namja cantik atau pun perempuan yang mendekati Jun, pasti berujung takut dan menghindari Jun. Semua itu karena ulah Minghao yang meneror mereka. Ketika dirinya mengetahui bahwa akan bertunangan dengan Minghao, Jun bagaikan seperti terkena malapetaka. Jun sangat membenci Minghao

----------------------

Ceklek

Pintu apartemen terbuka dengan kedatangannya namja tampan dengan bajunya dan rambutnya yang sudah berantakan. Pemandangan yang seringkali dilihat Minghao setiap minggunya

"Jun, kamu mabok lagi?" Tanya Minghao saat meraih Jun yang hampir terjatuh

"Berapa banyak yang kamu minum kali ini? Kamu bau alkohol banget" keluh Minghao sambil menutup hidungnya

"Ssstt bisakah kamu diam? Kamu terlalu berisik" ucapnya sambil menutup bibir Minghao dengan satu jarinya

"Kamu gak bisa terus terusan begini Jun. Otak, hati dan ginjal mu akan sakit nantinya" jawab Minghao sambil mendudukkan Jun ke kasurnya

"Berisik. Kamu itu kenapa sih selalu jadi pengganggu?" Jun mendorong Minghao menjauh

"Aku perduli padamu Jun. Aku gak mau kamu sakit" lanjut Minghao sambil melepaskan sepatu Jun

"Menyingkir. Aku bisa melakukannya sendiri" Jun mendorong Minghao hingga duduk terjatuh

"Okay kalo gitu aku ambilin air dulu ya" Minghao beranjak berdiri

Minghao menuju ruang dapur. Dirinya mengambil minuman di dispenser yang di kulkasnya. Kulkas besar yang sangat bening seperti kaca. Dapat dilihatnya pantulan wajah Minghao. Minghao tersenyum dengan nanar matanya penuh bulir bulir yang mungkin akan jatuh. Tapi Minghao menghela nafas panjangnya untuk menetralkan itu semua. Walaupun tangannya memegang gelas itu sangat erat

Complex (One Short)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang